Agar-Agar Gula Merah Ala Cita Rasa Khas Rumah Makan Padang


Tentunya pada bertanya-tanya setelah membaca judul tulisan ini. “Memangnya, agar-agar gula merah, semua rasanya bukannya sama. Ada gitu cita rasa khas rumah makan Padang? Ala rumahan pula. Ahhh,, pasti ga jauh beda lah. YSalma mengada-ngada aja ini.”

Hmmm,,, yang udah pernah nyobain, dijamin ga cukup satu gelas nyicipinnya dan pasti ketagihan *kalau lidahnya terbiasa dengan makanan khas Minang tentunya* 😳 .

Agar Gula Merah Khas Padang_YSalma
Penampakannya sih sama dengan agar gula merah umumnya. Tapi, rasanya jauh lebih seger, sedap & khas.

Cita Rasa Agar-Agar Yang Selalu Dikangenin

Dulu, kalau di kampung sana, jarang-jarang orang yang jual camilan yang kurang tahan lama, tanpa bantuan lemari pendingin, seperti agar-agar yang dimacem-macemin ini.

Mau tak mau, ibunda saya walaupun wanita pekerja, jika ingin camilan, tentu saja harus membuatnya.

Dari ibunda inilah, lidah saya mengenal agar-agar gula merah santan, yang sekarang ini lagi ngehits lagi dengan tampilan baru seperti lumut, gula merahnya diganti dengan jus atau pasta pandan. Dan agar-agar dengan tambahan embel-embel lumut itu saya baru ngeh kalau dibuat dari bahan yang hampir sama dengan yang biasa dibuat ibunda πŸ˜† *dasar bukan doyan masak dan tukang jajan*.

Tentunya, sebagai anak, saya sangat menyukai agar-agar gula merah ala ibunda tersebut *udah tinggal makan, ga doyan pula? Kayaknya ga berterima kasih amat jadi anak ya* 😳 .

Nah, satu waktu, saya sebagai anak yang besar di kampung, diajak sama bapak ke ibu kota provinsi, alias Padang kota.
Beliau mengajak saya makan di salah satu rumah makan.

Waktu itu, saat tamu rumah makan datang, sambil menunggu hidangan terhidang lengkap, disuguhi agar-agar dalam gelas-gelas kecil yang baru dikeluarkan dari lemari pendingin.

Agarnya, agar-agar gula merah santan juga.
Karena saya penggemarnya, tentu saja saya dengan sigap mencobanya.

Tapi,,, rasanya beda! Tidak seperti agar buatan ibunda di rumah.

Puding Gula Merah Segar_YSalma
Agar-agar gula merah adas, paling cepat ludesnya.

Saya sangat menyukai rasa agar yang disediakan rumah makan itu dan ingin menghabiskan semua yang terhidang. Saya sampai bilang sama bapak kalau saya ga usah makan nasi, tapi menghabiskan agar yang ada itu aja. Tentu saja bapak ga mengijinkan, nanti malah kelaperan dan merengek minta makan. Dia lagi yang repot :mrgreen: .

Setelah di rumah, saya ceritakan ke ibunda bahwa agar-agar gula merah santan yang saya coba di rumah makan Padang itu, rasanya lebih segar dan nikmat. Beda dengan puding gula merah buatan ibunda.

Sang bunda hanya menanggapi bahwa hal itu disebabkan, karena saya memakan agar gula merahnya setelah lelah berjalan, disuguhi dalam keadaan dingin, dan ga bisa nyicip sekenyangnya pula karena harus makan nasi.

“Hmmm,,, mungkin juga,” sepakat pikiran kecil saya.

Sejak saat itu, setiap melihat agar-agar gula merah di rumah makan Padang, saya pasti nyicipin.

Kalau rasanya, sama seperti saat saya terkesima pertama kali, pasti nambah lagi.
Kalau rasanya sama dengan rasa agar-agar buatan ibunda, berarti yang terhidang itu bukan rasa agar yang saya kangeni πŸ˜† .

Agar Gula Merah Adas Manis, Cita Rasa Khas Bukittinggi

Semakin kesini, dengan beragamnya selera terhadap cita rasa makanan baru, sepertinya agak mulai susah menemukan puding gula merah yang selalu membuat saya kangen untuk mencicipinya itu.

Sempat beberapa waktu saya berpikir bahwa puding gula merah yang disediakan rumah makan Padang itu hanya ditambahi dengan kayu manis.
Setelah bisa bikin puding sendiri, saya sempat nyoba, tapi rasanya tetap beda. Perkiraan saya, hal itu karena takaran kayu manis yang saya tambahkan kurang pas.

Ternyata, setelah saya jadi anak kost di Padang. Teman saya yang berasal dari Bukittinggi memberitahukan, bahwa cita rasa khas pada agar yang saya gemari itu berasal dari bumbu adas manis.

