Cara mengajarkan anak menabung sejak usia dini perlu dilakukan semua orangtua. Tak perlu menunggu menjadi ahli perencana keuangan dulu. Tak perlu menunggu waktuย khusus dulu. Mengajarkan kebiasaan menabung bisa dilakukan sambil bermain di rumah bersama anak. Tanpa pernah disadari anak, kita sudah mengajarkan cara menabung sesuai perkembangan usia mereka.
Menabung di sini maksudnya menyisihkan uang yang diterima untuk disimpan. Menabung melatih anak untuk membagi pengeluaran uang saku yang didapatkan dari orangtua. Uang saku bisa diberikan harian, mingguan, atau bulanan. Tergantung usia anak.

Berdasarkan pengalaman sebagai emak dari seorang anak, dan ‘mak uwo’ dari beberapa keponakan. Anak kelas 4 SD sudah bisa dilatih untuk diberikan uang saku mingguan.
Kemudian mereka belajar mengelola uang yang mereka terima itu. Berapa rupiah disisihkan untuk infaq, berapa yang dipergunakan untuk jajan (kalau anak memang perlu jajan lagi, karena ikutan teman, biasanya juga masih pada membawa bekal), dan berapa rupiah untuk ditabung.
Kalau uang saku habis sebelum waktunya, mereka juga sudah bisa memahami konsekuensinya, tidak jajan di sekolah sampai menerima uang saku minggu berikutnya.
Sebenarnya, anak-anak jajan itu tergantung dari pembiasaan di rumah. Kalau di rumah semua kebutuhan makanan sehatnya sudah dipenuhi dan disediakan orangtua, anak tidak akan jajan. Jajan pun pada momen tertentu bersama keluarga. Misalnya hanya sekedar beli es krim saat bisa mengelola uang saku mingguan dengan baik, kemudian dimakan bareng-bareng. Anak-anak juga lebih menikmati suasana seperti itu.
Di sekolah tinggal dibawakan bekal, camilan sehat. Jajan kadang-kadang aja, paling kalau terpengaruh sama teman-temannya. Tapi kalau diberi pengertian dengan baik, mereka akan memilih jajan untuk pernak-pernik sekolah yang lucu-lucu, yang dijual di koperasi sekolah *itupun kalau tergoda ๐ .
Tahapan Cara Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Anak Usia 2-3 tahun
Pada usia ini adalah pengenalan. Berdasarkan pengalaman, caranya juga sangat mudah, tinnggal belikan sebuah celengan lucu atau bisa juga menggunakan bekas botol/kaleng minuman kesukaannya, tempatkan di area yang terlihat oleh anak.
Setiap kita punya recehan, ajak si kecil untuk memasukkan recehan tersebut ke dalam celengan, sambil berceloteh ringan, “Saatnya kita nabung, ntar kalau celengannya sudah penuh, kita beli es krim” ๐ . Kesannya sedang melakukan permainan memasukkan benda ke sebuah tempat.
Kalau saya memilih tempat celengan yang kecil dulu, jadi penuhnya tidak perlu menunggu waktu terlalu lama. Saat penuh, hitung bareng-bareng sama anak, beli camilan kesukaannya. Bagi juga camilan yang dibeli kepada teman bermainnya. Momen yang mengasyikkan. Anak belajar menabung sekaligus belajar berbagi.
Anak Usia di atas 3 tahun
Pada usia ini, anak sudah bisa memilih celengan sesuai seleranya, seperti sesuai kartun favoritnya. Anak juga sudah mulai masuk pendidikan sekolah usia dini atau play group. Biasanya kebijakan dari sekolah juga mewajibkan anak untuk menabung setiap hari.
Kalau di sekolah Junior, uang tabungan yang terkumpul biasanya dipergunakan untuk jalan-jalan sekolah *kalau biayanya masih kurang, orangtua tinggal menambah sedikit*. Anak belajar menabung, orangtua pun untung ๐ .
Anak Usia di atas 6 tahun
Anak usia 6 tahun ke atas sudah bisa diajarkan menabung ke Bank, dengan nebeng di rekening orangtua, tapi atas namanya sendiri. Uang dari tabungan yang dikumpulkan di celengan bisa di setorkan ke rekeningnya itu.
