Burung yang berada dalam sebuah sangkar tentunya bukanlah sesuatu yang asing bagi para pencinta burung. Akan tetapi bagi yang awam, hal itu akan menimbulkan sebuah pertanyaan, bukankah seekor burung biasanya hidup dan berkicau di atas dahan dan ranting pohon? Benar sih, itu kehidupan burung pada umumnya, tetapi yang berada dalam sangkar antik adalah burung peliharaan dari hasil penangkaran, yang ternyata harganya pun lumayan.
Kemarin saat ke pet shop yang paling dekat dari rumah untuk membeli makanan kucing, di sana ramai terdengar suara kicau burung dalam sangkar yang digantung. Ada juga burung-burung yang ramai-ramai dalam satu kandang ukuran besar. Yang melihat-lihat burung juga ramai, rata-rata bapak-bapak dan anak remaja cowok yang sepertinya mencari binatang peliharaan dengan ditemani kedua orangtunya.

Saya pun penasaran, ikut melihat burung-burung cantik warna warni itu. Ada yang berwarna kuning, oranye, biru dan coklat. Kata yang jual sih nama burung berwarna cantik itu burung kenari, ada juga jenis burung pentet.
Secara penasaran, saya pun bertanya harga sepasang burung kenari berwarna kuning cerah, “satu juta empat ratus,” kata yang jual.
Hmm, lumayan juga harganya, “udah sama sangkarnya?” saya bertanya lagi.
Seorang bapak-bapak yang kebetulan juga sedang asyik memperhatikan burung kenari cantik itu nyelutuk, “harga burungnya aja itu mbak, kan di sini yang dijual burungnya, bukan kandangnya”.
Oalah 😛 .
Saking penasarannya sama burung-burung cantik warna warni itu dan ga paham burung. Saya pun bertanya lagi, “apa beda burung di sangkar terpisah, dengan yang rame-rame dalam satu sangkar?”
Si penjual menjawab, “kalau yang dipisah burung yang udah jadi, yang rame-rame itu hasil penangkaran dan belum jadi”.
Secara saya semakin bingung dan ga enak sama yang menjual jika ditanya terus, tapi ga niat beli 😳 . Saya pun bisik-bisik bertanya sama mas-mas yang juga sedang asyik memperhatikan tingkah si burung, “emang burung udah jadi itu maksudnya apa ya mas?”
Si mas sambil senyum menjelaskan, “burung udah jadi itu udah cerewet kicauannya bu”.
Saya pun semakin tak paham, “lho, emang burung dengan jenis sama, belum tentu bisa berkicau juga?”
“Kadang burungnya malas mengeluarkan suara, bu.”
Ooo. Pikiran saya membathin, ‘mungkin karena dari lahir si burung hidup dalam sangkar, makanya si burung lupa kalau dia sebenarnya punya kicauan dan cericit yang sangat merdu?’ Entahlah, bisa jadi.

Sebenarnya ada beberapa foto burung yang saya ambil. Ternyata hanya foto burung pentet dalam sangkar ini aja yang bagus. Secara si pentet ini saat didekati sempat ‘matuk‘ tangan saya. Mungkin sebagai bahasa isyarat, “hei manusia, kapan saya bisa terbang mengudara bebas keluar dari sangkar ini. Jangan hanya melihat dan mengagumi wajah polos serta bulu-bulu cantik dan kicauan merdu yang kupunya aja dong. Jadi burung dalam sangkar itu tak merdeka tau, aku ingin terbang bebas… “
Karena saya ga paham cicitan burung, saya ga bisa membedakan makna dari kicauan burung-burung tersebut. Mungkin bagi yang punya penangkaran burung, dari sekian yang dapat ditetaskan, ada beberapa persen yang dikembalikan ke habitat aslinya. Jika semua pencinta burung melakukan hal yang sama, mungkin beragam jenis burung itu akan tetap terjaga keberadaannya di alam.
Oh, baru sadar, di sini pasang rating ya? Maksudnya bukan itu lho.
Tapi [satu] ⭐ = like. Begitu.
SukaSuka
maksudnya dimengerti,
disini berpikir positif aja kok 😉
SukaSuka
Pengen juga ikutan2 piara burung buat maenan keponakan 🙂
soalnya tetangga depan rumah punya burung bagus2, dan suara kicauannya itu merdu juga kalau didengrin 🙂
SukaSuka
lho kalau burung bukannya sensi untuk dijadikan ‘mainan’ ?
biasanya yang pelihara burung kan bapak-bapak 🙂
SukaSuka
seseorang yang pernah tinggal di sebelah rumah juga punya hobi atau suka burung… waktu itu pernah kemalingan dan dengar2 kerugiannya sekitar dua puluh lima juta-an.
mahallllll
SukaSuka
sangat menohok kalau burung hilang,
harganya segitu 🙂
SukaSuka
[…] ← Burung Dalam Sangkar […]
SukaSuka
Hiks.. Kasian banget burungnya, Mbaaaak.. Kebayang deh sedihnya dia dikurung begitu 😥
Pasti pengen terbang bebas, mencari pasangan dan berkeluarga juga ya..
SukaSuka
kalau pasangan ada yang disediakan juga Beb,
tapi ‘jiwa’nya terbelenggu *halah bahasane.
SukaSuka
Iya kan burung itu diciptakan untuk terbang ya Mbak, bukan untuk bercicit merdu.. Kasiaaaan..
SukaSuka
dilema sih Beb, semoga yang memelihara dan melakukan kembang biak bisa mengembalikan sebagian ke habitat aslinya, jadi di alam burung-burung cantik itu tidak menghilang juga.
SukaSuka
Burungnya ramah banget meski sempat matuk, foto dirinya cantik. Saya beloum pernah berhasil moto burung dalam sangkarpun selalu goyang/blur, bagi tekniknya ya Jeng. Terima kasih
SukaSuka
saya foto burung yang tak blur juga cuma ini aja Jeng,
karena itu burung kayaknya udah jinak.
SukaSuka