Bye, Selamat tinggal, salam perpisahan pada tahun yang lama. Sembilan bulan tahun 2020 mungkin berat, hampir dirasakan oleh sebagian dari kita, lebih tepatnya saya pribadi. Masa pandemi dilalui dengan begitu banyak kecemasan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan.
Alhamdulillah, bulan Desember 2020 tinggal dalam hitungan hari. Semoga terlalui dalam kondisi tetap aman dan sehat.
Mau beraktivitas untuk menandai pergantian tahun dengan berbagai kebiasaan baru, silahkan. Tapi tak boleh abai dengan protokol kesehatan walau ada yang bilang lebay.
2020 Ada Apa, YSalma?
Beberapa tahun belakangan saya murni hanya emak-emak rumahan yang ngaku nyambi jadi bloger (baca: main media sosial π ).
Dengan adanya pandemi ini, saya semakin menjadi anak rumahan π³ . Etapi, usai PSBB saya sempat ngumpul di ruang terbuka dengan beberapa teman yang sudah sangat lama tidak berjumpa.
Kesimpulan yang saya dan teman tarik dari pertemuan masa pandemi itu, melakukan update status media sosial itu bukan untuk mengabarkan kesombongan pada dunia, tapi mengabarkan bahwa yang punya akun masih hidup.
Hal menarik lain sepanjang tahun 2020 yang menurut saya perlu dicatatkan, diataranya:
-
Kehidupan Personal
Selama pandemi, otomatis anggota keluarga boleh dibilang hampir semua waktunya ada di rumah, termasuk anak remaja yang biasanya sekolah dari pagi hingga sore dari Senin hingga Jum’at. Sabtu-Minggu biasanya beraktivitas di luar rumah bersama orangtua.
Selama sembilan bulan terakhir mentok hanya di dalam rumah saja, sehingga terujarlah berbagai kesimpulan:
- Dikatakan OCD (Obsessive compulsive disorder)
Yang mengatakan saya OCD ini bukan orang lain, tapi anak remaja saya sendiri *asem*.
Temans pada tahu dong OCD yang saya maksud di sini, yaitu pikiran berlebihan yang menyebabkan perilaku kompulsif.
Dengan kata lain, OCD yang dimaksud anak remaja saya ini semacam penyakit gangguan mental yang menyebabkan penderita harus melakukan tindakan berulang. Jika tidak dilakukan penderita akan diliputi kecemasan dan gusar.
Alasan saya dikatakan OCD sama anak sendiri π₯ .
Namanya emak-emak, wajar bawel kan ya *pembenaran*.
Kebetulan lelaki di rumah saya ini suka gratak.
Untuk mengantisipasi ditanya mulu tentang barang-barang mereka sendiri, mulut saya pun ‘nyinyir’ mengingatkan si anak dan teman hidup agar mengembalikan barang yang diambil ke tempatnya semula.
Saya juga minta tolong kerjasama mereka untuk menjaga kebersihan rumah.
Si anak karena asyik bermain game dan nyantai banget dalam beberapa hal, saya pun seperti alarm pengingat baginya. Misalnya, mandi, sholat, makan minum, hingga jam tidur agar jangan keseringan begadang.
Padahal, kalau dia lapar, ngantuk, gerah, dia kan bakal nyari makan, mandi, dan tidur sendiri, namanya anak udah remaja *emak-emak kadang memang suka lebay π *.
Mungkin karena merasa emaknya terlalu nyinyir dan sudah kelewatan ngomelnya, makanya anak saya bilang, “jangan-jangan mama kena OCD π³ .”
Saya yang mendengar merasa tersedak, terdiam sebentar, kemudian mengangguk-angguk sambil garuk-garuk kepala.
Hmmm,,, bisa jadi.
Sejujurnya, sekarang-sekarang ini toleransi saya terhadap ‘gangguan wilayah kekuasaan’ sudah lumayan besar. Areanya sudah menyempit.
Dulu, kalau buku di atas meja tempat saya nulis lembarannya berubah posisi, saya bisa merepet lama. Padahal itu kan buang-buang energi ya? Wong lembarannya tinggal dibalik ke lembar yang diinginkan, ckckck.