Terkadang ada pihak bank yang juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah, tapi data yang dipergunakan tetap data orangtua. Walaupun menggunakan ATM sendiri, ATMnya tetap yang memegang emaknya .
Dari yang saya amati terhadap anak sendiri dan teman-temannya, anak-anak di atas usia 7 tahun, sudah punya keinginan untuk membeli mainan ini itu, mainan kesukaannya yang dipengaruhi oleh tontonan dan obrolan bersama teman. Untuk mendapatkan semuanya, kalau saya syaratnya harus tetap melewati proses menabung dulu. Dengan begitu anak akan mempunyai motivasi sendiri untuk menabung. Kalau nanti uangnya masih kurang, saya sebagai orangtua tinggal menambahnya.
Saya pernah mengantarkan anak ke sebuah mall untuk membeli mainan yang sudah diincarnya sejak lama. Uang receh-receh dari tabungan dihitung dulu di rumah, diikat, diselotip, kemudian dimasukkan tas kantong kecil untuk dia tenteng. Kami pun jalan ke pusat perbelanjaan.
Saat membayar dengan uang receh sekitar 350 ribu-an, kasirnya untung senyum-senyum dan memaklumi, “uang dari tabungan ya, dek ๐ “.
Anak saya tersenyum lebar sambil mengangguk. Anak punya rasa kepuasan tersendiri juga saat mendapatkan mainan dari hasilnya menabung.
Menabung dulu untuk mendapatkan sesuatu, sudah tertanam dalam pikiran anak sejak dini.
Walaupun orangtua mampu untuk membelikan semua kebutuhan yang diperlukan anak, termasuk mainan kesukaan mereka. Tidak bijak juga tidak mengajarkan ‘usaha dan kemandirian’ kepada anak.
Hidup itu selalu berputar, kita tetap mendo’akan yang terbaik untuk masa depan anak-anak. Kita harus memastikan kesejahteraan anak-anak. Perlindungan terhadap keluarga dengan melek finansial, perlu diajarkan sejak dini.
Tidak begitu sulit cara mengajarkan menabung sejak dini kepada anak. Tinggal orangtua mencontohkan sekaligus mencarikan dan memenuhi keperluan uang saku untuk si anak ๐ .
Dengan mengajarkan menabung sejak dini, kita orangtua sudah memberitahukan kepada anak pentingnya mengelola keuangan, pentingnya edukasi finansial sejak dini.
menabung memang harus diajarkan sejak dini.
sepertinya celengan sekarang banyak pilihan bentuknya dibanding zaman dulu yang kurang bervariasi
SukaSuka
dulu bentuknya cuma celengan ayam aja ya ๐
SukaSuka
yup ๐
SukaSuka
Kasihan ortu yang anaknya suka jajan dan gak bisa direm-rem ya, Mbak ๐
SukaSuka
iya Kin,
cilik-cilik udah pinter nge-warung ๐
SukaSuka
Kalau dulu celengan model ayam jago, petruk dll, sekarang model celengan banyak ragam nya ya, anak-anak jadi makin senang masukkin duit (nabung) ๐ .
SukaSuka
iya Nel, sekarang celengan banyak pilihan,
sesuai dengan karakter pilihan anak ๐
SukaSuka
Dasar penyimpan yang baik dari seorang anak, datang dari orang tuanya ya, Buk. Percuma juga kita ngajarin anak menabung kalau kita sendiri enggak pernah menabung. Artikel yang mencerahkan, Buk ๐
SukaSuka
Dasar penyimpan yang baik dari seorang anak, datang dari orang tuanya ya, Buk. Percuma juga kita ngajarin anak menabung kalau kita sendiri enggak pernah menabung. Artikel yang mencerahkan, Buk ๐
SukaSuka
Upss sori, double comments ๐
SukaSuka
hehehe, iya Un,
tapi emaknya boleh ga nabung tapi anaknya tetap kudu diajarin nabung,
biar ga kayak emaknya, Senin-Kamis ๐
SukaSuka
Hihi.. aku dari kecil juga udah dibiasain nabung mbak. Aku sama adik dibeliin celengan gitu. Yah walaupun sebenernya yang nabung si ibu, tapi yang masukin recehannya kan aku juga. Disitu lah ngajarinnya. Paling seneng kalo udah penuh. Biasanya dibeliin sendal atau apalah yang memang lagi dibutuhkan.
