Ini merupakan catatan resep brownies kukus coklat sederhana untuk contekan YSalma dilain waktu. Bikin brownies tanpa mixer? Niat amat, Mak. “Benar. Demi memuaskan rasa nagih lidah lelaki para penggemar brownies di rumah” π³ β€ .
Penampakan brownies secara umum sepertinya sama ya, segi empat, atau persegi dengan warna coklat dominan. Hanya topping yang digunakan sebagai penanda adanya tambahan rasa lain.
Jika berbicara rasa brownies original sederhana, yang sekarang mudah ditemui di toko-toko kue kebanyakan, ternyata kelembutan di lidah saat mencicipinya sangatlah berbeda.
Ada yang membuat semua panca indra terjaga, seperti mencicipi agar gula merah adas khas Padang. Ada yang berhenti setelah suapan pertama, serasa nyangkut gak mau ditelan, dan akhirnya terbuang percuma.
Padahal, brownies merupakan camilan yang sebenarnya juga tidak akan kuat kalau dilahap dalam potongan besar saat menikmatinya. Harus dinikmati potong demi potong.
Dan keunggulan kue bantet ini adalah rasa coklatnya yang selalu bikin nagih.
Resep Sama, Kelembutan Brownies Bisa Beda. Apakah Penyebabnya?
Nama dan tampilan boleh sama, tapi ketika dicicip, lidahlah penentu rasa.
1. Bahan Yang Digunakan
Kalau ini, sudah pasti membedakan rasa brownies yang dihasilkan.
Bahan yang digunakan di sini tentu maksudnya bahan untuk membuat brownies ya. Yang membedakannya adalah kualitas dari bahan yang dipakai. Misalnya jenis coklat yang digunakan.
Patokan saya saat membeli bahan adalah, harga tidak akan pernah mengkhianati rasa π³ .
2. Takaran Bahan
Dulu, waktu suka beli brownies, saya pikir yang membedakan rasanya hanyalah kualitas bahan yang digunakan saja. Ternyata ada faktor lain yang jadi pembeda rasanya juga.
Harga browniesnya lumayan, tampilannya menggiurkan, tapi begitu dimakan, langsung bergumam, “kenapa browniesnya jadi rasa bolu gak niat gini ya?”
Beli brownies jadi berasa ketipu. Makanya, jadi perempuan itu jangan pemalas. Belajar masak dong, Mak! Hoho π³ .
Ternyata, takaran bahan yang digunakan juga mempengaruhi rasanya. Misalnya saja, tepung yang dipergunakan seharusnya dikit, malah dikasih banyak, sementara coklatnya hanya seumprit. Biar coklat, mereka memberi pewarna makanan. Ya bakalan jauh dari harapan deh rasanya.
3. Proses Mengukus
Saya menggunakan resep yang sama persis. Akan tetapi saat proses mengukusnya, iseng diubah dikit. Gak taunya, kelembutan browniesnya jadi beda.
Penggemar brownies di rumah saya, yang nyobain pada berkomentar, “kok rasanya agak beda? Memangnya ada bahannya yang kurang ya, Mam?”
Saya hanya bergumam dengan mesem, “ini brownies hasil improvisasi yang gagal saat mengukus” π .
Membuat Brownies Menggunakan Pengocok Telur Manual (Tanpa Mixer)
Pada tahu dong pengocok telur manual? Pengocok telur yang terbuat dari kawat stainless melingkar seperti per itu lho. Pengocok telur jaman behaula banget.
Emang ga pegal tuh tangan menggunakan pengocok telur menggunakan yang manual?
“Adanya hanya ituh” π .
Membuat brownies kan tidak memerlukan telur yang harus dikocok sampai mengembang sekali, jadi bisa-bisa saja.
Mana satu adonanan hanya mempergunakan empat butir telur. Sangat lebih dari cukup jika dikocok hingga kental berjejak hanya dengan pengocok telur manual.
Pengerjaannya tidak memerlukan waktu lama.
Kekurangannya, tidak bisa ditinggal mengerjakan langkah pembuatan lain, harus step by step.
Lumayan buat ngirit listrik juga kan, sekaligus bisa olah raga tangan *ini emak-emak minta ditimpuk* π .
Resep Brownies Kukus Yang Bikin Nagih
Dari sekian resep brownies kukus yang pernah saya coba, resep ini yang paling disukai keluarga, tentu saja yang paling sering dibuat.
Hasil brownies dari resep ini juga pernah jadi penyelamat saya ketika harus membawa camilan ke salah satu acara buka puasa kegiatan nak bujang.
Kalau pesan atau beli ke orang yang ada di tempat tinggal, saat itu merasa sayang akan budget-nya. Kalau beli di tempat penjual segala macam kue, rasanya ya gitu deh. Yang beli aja malas makannya, apalagi orang-orang yang mau disuguhin. Mubazir.
Beberapa orangtua teman nak bujang yang ikut nyicipin, pada bilang enak. Saya senyum, dong. Rasa capek ngocok telur tanpa mixer langsung hilang *lebay*.