Pada dasarnya, saya ga suka kalau barang-barang berpindah tempat, contoh sederhananya aja sebuah gunting. Saya akan merepet panjang kalau harus menyisir beberapa area untuk mencari si gunting saat diperlukan.
Padahal gunting di rumah lebih dari tiga, tapi herannya setelah dipergunakan oleh para lelaki di rumah, si gunting yang seharusnya tinggal ambil di tempat biasa di taruh, eh raib semua. Itu gondoknya serasa keluar asap dari ubun-ubun π .
Reaksi terhadap analisa OCD tanpa fakta medis itu?
Setelah anak remaja saya ngomong sambil nyengir, saya juga mulai berpikir kalau saya selama ini juga terlalu berlebihan.
Akhirnya, saya memillih berdamai dengan diri sendiri.
Saya bisa menutup mata terhadap ‘pernak pernik’ milik para lelaki yang bertebaran di berbagai tempat di rumah.
Kalau udah ‘penuh’, mereka beberes sendiri, setelah itu dijamin mereka kehilangan beberapa barang yang mereka bereskan itu. Dan saya bisa jadi penonton, hehehe.
Saya pun tetap bisa merepet kalau mereka menanyakan, apa saya melihat barang-barang milik mereka, seperti ponsel, dompet, dll *lha, yang naroh dan ngerapiin siapa? Harusnya bisa jawab santai, tapi ga tega, akhirnya saya bantu nyari juga sambil ngomel tentunya π *.
- Badan Ibuk-Ibuk (Berat Badan Naik Drastis)
Selama ini timbangan berat badan saya seperti terhenti pada angka 47kg. Sekali-sekali berada pada angka 48-49 kg.
Kalau merunut pada tinggi badan, berat badan segitu termasuk ideal. Tapi secara usia, saya termasuk emak-emak kurus.
Sebenarnya, saya sudah merasakan berat badan mulai merangkak pada awal tahun 2019 lalu. Saya paham kalau itu karena faktor pertambahan usia. Timbangan badan saya menyentuh angka 53 kg. Ini merupakan berat badan tertinggi yang pernah saya capai, yaitu saat dulu hamil bertahun silam. Tapi kembali normal setelah melahirkan.
Duh!
Karena badan saya terbiasa kurus, ketambahan berat segitu saya merasa badan mulai berat, perut berasa begah, apalagi saat duduk, karena lipatan lemak mulai terlihat.
Saya berniat mengembalikan berat badan ke berat semula. Tapi gagal, hiks.
Apalagi saya tidak lagi terlalu risau dengan rumah yang berantakan di masa pandemi, gegara dikira OCD sama anak, efeknya aktivitas gerak saya berkurang banyak. Sementara saya punya waktu luang. Untuk menyiasati waktu di rumah selama pandemi yang biasa digunakan untuk beberes yang tak pernah beres itu, saya pun menyalurkan hobi menonton.
Jadilah saya berkenalan dengan drakor, hingga penasaran dengan akting Gong Yoo di film yang dimainkan, serta menelusuri jejek akting beberapa aktor Korea lainnya. Tapi belum dituliskan.
Walau asyik nonton, sebenarnya saya tetap olahraga ringan di rumah dan bersepeda. Tapi karena pandemi, rute bersepeda saya hanya keliling kompleks perumahan dan hanya sebentar, tidak blusukan agak jauh.
Oleh sebab itu, sepertinya saya tetap kebanyakan duduk, kalori yang masuk dengan yang terbakar tidak seimbang.
Berat badan saya pun mencapai rekor terbaru, berada di angka 58 kg. Naik 11 kg dari berat badan normal selama ini, 47 kg.
Ukuran baju yang biasanya S-M, sekarang L aja berasa sesak. Hadeh.
Saya sekarang merasakan memiliki badan ibuk-ibuk. Badan yang ada lipatan lemak di seputaran pinggang dan perut, hahaha. Nasib emak-emak terbiasa berbadan kurus.
