
Dibalik Kabut Misteri Kehidupan saat mulai menyelimuti kaki bukit dimana suhu bumi perlahan menurun.
Mempersiapkan diri secantik dan sewangi mungkin dengan wudhu. Bertelanjang kaki, ku turun kejalan setapak. Meninggalkan riuhnya ‘rumah kehidupan‘. Menyambutmu dengan suka cita, dalam pelukan penuh kehangatan.
Aura misteri perlahan ikut merayapi emosi pertemuan kita. Suara burung malam terdengar sayup. Tubuhku menggigil dalam dingin, tapi jiwaku membara, penuh gejolak kemesraan saat rindu bisa dituntaskan dalam sebuah penyerahan.
Airmata perlahan meleleh membasahi pipi, saat menyadari ‘kesucian‘ yang tak lagi terjaga dengan baik. Cahaya bulan yang menyembul, kerlip bintang di langit menambah kesyahduan penyatuan ini.
Kabut misteri kehidupan perlahan beranjak meninggalkan, bersamaan dengan sinar matahari yang mulai menerangi bumi. Sayup di kejauhan, suara ayam jantan berkokok. Menandakan geliat denyut kehidupan sudah dimulai.
Hati berdesir, akankah ada sebuah kesempatan lagi. Sebuah pertemuan dan penyatuan jiwa tanpa syarat bisa dilakukan dalam syahdu?
Aku selalu merindukan saat kabut mulai menyelimuti kehidupan bumi, dengan kandungan masing-masing misteri di dalamnya.
Apakah kau juga merindukannya ๐ .
Kabut selalu mengandung misteri didalamnya. Apalahi suasana alam yg berkabut, makin dalam misterinya
Yg penting bukan kabut asap aja
SukaSuka
kabut asap janganlah, bikin sesak nafas
dan merusak alam itu.
SukaSuka
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…
Saya selalu bertembung dalam kabut yang tebal ketika dalam perjalanan ke kampus kerja. Laluan saya ke tempat kerja harus melalui kawasan hutan dan perkampungan. Dan setiap hari memasang lampu untuk keselamatan.
Bumi menjadi indah dengan gugurnya kabut kelabu yang butir-butir maniknya yang dingin, membasahi hujung daun dengan aroma yang tidak ketahuan rasanya.
Sayangnya, kabut hanya hidup sebentar, tidak pernah panjang usianya saat mentari memamah jasadnya sehingga kering. namun manfaatnya besar di sisi manusia. ia memancarkan keindahan alam yang tidak ditemui di tengah hari atau sore.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. ๐
SukaSuka
Waalaikumsalam bunda Fatimah,
Sungguh setiap hari kalau beraktifitas bunda bisa mengagumi perubahan alam yang diselimuti kabut,
walau umurnya sebentar, titik air yang ditinggalkannya banyak memberi kehidupan ya bund.
SukaSuka
Fotonya sungguh syahdu…apalagi dibarengi narasi…semakin menyusut diri dihadapan Sang Maha…
Trim Jeng, berbagi perenungan diri
SukaSuka
kita ga ada apa-apanya dihadapan Dia ya Jeng ๐
SukaSuka
Ah.. Jadi ingat kampung halaman.. :’)
Masih ada kabut, sungai, pohon dan udara yang super seger..
SukaSuka
Semoga kampungnya tetap terjaga ya Beb,
tak berubah jadi ‘hutan beton’
SukaSuka
Udah mulai berubah, Mbak.. Hiks ๐ฅ
SukaSuka
[…] ← Dibalik Kabut Misteri Kehidupan […]
SukaSuka
Karena kabut selalu menimbulkan efek mistis, sekaligus katarsis.
SukaSuka
bermakna sekali efek kabut ya Rip ๐
SukaSuka
Mba Y, saya kan minus tuh. Jadi, agak bermusuhan dengan kabut.
Yang cerah2 saja deh. . . ๐
SukaSuka
Kayaknya lebih banyak minusnya saya dari Idah deh,
Ngelihatnya lewat ‘telepati’ aja kalau ada kabut ๐
SukaSuka
Foto dan narasinya bikin kangen untuk kembali menikmati alam seutuhnya nih Mbak
SukaSuka
Alam selalu membuat rindu untuk selalu didatangi ya.
SukaSuka