Ada salah satu orangtua yang awalnya menolak ketika ditawarkan temannya untuk nyicipin brownies bawaan saya. Beliau menggeleng sembari bilang, “males makan brownies yang beli di toko kue kebanyakan. Rasanya udah ketauan, begitu aja.”
Saat dibilang bahwa itu brownies buatan rumah, dan yang bikin adalah emaknya nak bujang. Si ibu semangat nyobain dan bilang enak, “kalau dia yang bikin, percaya deh rasanya.”
Alhamdulillah. Bisa kipas-kipas hijab.
Resep yang diberikan teman boleh juga π³
Bahan-Bahan Membuat Brownies Kukus:
Bahan A:
Dark cooking chocolate (coklat batang), 75 gr.
Mentega, 120 gr. (Jika tidak ingin terlalu berlemak, pakai margarin aja).
Bahan B:
Tepung terigu protein sedang, 80 gr.
Coklat bubuk, 35 gr.
Vanila bubuk, 1 bungkus kecil (2 gr).
Baking powder, 1 sdt (boleh banget di-skip)
Bahan C:
Telur, 4 butir.
Gula Pasir, 150 gr.
Cake Emulsifier (SP), 2 sdt.
Bahan D:
Susu kental manis coklat, 2 sachet (@ 40 gr)
Loyang ukuran 18 X 18 cm.
Kukusan yang sesuai.
Langkah-Langkah (Cara Membuat):
- Oles loyang dengan mentega/margarin. Bubuhi rata dengan tepung terigu. Sisihkan.
- Panaskan kukusan yang sudah berisi air dengan api kecil. Tutupnya dilapisi dengan kain atau sapu tangan lebar, agar air yang menguap nantinya tidak menetes.
- Campurkan bahan A, mentega/margarin dan coklat batang yang sudah dipotong kecil-kecil. Lelehkan dengan cara ditim (panaskan air dalam sebuah wadah, tidak perlu sampai mendidih. Kemudian taroh wadah kecil yang berisi kedua bahan di atas air tersebut. Diaduk hingga kedua bahan meleleh dan tercampur rata). Sisihkan sembari didinginkan hingga suhu ruang.
- Campurkan semua bahan B, tepung terigu, coklat bubuk, vanila dan baking powder (optional). Kemudian ayak. Sisihkan.
- Campurkan semua bahan C, telur, gula pasir dan SP. Kocok hingga mengental.
- Masukkan bahan B yang sudah diayak sebelumnya sedikit demi sedikit. Aduk rata dengan spatula *ga usah dikocok lagi*.
- Tuangkan lelehan campuran mentega/margarin dan coklat batang yang sudah ditim sebelumnya. Aduk balik hingga rata. Cek bagian bawah, jangan sampai ada endapan cairan.
- Ambil adonan 3-4 sdm. Campurkan dengan susu kental manis coklat. Sisihkan.
- Tuang sebagian adonan utama ke dalam loyang. Ratakan, kemudian kukus selama 10 menit.
- Setelah 10 menit, buka tutup pengukus. Tuang adonan yang sudah dicampur susu kental manis. Ratakan. Kukus lagi selama 10 menit.
- Setelah 10 menit, lanjut tuang sisa adonan utama, ratakan. Kemudian kukus lagi selama 30 menit. Atau tes tusuk dengan lidi.
- Keluarkan loyang dari panci pengukus. Tunggu hingga dingin.
- Keluarkan brownies dari loyang. Potong sesuai selera.
- Sajikan brownies dan nikmati bersama orang tercinta, jangan lupa ditemani minuman favorit masing-masing.
Catatan untuk diingat:
- Saat menuangkan adonan setelah dikukus selama 10 menit, posisi loyang tetap di dalam kukusan. Jika dikeluarkan, kemudian baru dituang adonan selanjutnya, baru kemudian dimasukkan lagi ke dalam kukusan, hasil brownis jadi berongga. Rasanya juga kurang lembut.
- Jika saat menuangkan adonan ke dalam loyang tidak diratakan, permukaan brownies agak bergelombang *saya sering lupa meratakannya π *.
- Api yang digunakan untuk mengukus antara kecil hingga sedang. Jangan menggunakan api besar, agar brownies tidak mekar berongga.
- Setelah brownies matang, tunggu benar-benar sampai dingin, baru dikeluarkan dari loyang. Agar brownies tidak patah.
Selamat membuat brownies kukus coklat lagi, mak.
Jika rajin .
Temans yang jago dan hobi bikin kue, ada tips lain kah? Boleh dong bisikin di kolom komentar, agar catatan emak-emak ini semakin lengkap. Terima kasih.
Salam semangat memasak camilan keluarga dari jejak rasa π .
aaaah salah main-main ke blog ini. Akhirnya aku jadi ngiler mbak…gimana ini? huhuhuhu….
SukaDisukai oleh 1 orang
Nyobain praktek, mbaak. Gampang, dan rasanya lumayaaaan π .
SukaDisukai oleh 1 orang