Menikmati Makanan Tradisional: Rendang yang dikirim oleh ibunda tercinta dari kampung halaman, merupakan sebuah keistimewaan yang luar biasa, siang ini saya rasakan bersama junior. Rasanya jauh lebih maknyus dari rendang-rendang yang dimakan sebelumnya di perantauan. Mungkin karena ini rendang dari Bunda dan Nenek tercinta kali ya β€ .
Secara Idul Adha tahun ini nenek sedang berada di kampung halaman. Ikut kurban seperti biasa. Kalau di kampung, setiap keluarga dan yang berkurban dapat jatah daging semua. Jatah daging itu lumayan banyak. Secara beliau memakan daging paling cuma beberapa potong, selain untuk menjaga darah tingginya tetap stabil, juga bakal bosan kalau dimakan sendiri.
Akhirnya jatah daging kurbannya dimasak rendang, kemudian di kirim ke cucu tercinta. Junior sangat senang begitu menerima paket kiriman rendang. Langsung minta makan. Setelah menikmati rendang buatan neneknya, spontan junior berucap,”Terima kasih, Nek. Rendangnya enak sekali, beda dengan rendang buatan mama” π .
Mungkin karena memasaknya memang diniatkan untuk cucunya, rendangnya tak begitu pedas, pas untuk takaran junior. Kurang pedas buat lidah emaknya. Tapi tetap mantap di lidah Sumatera π .
Rendang merupakan makanan tradisional Sumatera Barat. Umumnya berbahan dasar daging, sekarang sudah banyak jenis rendang lainnya, seperti rendang belut, rendang lokan, rendang pakis dll. Dimasak dengan campuran santan dan rempah-rempah lainnya dengan api kecil selama berjam-jam. Bisa tahan berminggu-minggu tanpa bahan pengawet.
Cara memasak rendang di pengaruhi oleh kebiasaan masing-masing daerah di Sumatera Barat. Tangan yang sudah terbiasa memasak rendang dengan yang memasak hanya sekali-sekali aja, hasilnya tentulah berbeda. Walaupun takaran bumbu yang dipergunakan persis sama. Kesabaran dalam proses pengapian juga sangat menentukan cita rasa rendang yang di hasilkan.
Bahan dan Cara Memasak Rendang Daging Sapi pada umumnya.
Bahan : Daging Sapi 1 Kg, Kelapa agak tua 3 butir (parut, ambil santannya)
Bumbu : Serai 1 batang, Daun Kunyit 1 lembar, Daun jeruk Purut 4 lembar.
Bumbu yang dihaluskan : Bawang merah 50gr, Bawang putih 1 sdm, Cabe merah keriting 200gr, Jahe 2 sdm, Lengkuas 2 ruas jari, Pala 1/4 butir, Ketumbar 1 sdt, Bunga lawang 4 keping, Cengkeh 2 buah, Kemiri 2 butir, Garam secukupnya.
Cara Memasak :
- Daging yang sudah di bersihkan, di potong sesuai selera.
- Bagi dua semua bumbu dan bumbu yang di haluskan. Satu bagian di campur santan. Satu bagian di campurkan ke daging.
- Ungkap daging dengan api kecil, sampai air bawaan dagingnya kering.
- Masak santan yang sudah berbumbu dengan api kecil, jaga jangan sampai pecah.
- Setelah santan matang yang ditandai dengan adanya bintik-bintik minyak dibagian pinggir wajan, masukkan daging yang sudah di ungkap.
- Aduk sekali-sekali biar santan dan bumbu tak lengket di wajan.
- Masak sampai santan kering menjadi bumbu dan berminyak, meresap ke daging.
- Rendang yang sudah berwarna coklat kehitaman siap untuk disantap.
- Proses pengapian rendang ini setidaknya memakan waktu 4 jam.
Wajar aja rendang tahan lama, secara proses memasaknya memerlukan kesabaran dan proses yang cukup lama.
