Mata bintitan sangat mengganggu estetika wajah secara umum dan membuat penglihatan terasa kurang nyaman. Belum lagi olokan kalau itu hasil dari kebiasaan mengintip. Ternyata, mengatasi atau mengobati mata bintitan ini sebelum terlanjur membesar dan mengeluarkan cairan dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Bintitan di mata bukanlah penyakit berbahaya.

Pengertian Mata Bintitan

Bintitan (hordeolum) adalah benjolan menyerupai jerawat atau mungkin ada juga yang seperti bisul kecil yang muncul pada kelopak mata bagian atas atau bawah. Berwarna kemerahan serta diikuti oleh adanya bintik putih atau kuning di bagian tengah. Bisa mengering dalam beberapa hari setelah peradangan.

Mitos Mata Bintitan Dengan Kebiasaan Mengintip

“Jangan suka ngintip, nanti matanya bintitan, lho”

Kalimat larangan seperti di atas sering dilontarkan oleh para tetua kepada anak-anaknya agar tidak kepo menempelkan matanya di sembarang tempat hanya demi bisa memperhatikan urusan oraang lain.

Apakah larangan keras mengintip dengan resiko mata menjadi bintitan benar-benar berhubungan?

Kalau dilihat sepintas secara umum, sepertinya larangan itu hanyalah sebuah mitos belaka.

Akan tetapi, jika lebih diperhatikan lagi secara detail, sepertinya larangan tersebut bukan saja sebuah imbauan untuk menjaga sikap, akan tetapi ada kemungkinan bahwa kebiasaan kurang baik itu bisa menjadi pemicu mata bintitan.

Masa sih? 😳

Menurut analisa sederhana saya, pada jaman dulu, kalau mengintip itu selalu dari balik lubang kecil yang ada di dinding, celah pohon, pagar ataupun dedaunan. Dengan berjinjit sangat hati-hati, mata pun ditempelkan atau didekatkan ke celah tersebut secara diam-diam agar tidak diketahui.

Namanya juga ngintip, manalah sempat memperhatikan celah tempat mengintip itu berdebu atau kotor.

Yang pasti, setelah kegiatan mengintip selesai, mata yang dipaksa untuk melihat objek yang diintip tersebut dari ruang terbatas, dengan menahan kedip. Mata akan terasa lumayan lelah. Tanpa sadar tangan akan menguceknya.

Padahal, tangan juga digunakan buat menahan berat tubuh ketika mengintip.

Mata pun mau tak mau mendapatkan debu tambahan dari tangan. Mata pun beresiko terkena infeksi.

Memangnya, Apa Yang Menyebabkan Mata Bintitan?

Dari kasus anak bujang yang tetiba matanya bintitan di hari kedua Ramadhan tahun ini, saya menarik kesimpulan bahwa mata bintitan yang dialaminya diawali oleh mata yang kelelahan karena dipaksa terus menerus melihat layar monitor beberapa waktu belakangan.

Belum lagi udara sangat membuat gerah, debu beterbangan, keringat meluber, kebersihan tangan kurang terjaga setelah dipergunakan ngelap badan sana-sini, mata yang lelah pun dikucek berulang-kali.

Akibat perlakuan yang kurang higienis terhadap mata tersebut, bakteri pun menempel dan tumbuh di akar rambut kelopak mata.

Mata lelah yang diucek sembarangan itu akhirnya menyebabkan penyumbatan pada salah satu kelenjar kecil yang memproduksi air mata serta mengalami infeksi.

Kelopak mata pun mulai meradang dengan memperlihatkan gejala seperti:
kulit kelopak mata terasa menebal, gatal, dan seperti ada yang mengganjal ketika berkedip.
Jika dibiarkan, atau tetap diucek tanpa dibersihkan, akan terlihat benjolan kecil yang mempunyai bintik.

Cara Melakukan Pertolongan Pertama Mengatasi Mata Bintitan Secara Alami

Si anak bujang segera memberitahu saya kalau matanya terasa ada yang mengganjal ketika berkedip.

Saya pun memperhatikan kelopak matanya yang terlihat mulai menebal dan memerah sembari ‘ngasih ceramah’ (baca: ‘ngomel’).

Anak bujang agak panik setelah mengetahui kalau matanya mau bintitan. Dia cemas matanya akan gimana-gimana nantinya, mana hari Senin, tanggal 21 Mei 2018 pagi sudah mulai rangkaian Ujian Kenaikan Kelas.

Dia pun ribut agar mamaknya memberi obat yang manjur, agar bintitan di matanya tak perlu menunggu waktu lama untuk sehat.

Saya mengatakan bahwa mata bintitan itu nantinya juga akan hilang dengan sendirinya. Kalau benjolannya sudah ‘matang’. Cukup jaga agar jangan sampai pecah kesenggol tangan, biarkan si benjolan menyusut dengan sendirinya.