Bahkan waktu SMP dan SMA pun aku jadi kebiasaan nabung. Uang jajan tiap hari nggak aku jajanin. Soalnya emang nggak pengen jajan. Jadinya aku simpen selama seminggu, di akhir pekan biasanya aku beliin majalah atau tabloid. Gitu aja tiap hari ๐
SukaSuka
Nah pembelajaran menabung dari ortunya nyampe ke hati anaknya ntuh,
anaknya jadi pinter mengelola uang saku dan mempergunakannya ke hal yang bermanfaat,
ceritanya bisa jadi motivasi yang membaca, sip ๐
SukaSuka
Waaah Mak, tipsnya menariiiik ๐ suka deh. Ternyata dari umur dua tahun udah bisa diajari nabung
SukaSuka
makasih, umur dua tahun kan anaknya udah jago berceloteh,
dan sudah punya mau, dan sudah bisa ‘dipercaya’ megang koin untuk masuk celengan,
walau setelah itu tangannya tetap kudu di cuci ๐
SukaSuka
Paling seneng pas mecah celengann
SukaSuka
dulu ya, kalau sekarang celengannya ga harus di pecah,
tinggal di puter di bawahnya ๐
SukaSuka
aku beliin ara celengan karakter mba.. jd dia makin semangat nabungnya. di sekolah juga, terus sama aku bukain rekening tabungan di bank, meski dia blm ngerti. paling tidak, dia tau kalo harus nabung ๐
SukaSuka
yups, bentar lagi ara minta beliin ini itu dari hasil nabungnya,
kalau kurang, nodong emaknya untuk ditambahin *pengalamannya sih ๐
SukaSuka
Lucu celengannya, Mbaaaak ๐ Aku mau juga donk. HIhihi.. :p
Dulu kalo aku sih celengannya dari plastik, modelnya ayaaaam terus. Ampe bosen :p
SukaSuka
itu boleh beli dari hasil nabung juga Beb,
Kak Beby nabung juga dong kalo mau *kata yang punya ๐
SukaSuka
Celengennya keren mbak ๐
SukaSuka
berarti yang mendesain berhasil mbak,
yang beli suka karakter itu, klop lah ๐
SukaSuka
ada tokoh mervel lainnya? aku mau yg hulk atau thor ๐
SukaSuka
kesannya gw jualan celengan karakter ya Ed ๐ ,
berarti marvel harus berterima kasih, mana ada pesanan karakter lain datang nih ๐
SukaSuka
kayaknya bisa laris deh ceu salma…. ๐
SukaSuka
bisa dagang celengan dong gw, Ed ๐
SukaSuka
Saya juga sedang berusaha menanamkan ‘menabung dulu untuk mendapatkan sesuatu’ pada anak saya. Walaupun pas membelinya saya masih harus nombokin banyak ๐
SukaSuka
kalau soal nombok-menombok itu biasa Mas,
yang penting anaknya semangat menabung ๐
SukaSuka
Keponakanku sejak usia 4 tahun udah rajin menabung. Setiap kali ulang tahun dia bisa beli barang-barang yg dia pengenin pakai uang sendiri. Keren, padahal masih kecil, hehe….
SukaSuka
Nah, ternyata anak sekarang udah terbiasa menabung,
tidak hanya bisa konsumtif doang ya ๐
SukaSuka
kalau ada waktu luang, bisa ngerjain PR dari saya, uni ๐
SukaSuka
makasih ๐
psst, di halaman ‘award’ di blog ini, sering menjawab pertanyaan seperti itu,
di jawab lagi basi ga ya? secara objeknya masih admin blog ini ๐
SukaSuka