Mereka yang hidup di kota, mudah mengakses informasi tentang penampakan wanita dan pria yang berbadan ideal. Wanitanya langsing dan prianya tegap dengan otot yang terlatih di Gym. Serta dengan opini, badan gemuk tidaklah enak untuk di pandang, banyak menyimpan penyakit. Tetapi yang terlalu kurus, daya tahan tubuhnya juga rapuh. Idealnya, berbadan sehat dengan berat badan seimbang.
Wedow, kayak pakar badan sehat yang enak dilihat aja nih . Hanya mau cerita tentang gemuk vs kurus dalam pandangan masyarakat di kampungnya sana .
Dulu di kampung, generasinya bapak dan ibuk saya. Pandangan umum masyarakat nya, mereka yang berbadan gemuk adalah mereka yang hidupnya sudah makmur ( makan enak, tidur nyenyak, uang banyak, muka berminyak 😀 ).
Sebaliknya, mereka yang berbadan masih kurus, walaupun banyak uang dan makannya banyak, hidupnya dianggap masih sengsara, masih susah, masih banyak beban pikiran, cacingan kali ya 🙄
Akibatnya semua penduduk dewasa, akan mengkonsumsi obat “palamak makan” aka obat penambah nafsu makan, yang dijual sama tukang obat keliling. Efeknya memang lelaki dan perempuan dewasa berbadan gemuk berisi.
YSalma yang masih polos dan belia, bertubuh lebih kurus dibanding teman-temannya. Sehingga mendapat julukan “lesuik = kurus”. Mempunyai bacaan rutin, majalah Gadis dan Hai, yang lagi banyak membahas supermodel ceking Kate Moss. Cerita majalah ini saya jadikan rujukan, kalau ada yang protes terhadap badan lesuik (kurus) saya, “lihat nih, ini orang, photo kurusnya aja dibayar, kok pada ribut dengan kekurusan saya sih, yang penting enggak sakit”. Padahal itu model terawat, sedang yang lagi diprotes adalah anak kurang gizi 😆 .
Cerita gemuk vs kurus ini terus berlanjut sampai sekarang. Soalnya, baru beberapa bulan ini saya stabil di berat badan 50kg (akibat udah jarang gowes sepeda, biasanya rutin setiap hari). Biasanya berat badan saya tak pernah beranjak dari 47kg. Sehingga terlihat selalu kurus sepanjang masa 😛 .
Sewaktu saya pulang kampung dua tahun yang lalu pun, lagi jalan pagi, dipanggil sama temannya bapak, cuma mau dibilangin, ” kamu udah lamaa ngerantau, tapi setiap pulang kampung, badannya masih segitu-segitu aja, mbok di gemukin kayak si Anu”.
Sayanya hanya menjawab sambil senyum, “yang penting sehat Pak” dan sambil mbathin, “di tempat saya ngerantau, semua wanita malah pengen kurus nih Pak” 😆 .
Dalam pandangan teman-teman, gemuk vs kurus ini bagaimakah 😕 .
kalo saya sih selama si ayah ga protes saya tetep enjoy mbak! 😀
SukaSuka
baru 50 bu..
aku nih….68, wkwkwkwk
SukaSuka
wahaha.. sabar aja, lagian indikator kemakmuran gak selalu harus badan gemuk… betul sekali gan, yang penting sehat..
SukaSuka
Saya setuju dengan agan ini, dan bukan indikator kesuksesan seseorang, yang penting sehat!
SukaSuka
bener kata ibu, yang penting sehat….. 😀
SukaSuka
Setuju, yang penting sehat. Walau gemuk cenderung banyak penyakit tapi lately, beberapa orang berbadan ideal malah meninggal duluan…
SukaSuka
Sepakat Mak, yg penting sehaaaat, tapi aku jg pgn jg kurus kek Emak gituh, susah tapi, hiks…
SukaSuka
iya mba yg penting sehat! 🙂
SukaSuka
Hmmm…
Sesuai dengan bertambahnya umur, biasanya metabolisme juga mulai kurang OK ya, jadilah gampang gemuk kalau saya. Sekarang sih stabil, alias gak menggemuk banget tp juga gak kurus2 amat 😀
SukaSuka
paling enak kalo bisa selalu makan tanpa bisa gemuk. sayang
SukaSuka
saia pengen kurus, huaaaaaa
SukaSuka
Saya tidak takut gemuk,karena gemuk itu saya kalo tidak gemuk bukan saya itu.
Hidup kenyang
tidur kenyang
salam
SukaSuka
klarifikasi : Tidur tenang
SukaSuka