Anak dan Moda Transportasi: Naik Kereta Api dengan jarak tempuh lumayan jauh. Ini merupakan kelanjutan dari catatan perjalanan pertama naik bus AKAP dan pengalaman naik moda transportasi darat. Jadi, arah baliknya dari Kroya menuju Jakarta kita menggunakan kereta api. Tiket yang waktu itu dapat adalah tiket ekonomi. Tak apalah yang penting pengalamannya ๐ .
Junior begitu antusias saat mengetahui akan naik kereta saat balik, dan tiket sudah didapat. Keseruan lain sudah terbayang olehnya dan dia tak sabar untuk merasakannya.
Hari H, semangat bangun pagi, diantar saudara ke stasiun Kroya. Begitu kereta yang ditunggu datang, gerbong tempat duduk yang tertera di tiket, berhentinya agak jauh dari tempat kita berdiri. Daripada bingung di dalam, akhirnya kita agak sedikit berlari menuju gerbong yang sesuai tiket. Naik, duduk manis di bangku yang tak begitu empuk .
Kereta mulai bergerak, junior dengan wajah ceria melongok keluar lewat kaca jendela. Mulailah ia mempertanyakan apa yang dilihat, “kenapa kereta api jalannya harus di rel?”. Kemudian dia memberi pernyataan, “kalau kereta api kayak ban mobil, mompanya bakal capek ya, Ma? soalnya kan kereta api panjang.” *Piuhh, emaknya yang kurang tidur, harus sering-sering elap keringat, mikir jawaban yang pas*.
Sementara itu, nenek menikmati perjalanan dengan duduk manis di bangku di hadapana junior.

ย
Junior kemudian asyik memainkan game di hape. Yang namanya kereta ekonomi, di setiap stasiun, berhenti ๐ .
Melewati stasiun di Tasikmalaya, junior mulai dihinggapi rasa bosan, kok gak nyampe-nyampe rumah. Duduknya mulai ga nyaman. Ia ijin untuk jalan mendekati penghubung gerbong, balik, duduk lagi. Ia nguping percakapan orang lain, bahasa yang terdengar sudah dominan bahasa Sunda.
Namanya kereta api ekonomi, yang berbincang-bincang pada biasa aja volume suaranya.ย
Junior memberi pertanyaan iseng ke emaknya, “Ma, tau ga artinya Naon?”.
Emak tanpa curiga menjawab, “Apa”.
Dia bertanya lagi arti ‘Naon’ sambil senyum-senyum.
Emak bolak balik menerangkan kalau naon itu sama dengan apa dalam B.Indonesia, apo bahasa Minang, opo bahasa Jawa, what bahasa Inggris. Orang-orang di sekitar kita melirik sambil senyum-senyum mesem. Junior juga senyum-senyum karena berhasil membuat emaknya bercoleteh panjang kali lebar.
Junior mulai nyanyi-nyanyi sendiri, lagu naik kereta api, suaranya tentu terdengar oleh penumpang lain. Ia cuek nyanyi sampai selesai.
Kemudian dengan wajah tanpa dosa dia menyanyikan bait lagu butiran debu *beberapa mbak-mbak yang ada di deretan kami, melirik dalam tanya. Barangkali di pikiran mbak itu, ‘nih anak kok menyanyikan lagu orang dewasa ya?’*
“Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku terjebak dalam gerbong kereta yang tak sampe-sampee”.
Mbak-mbak yang ikut nguping junior nyanyi, langsung ngakak ๐ .
Beberapa bait plesetan lagu lain juga mengalir dengan sendirinya.
Ternyata, di saat bosan, kreativitas Junior memplesetkan lagu, lumayan bisa buat menyiasati waktu. Dan idenya bermunculan dengan sendirinya. Padahal, kalau disuruh nyanyi beneran, jarang hafal dan ga pernah mau ๐ .
Cara mengatasi rasa bosan di perjalanan yang sering dilakukan junior :
- Main game di hape.
- Main tebak-tebakkan, nyari kata/kalimat yang terlihat di sepanjang jalan.
- Memberikan pertanyaan iseng seperti “Naon” di atas.
- Memplesetkan lagu, entah dapat dari mana.
- Terakhir, sudah melakukan semua yang di atas, dia capek, baruย tidur ๐ .
Begitulah pengalaman seru Junior dengan beberapa moda transportasi diantaranya naik kereta api. Orang-orang di sekitar, mungkin merasa sedikit tak nyaman kupingnya oleh ocehan anak-anak yang bosan. Belum lagi rengekan dan tangisan dari anak lain yang sahut menyahut.
Tapi memang baru segitu tingkat kenyamanan transportasi umum untuk tingkat ekonomi bawah. Semua harus dibuat asyik dan harus mempunyai toleransi yang tinggi satu sama lain ๐ .
Haha… seru, Mbak!
Kalo dulu aku pas masih kecil sering banget naik kereta. Sekarang udah jarang. Tapi kalo bepergian, lebih seneng naik kereta api daripada bus, hehe….
SukaSuka
kereta ga pake macet ya, tapi kalau yang ekonomi ya resikonya itu, berhenti setiap stasiun yang di lewati ๐
SukaSuka
Kalau aku naik kereta api cuma dari Binjai – Medan. Cuma 15 menit perjalanan, jdi blum sempat bosan
SukaSuka
Ini perjalananannya sekitar 8 jam, lumayan membuat jenuh bagi anak-anak.
SukaSuka
Hahahahaha
sumpah lucu amat ya kok bisa aja tu si junior kepikiran bikin kata kata..
SukaSuka
karena saking bosannya barangkali Ri, isengnya kumat.
SukaSuka
Api malah bikin daya kreatifnya muncul…
SukaSuka
Hehehe… anak kecil ya un…. banyak pertanyaannya… ๐
SukaSuka
emaknya harus pinter-pinter.
SukaSuka
Saya ikut senyum2 sendiri membaca ‘ulah Junior yg kreaktif … dan mampu menghibur mamanya , malah mbak2 disebelah ikut tersenyum/tertawa … membuat orang lain ‘senang – kan termasuk ibadah juga. ๐
SukaSuka
Emaknya sebenarnya agak deg-degan, ngeri di protes penumpang lain yang merasa terganggu, untung keretanya ekonomi ๐
SukaSuka
aku suka naik kereta api karena cepat
SukaSuka
apalagi kalau juga tepat waktu ya.
SukaSuka
iya kak
SukaSuka
saya pernah naik kereta di malam hari, jadinya nggak ada yang bsia dilihat dari jendela… banyakan tidurnya ๐
SukaSuka
naiknya kereta bisnis, emang nyaman untuk tidur,
ekonomi ga bakal bisa tidur ๐
SukaSuka
Perjalanan penuh cerita kaya gini mungkin sulit didapat kalau KA-nya ademโisinya orang tidur mulu. Nggak seru. ๐
SukaSuka
yups, bisa di tatap tajam kalau berisik,
tapi KA-ekonomi sekarang ternyata ga gerah-gerah amat ๐
SukaSuka
Iya, sudah tertib. Dulu sempat naik bareng 425 suporter sepakbola. Udah jalan aja susah banget (saking penuhnya), sampe toilet ternyata dipake orang buat tidur.
SukaSuka
Si Adek jahil jugak yah, Mbak.. Hihihi.. ๐
SukaSuka
turunan kali Beb hahaha.
SukaSuka
Junior kreatif juga, Mbak. Ada aja ya akalnya buat menyiasati rasa jenuh di perjalanan ๐
SukaSuka
untungnya begitu kalau perjalanan jauh,
jadi ga ada acara nangisnya, tapi bawel.
SukaSuka