Walau pun demikian, saya tetap melakukan pertolongan yang dulu pernah dipraktekkan ketika mengatasi sendiri bintitan di mata dengan bahan-bahan alami yang ada di rumah, diantaranya:

1. Membersihkan Area Mata Agar Kotoran Terangkat

Saya meminta si anak bujang untuk membersihkan wajahnya dengan sabun bayi, khususnya bagian kelopak mata, sembari mengingatkan agar tangannya dibersihkan terlebih dulu dan jangan sampai busa sabun masuk mata secara berelebihan. Sudahlah kelopaknya lagi meradang, mata keperihan pula.

2. Menempelkan Irisan Bawang Putih Sebagai Antioksidan

Saya teringat cara mengempeskan mata sembab dan jerawat yang pernah saya alami dengan menempelkan irisan bawang putih. Si anak bujang dari awal menolak cara ini, karena dia ingat, ngupas bawang aja bisa bikin mata berair, gimana irisan bawang mau ditempelkan dekat mata? Ga kebayang perihnya .

Saya pun mengingatkan nak bujang kalau di dalam bawang putih terkandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai antioksidan dan dapat membantu mengeringkan benjolan seperti jerawat.

Nak bujang akhirnya nurut, tapi hanya kuat setempelan doang. Setelah itu dia ga mau. Perih!

Oiya, hati-hati dengan pilihan pengobatan ini. Kalau bawang putihnya terlalu berlebihan ditempelkan ke kelopak mata, itu bisa memberikan efek kurang baik yaitu menyebabkan kulit kelopak mata seperti trauma melepuh ringan *saya pernah mengalaminya*.

Gunakan secukupnya, jangan sampai melewati ambang batas toleransi kulit ya.

3. Mengompres Dengan Air Hangat Untuk Mengurangi Rasa Gatal

Akhirnya saya juga menganjurkan agar si anak bujang mengompres matanya dengan air hangat.

Caranya, sapu tangan dicelupkan ke dalam air hangat, peras (harus bisa diperas dengan menggunakan tangan, sebagai indikator panasnya pas sebagai alat kompres mata), kemudian ditempelkan ke kelopak mata yang bintitan sambil ditekan lembut.

Jika sapu tangannya sudah tidak hangat lagi, bisa disiram ulang dengan air panas, kemudian dipergunakan untuk mengompres lagi.

Sapu tangan bisa diganti dengan handuk kecil bersih.

Kata nak bujang, setelah dikompres air hangat, gatal matanya agak bekurang dikit.

4. Membersihkan Mata Dengan Rebusan Air Sirih

Agar bintitannya tidak semakin membesar, saya sebagai emak memberi ide agar nak bujang mau membersihkan matanya dengaan menggunakan rebusan air sirih.

Anak bujang mau mencobanya.

Saya pun memetik selembar daun sirih merah, merebusnya dengan satu gelas air hingga tersisa setengahnya.
Setelah dingin, disaring.
Airnya dipergunakan untuk membersihkan mata yang bintitan.
Jika kuat perihnya, air rebusan daun sirih ini bisa juga ditaroh di wadah yang lebih lebar dan bersih, kemudian mata dikedipkan pada air rebusan daun sirih saring ini.
Karena, air rebusan daun sirih dipercaya sangat bagus sebagai pembersih mata.

Anak bujang lagi-lagi merasa kurang cocok mengatasi matanya yang bintitan dengan air rebusan sirih ini karena terasa perih.

5. Mengompres dengan teh kantong hangat

Akhirnya saya menawarkan cara lain, yaitu dengan mengompres menggunakan teh kantong. Caranya hampir sama dengan mengopres mata dengan menggunakan sapu tangan/handuk, tapi yang ini menggunakan teh kantong.

Teh kantong tinggal diseduh dengan air panas, diamkan sebentar, setelah panasnya pas terasa pada tangan, lalu tempelkan ke mata yang bintitan.

Menurut nak bujang, matanya terasa jauh lebih enakan setelah mengompresnya dengan teh kantong hangat ini.

Anak bujang akhirnya memilih cara terakhir ini untuk mengatasi mata bintitannya.

Dia semangat mengulang mengompres matanya dengan cara ini.
Bintitan di mata nak bujang tidak semakin membesar, bahkan mulai terlihat mengempes.

Kesimpulan

• Jangan pernah lalai untuk menjaga kebersihan mata.
• Untuk anak remaja, pertolongan pertama terhadap mata yang bintitan lebih cocok mengompres dengan air hangat dikombinasikan dengan menggunakan teh celup hangat.
• Jika bintitan mata tidak mereda, segera bawa ke dokter spesialis mata terdekat agar segera mendapat penanganan yang tepat.

Salam – jejak mata, rasa dan pikiran untuk #kesehatan, semoga jangan mengalami mata bintitan.