Sebenarnya, kalau berpatokan pada tinggi badan, berat badan saya masih termasuk normal. Teman dan buibu yang terbiasa melihat juga mengatakan, ‘lebih gemukan, lebih terlihat berisi’.
Yang ingin saya tekankan di sini, bukan tentang baju kesayangan yang sudah tak muat lagi. Ini tentang kebiasaan bertahun-tahun yang berubah dalam waktu singkat.
Oiya, hingga umur saya yang sudah melewati usia cantik, kecuali hamil, badan saya selalu enteng diajak melompat dan jongkok.
Baru sekarang saya memahami maksud dari keluhan teman hidup saya selama ini, “Badanku kalau jongkok susah, perutku ngeganjal.”
Kalau lagi bebenah, ada area yang sempit dan mengharuskan kondisi jongkok, itu sudah pasti tugas saya untuk membersihkannya.
Selama itu saya bingung, ‘kenapa perut bisa ngeganjal aktivitas yang punya tubuh? Apa itu hanya alasan saja?”
Sekarang saya baru merasakannya, dengan adanya lemak di perut, aktivitas yang mengharuskan posisi tubuh untuk jongkok, itu sungguh tidak nyaman.
Saya yang baru beberapa bulan belakangan ini mengalaminya, sungguh terasa berat. Apa mungkin karena belum menyesuaikan?
Memang sudah waktunya juga badan saya seperti badan buibuk *lha wong udah emak-emak!*
Saya ga masalah kalau di beberapa area badan seperti pantat, lemak agak bertambah, asal jangan di area perut. Ga harus six pack ala roti sobek sih, cukup kalau jongkok ga ada yang berasa ngeganjal aja π³ .
Mungkin ini bisa dijadikan resolusi? *halah.*
Tahun depan mari tambah rute bersepeda dan berjalan kaki. Biar badan montok, tapi sehat, hahaha.
- Sering Mendengar Kabar Duka
Beberapa kenalan, teman sekolah, teman sewaktu kerja, sudah beberapa yang berpulang karena terinfeksi virus corona. Beberapa orang ada yang masih dalam perawatan hingga saat ini. Beberapa lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Virus C19 ini nyata adanya.
-
Kegiatan Ngeblog
Oktober 2020 saya juga harus merelakan untuk melepas satu domain blog. Mungkin karena terlena oleh beberapa tontonan, saya merasa buntu saat menulis. Padahal apa yang ditonton itu bisa dijadikan materi tulisan. Tapi tak dikerjakan.
Apa mungkin karena motivasinya sudah berkurang, atau saya perlu tantangan baru?
Hmm, sepertinya tahun depan saya harus memulai sebuah blog yang self hosted, bukan hanya sekedar beli domain dan free hosted. Harus mencoba hal baru. Do’akan ya.
Temans ada yang punya rekomendasi tempat hosting yang okeh punya? π .
Ucapan dan Harapan Untuk Tahun 2021 Lebih Baik
Sama seperti harapan semua orang, saya juga berharap pada tahun 2021 agar pandemi segera usai. Vaksin untuk virus C19 bisa digunakan dan diakses oleh yang membutuhkan. Kehidupan juga kembali berjalan normal dengan tetap mengadopsi semua kebiasaan baik beberapa bulan belakangan.
Ucapan tahun baru sebagai kata penyemangat untukmu temans:
- Pandemi tahun 2020 mungkin membatasi ruang gerak kita, Sahabat. Bisa berjumpa di tahun baru 2021 dalam kondisi sehat, itu merupakan anugerah.
- Banyak planning yang harus dicoret pada tahun 2020, semoga pada tahun 2021 semua daftar rencana itu dituliskan satu persatu catatan realisasi hasilnya.
- Pandemi 2020 membuat diri semakin menyadari bahwa ajal itu jaraknya sangat dekat, tapi manusia tak mengetahui kedatangannya. Jangan sampai lupakan itu di tahun baru.
- Pandemi 2020 telah membuktikan bahwa keakraban dengan sahabat itu bukan tentang seberapa sering berkumpul secara fisik, tapi tentang berapa peduli satu sama lain saat kondisi begitu sulit. Selamat tahun baru 2021.