Apa Rahasia Rendang yang dimasak di Ranah Minang langsung? Kenapa cita rasa yang dihasilkan berbeda dengan yang dimasak diluar daerah tersebut. Khususnya perbedaan cita rasa itu akan sangat dirasakan oleh orang Minang asli. Walau juru masak rendangnya sama.
Kata ibu saya dan orangtua lainnya, rahasianya terletak pada kelapa (karambia) yang digunakan. Kalau kelapa yang dipakai untuk memasak rendang adalah kelapa dari tanah Minang. Bentuk, cita rasa rendang yang dihasilkan akan hampir mirip, tak berbeda jauh.
Selamat mencoba, mempraktekkan membuat rendang sendiri di rumah. Semoga berhasil dan bisa menikmati makanan tradisional rendang khas Sumatera Barat ini. Tak perlu risau kalau bentuknya hanya mirip, yang penting cocok di lidah yang mencicipinya π .
Dulu waktu ibuku masih ada bakal terima kiriman rendang juga habis Idul Adha. Sedih deh bahwa gak bakal mendapat lagi π
SukaSuka
Saya 4 tahun yang lalu dapat kiriman rendang, baru tahun ini lagi,
biasanya Idul Adha beliau di rumah adekku, tahun ini di kampung lagi π
SukaSuka
rendangnya menggoda banget bun π
kalau idul adha tahun ini, alhamdulillah saya bisa ngerayain dikampung halaman plus bisa makan masakan ibu.
SukaSuka
apalagi bagi saya yang sudah lama ga makan rendang rumahan π
SukaSuka
Enak, tapi udah bosen… Makan daging terus dari kemaren… π
SukaSuka
kalau ini saya justru kangen, rendang bikin sendiri dengan rendang rumah makan itu beda rasanya,
dan saya termasuk yang malas bikin rendang π
SukaSuka
Kalio juga enak sambil ttg jafi rendang hehe…
SukaSuka
yups, sebelum jadi rendang, memang menikmati kalio dulu.
kalio enaknya pas baru masak, rendang enak sampai detik terakhir, tinggal bumbunya aja juga boleh π
SukaSuka
saya baru tahu sebutan kalio ini waktu idul Adha di rumah mertua kemarin, saya pikir yang ‘begitu’ itu ya rendang juga, ternyata berbeda ya.
SukaSuka
Kalio itu adeknya rendang Bi π
SukaSuka
Yakin, ini rendanya beda dari yang pernah aku makan… lebih manis dan kental kayaknya
SukaSuka
lebih kering dari rendang yang di rumah makan Om,
kalau rumah makan mereka kan perlu buat di angetin, kalau terlalu kering kan jadi gosong.
SukaSuka
Oooo gitu ya, jadi kalau makan dirumah makan itu belum tentu rendang baru ya ?
Ada ciri-cirinya gak tant mana yang dah diangetin
SukaSuka
Rumah makan yang rame, lauknya pasti baru Om,
rendang kan memang sekali bikin banyak Om dan awet tanpa bahan pengawet,
enak di lidah aman itu π
SukaSuka
Nhaa itu dia yang gampang, kalo rame pasti habis ya dan kemungkinan kecil untuk ngengetin lauk hari kemarin
SukaSuka
Ngiler bayangin rendangnya..
SukaSuka
Tetap rasa rendang Dan π
SukaSuka
Salam Ysalma. Rendang daging kelihatan begitu menyelerakan!
SukaSuka
Terima Kasih,
Semoga bisa mencoba dan menikmatinya juga,Kasih π
SukaSuka
Mbak, jadi ngiler nih.
Bener nih mbak, besok malam saya mampir ke warung Padang ah, pengen makan malam sama rendang…
Salam,
SukaSuka
Enakan pas makan siang Kang π
SukaSuka
Rendang buatan nenek Junior *pastiiii bedaaa … dibuat dgn penuh do’a dan kasih sayang … nikmat nya ber-lipat2 … π
SukaSuka
betul sekali Om,
letak perbedaannya sepertinya disitu, rendang yg ada tetesan keringat nenek π
SukaSuka
penampakannya aja udah mantap… apalagi rasanya
SukaSuka
rasa rendang Bang.
SukaSuka