Penasaran Tanaman Matoa


Rasa penasaran terhadap tanaman matoa sudah saya alami dari tahun 2005 lalu. Kemudian saya dan teman hidup mencari bibitnya di tempat penjual tanaman ‘T*b**s’. Kami menanamnya di halaman rumah mungil yang seiprit itu. Akhir tahun 2006, kita harus pindah keluar kota. Setahun kemudian, saat kembali untuk menempati rumah mungil, pohon matoa sudah sangat tinggi.

Karena waktu menanamnya tidak mempertimbangkan batangnya yang tinggi serta bercabang, jaraknya terlalu dekat dengan teras rumah dan atap. Dengan berat hati, akhirnya pohonnya ditebang 😥 .

Beberapa waktu kemudian, ada teman yang memberi oleh-oleh buah matoa yang sudah matang. Buah ini dapat dipastikan jarang ditemukan di daerah Jabodetabek.

Saya keingat dan semangat lagi untuk menanam pohon matoa.

Beli bibit lagi. Kali ini memilih menanamnya di pot. Sampai sekarang, sudah berpindah rumah pula, belum juga berbuah. Hiks.

Daun Muda Matoa
Daun Muda Matoa

Kok segitu penasarannya. Memangnya rasa buah matoa seperti apa?

Buah matoa memiliki rasa manis legit. Kalau menurut saya buah ini berasa dan beraroma campuran, antara buah rambutan, durian, dan kelengkeng *kebayang kan betapa menggodanya aroma si matoa saat mau dimakan*.

Buahnya berbentuk sedikit lonjong, seukuran bual plum, atau mungkin buah pinang *temannya nyirih buat nenek tempo dulu*.

Matoa muda berwarna hijau, kemudian akan berangsur kekuningan atau coklat kemerahan, ada juga yang agak kehitaman saat menuju tingkat kematangan.

Tanaman khas daerah manakah matoa ini?

Menurut Wikipedia matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua. Memiliki pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm *pantesan yang di pot gak berbuah-buah 😛 *.

Umumnya ini pohon akan berbuah sekali dalam setahun. Mulai berbunga pada bulan Juli sampai Oktober, buah bisa dinikmati 3-4 bulan kemudian.

Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200m dpl. Tumbuh baik pada daerah dengan kondisi tanah yang tidak tergenang air, dan dengan lapisan tanah yang tebal.

Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).

Matoa termasuk tanaman yang mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin, juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.

Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.

Di Papua terdapat 2 jenis matoa, Matoa Kelapa dan Papeda. Matoa Kelapa tekstur daging buahnya agak kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,8 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda tekstur daging buahnya agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.

Apakah Manfaat Buah Matoa ?

Buah matoa kaya akan kandungan vitamin C dan E. Makanya, ditengah masayarakat banyak yang berseloroh kalau buah matoa ini dipercaya sebagai obat kuat dan obat awet muda alami dari Papua.

Kok bisa dibilang begitu ? :mrgreen: Mitos Barangkali ?

Seperti yang sudah diketahui, Vitamin C itu sangat diperlukan tubuh sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang menyerang kekebalan tubuh. Dengan asupan vitamin C alami yang terpenuhi akan bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit. Otomatis stamina terjaga. Tentunya tidak lupa diiringi dengan pola hidup sehat.

Sedangakan fungsi vitamin E bagi tubuh tentu juga sudah pada paham kan, apalagi bagi cewek-cewek dan ibu-ibu. Vitamin ini sangat diperlukan kulit untuk menjaga kelembaban serta elastisitas kulit, alias menjaga kulit tetap kencang bak kulit remaja.

Vitamin E juga membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner.

Kalau di daerah yang mudah ditemukan, buah ini pada musimnya, tentunya berlimpah.

Sementara daerah di luar Papua, boleh jadi buah matoa rasanya ngangenin dan ingin sering mengkonsumsinya, tapi harganya lumayan mahal, serta susah ditemukan.

Kloplah ya, matoa itu termasuk buah yang mempunyai aroma menggoda selera, rasanya menarik, kandungan vitamin C, dan E nya juga tinggi. Mana ditemukan agak-agak susah. Sangat pantas ditanam sendiri untuk menghilangkan rasa penasaran. Kapankah matoa yang saya tanam di pot itu akan berbuah ?

Apakah sobat pernah merasa begitu penasaran juga dengan buah dan tanaman matoa ini ? Atau malah sudah mempunyai pohonnya. Sudah berbuahkah ?

29 comments

  1. buah terindah dan termanis sama dgn buah klenkeng, namum motoa ada beberapa warna dan rasa yang membedakan buat ini terindah cuma ada di pulau papua pesisir pantai…akhir tahun biasanya musim tentu di kota Jayapura di atas trotoar pagi sampai sore terlihat bentuk dan jenis dan rasa pasti….yg di taman di depan rumah kalau udah buah kirim dong ya…..
    salam

    Suka

  2. pernah penasaran juga…, dan pernah nulis juga, alhamdulillah sekarang sudah ada pohon matoa setinggi 2 meter depan rumah, bibitnya dikasih tetangga

    Suka

  3. Matoa tuh enak, Mbak. Hahah.. 😀 Aku pernah icipin, dibawain dari sepupu di Pekanbaru. Saking kerasnya kulit Matoa sampek harus digetok dulu. Wkwkwk..

    Suka

  4. Alhamdulillah, ada teman yang punya pohon Matoa… betul, pohonnya besar dan tinggi.. tiap kali panen kami ikut kebagian.. Sayangnya baru2 ini pohonnya ditebang.. alamat gak dapat matoa gratisan lagi..hihi…

    Suka

  5. Saya pernah dapat oleh-oleh buah matoa ini, Mbak, rasanya oke juga. Tapi, setelah itu belum pernah makan buah matoa lagi.

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.