Agar-agar yang membuat lidah saya terjaga dan penasaran selama ini, merupakan puding gula merah khas Bukittinggi dengan tambahan adas manis saat memasaknya ❀

Mengenalkan Puding Gula Merah Adas Dengan Lidah Keluarga

Sebenarnya, sudah sangat lama saya ingin memperkenalkan rasa agar gula merah adas ini pada nak bujang. Apadaya, mencari adas manis di tempat tinggal saat ini sangatlah susah.

Malah, penjual bumbu bahan-bahan masakan ada yang bengong saat mendengar namanya πŸ˜† . Sementara itu penjual bumbu yang orang Minang, sering kehabisan stok.

Kemarin, saat ke pasar tradisional, saya berhasil mendapatkan sebungkus kecil adas manis di salah satu tempat penjual bumbu.

Aroma Rasa Adas Kayu Manis Agar Khas Bukittinggi_YSalma
Aroma adas manis, membuat cita rasa puding atau agar-agar menjadi khas.

Jadilah saya membuat agar-agar gula merah khas Bukittinggi kemarin sore itu.

Setelah didinginkan, nak bujang mencicipinya dan sangat menyukainya, “dari berbagai agar yang mama buat, rasa ini yang paling enak menurutku.”

Alhamdulillah. Hampir sama dengan selera lidah mamaknya kalau begitu. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya 😳 .

Bahan Untuk Membuat Agar-Agar (Puding) Adas Manis:

  • Adas manis, 1 sdt. Jangan lupa cuci bersih dulu.
  • Kayu manis, hanya sekeping kecil saja (jangan sampai berlebih, sebaba bisa menghilangkan aroma & ciri khas adas).
  • Santan kental, 195 ml ( atau 3 bungkus Kara @65 ml) .
  • Air, 1600 ml.
  • Agar bubuk putih (plain), 2 bungkus.
  • Gula merah, 6 bongkah kecil. Gerus halus.
  • Gula pasir, 7 sdm.
  • Garam, 1 sdt.

Cara Memasak

Hampir sama dengan memasak agar-agar pada umumnya.

*Campurkan bahan, adas, kayu manis, gula merah gerus, gula pasir, santan kental dan air dalam wadah untuk memasak. Tambahkan agar-agar, dan aduk hingga tercampur semua.

*Masak dengan api sedang, sembari diaduk sekali-sekali, untuk menjaga endapan pada dasar alat masak dan santan tidak pecah.

*Setelah mendidih, ditandai dengn naiknya buih. Matikan api.
*Tambahkan garam. Aduk rata.
*Setelah uap panas berkurang, masukkan ke gelas atau cetakan sembari disaring.
*Setelah sama dengan suhu ruang, simpan di lemari pendingin.
*Agar-agar gula merah adas ala khas rumah makan Padang pun siap dinikmati di rumah.

Selera setiap orang akan rasa kuliner tidak lah sama. Akan tetapi, mereka yang dibesarkan di daerah yang sama, dengan keanekaragaman penganan tradisional, lidahnya kemungkinan mempunyai kecendrungan yang hampir sama saat mencecap rasa makanan.

Bagaimana denganmu temans, pernah sepenasaran saya dengan makanan tradisionalnya?

Selamat memuaskan lidah dengan rasa kuliner khas daerah masing-masing ya πŸ˜‰ .

***
Ssttt,,, ini bukan tulisan pamer bahwa saya rajin memasak. Justru sebaliknya, saya jarang masak, makanya perlu contekan. Kalo kata pepatah, “Lanca kaji dek baulang” (ilmu itu ingat karena sering diulang-ulang atau dipraktekkan). Masak yang tanpa melihat contekan itu hanyalah masak air doang. So, ini merupakan kumpulan contekan saat diperlukan lagi. Biar mudah nyarinya dan ga berserakan.

Iklan

16 comments

  1. Karena si Mama mertua orang SOlok kaliu ya makanya ga pernah tersaji agar-agar gula merah ini, hehehe.
    Cuma si Mama kalau bikin makanan manis apa sukanya pakai gula merah, suami malah ga gitu suka.
    Tapi, berhubung ada resepnya dan ga susah bolehlah Hani coba ya Mbak, hehehe….

    Disukai oleh 2 orang

    • Solok, berasnya yang mantap punya rasanya, Han.
      Bikin kolak barangkali ibu mertuanya πŸ™‚

      Sangat dipersilahkan mencobanya, siapa tau suami suka. Tapi, setengah porsi dulu aja Han. Sayang nantinya kalau lidahnya ga familiar πŸ˜€

      Suka

  2. aku.. aku termasuk penasaran dengan kuliner2 khas daerah tertentu.. baru tau nih ada agar2 gula merah khas padang. Kirain dulu agar2 gula merah sama aja.. gak pake khas – khas daerah segala hahahaha…

    Disukai oleh 2 orang

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.