- Bukan tentang seberapa banyak kabar yang ku sampaikan dan ku tanyakan padamu sahabat, tapi seberapa banyak do’a yang dipanjatkan agar kita semua dilindungi. Selamat berjumpa dan tersenyum bersama pada hari-hari di tahun yang baru 2021.
- Mungkin pandemi membuat badanmu menggendut, bersyukurlah. Banyak yang kekurangan makan dalam situasi itu. Semoga tahun 2021 semuanya sehat dan bahagia atas waktu yang sudah dilalui.
- Begitu banyak rindu yang harus disimpan, hanya dituliskan lewat untaian kata pada pesan singkat, atau dibisikkan melalui panggilan telpon. Tetap saja terasa ada sekat yang membatasi. Tahun baru 2021 semoga semuanya bisa dituntaskan.
Semoga semua harapan baik yang ingin saya dan temans wujudkan di tahun 2021 dapat terealisasi.
Selamat menyambut pergantian baru Masehi 2021.
Stay safe, stay healthy, and stay connected.
Salam Semangat #tahunbaru – Jejak mata, rasa dan pikiran β€ .
Aku juga lebih dari setengah tahun libur kerja. kemudian bekerja di jalanan (ngegojek) padahal lagi pandemi juga.
herannya, kenapa bobotku malah makin nambah. padahal aku jarang makan siang loh waktu itu, cuma ngemil doang hahaha
BTW, mbak salma punya blog lain juga yak?
SukaDisukai oleh 1 orang
Alhamdulillah tetap sehat dan tetap bisa menjemput rezki halal ya, mas. Bobot nambah sepertinya efek dr niat dan usaha sungguh2 menjaga kesehatan badan dgn makan dan istirahat teratur hehehe.
Blog lainnya udah pada berguguran satu persatu mas Irawan #eh.
Ntar kalau lagi semangat, beli domain baru lagi *emak2gabetahmerawatygsudahada π₯ *
SukaDisukai oleh 1 orang
Allahuma aamiin, mengaminkan doa doamu Ysal..
ahahaha..you like goong yoo? si goblin yg tamvan ituh ahha aku senyum senyum pas baca itu, aku suka nanya temenku sudah berapa drakor yg ditonton selama pandemi? karna memang saat pandemi drakor dan you tube menjadi pilihan smuanya, duduk manis anteng berjam jam terpesona sama wajah wajah tanvan oppa oppa dan ahjusi
daaan itu sering banget menanyakan hal yg dipakai sendiri, ditaro sendiri, tiap hari aku denger itu, kacamata ku dimana? aku selalu tepok jidat, situ yg make, situ yg naro, nanya ke aku? jawab ga tau , tapi sambil bantu nyari , belum lagi yg lain ahahhhaha sama ternyata, mereka itu yaaa…
semangat buat ngeblognya ya…
trimakasi 2020 yg sudah banyak memberikan pembelajaran yg begitu berarti..
SukaDisukai oleh 1 orang
Semua hal-hal baik juga utk Wiend dan harum hutan di tahun 2021 ini.
Hahaha, Gong Yoo aktor Korea pertama yg bisa langsung keingat nama plus wajahnya dan hayok aja jari dan mata utk diajak menulusuri aktingnya di film. Wajahnya unik. Yg lain, setelah nonton drakor ya udah.
Laki-laki secara umum hampir sama sepertinya kalau untuk urusan barang2 pribadi. Mungkin mereka terlalu percaya pd kita2 perempuan yg selalu dapat diandalkan, hahahaha.
Sama-sama semangat ngeblog kita π .
SukaSuka
Pandemi covid19 merubah tatanan hidup. Semoga di tahun 2021 segala sesuatu lebih baik lagi.
Ambo manulis kembali uni. Setelah “maaram” duo tahun satu bulan 11 hari, blog ambo di-update.
Sehat selalu.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin.
Semoga.
Alhamdulillah, manateh juo akhirnyo.
Siap meluncur ke TKP.
SukaSuka