5 Kebiasaan Unik Menjelang Ramadhan


Sebenarnya ini merupakan sebuah postingan tertunda, berhubung emak-emak ini sok sibuk dengan dunia nyata yang menyita waktu, bisa dimaklumi lah. Yang bukan emak-emak harusnya tahu juga, bahwa seorang emak-emak yang di rumah saja itu, mereka harus ekstra pinter-pinter membagi waktu, kalau gak, dijamin hari mereka akan berlalu dengan obrolan gak jelas. Kalau mereka yang kerja kantoran, semua sudah terjadwal dengan baik, sudah terencana, tinggal dijalankan agar sesuai target.

Kebiasaan Unik Menjelang Ramadhan Fajar Baru Kehidupan

Emak-emak di rumah, huf,, godaannya buanyak. Misalnya, emak-emak kalo ketemu, niatnya sih mau ngomongin ini, tanpa dikomando, ntar omongan lanjut ke B, ke C, ,,,, karena merasa gak ada target waktu, kadang pembicaraan itu hanya terhenti oleh kumandang suara azan dari masjid *seringnya ini juga diabaikan, tanggung, waktu sholatnya masih panjang ini* atau waktunya menjemput anak sekolah *kalau ini, baru gak bisa dibilang ntar* Duh mak, kapan mau insaf sih?

Setelah agak sore, baru deh para emak yang belum masak di pagi hari, kocar kacir nyiapin menu makan malam untuk keluarganya. Dia ingat kalau belum melakukan kegiatan yang harusnya sudah selesai, menumpuklah pekerjaan rumah tangga yang emang ga ada habisnya itu. Para suami pulang, membawa kabar yang gak sesuai harapan, tinggal kena uring-uringan πŸ˜† *istri macam apa ini ❓ *

Belum lagi dengan kegiatan arisan ini itu, pengajian, yang ilmunya tetap jalan di tempat, gak ada perubahan apapun sebagai pribadi *ya iyalah, datang pengajian hanya buat setor muka :mrgreen:

Katanya mau membahas kebiaasaan unik menjelang Ramadhan, kok malah ngelantur ngebuka aib sendiri sih, Mak?

5 Kebiasaan Unik Menjelang Ramadhan ala emak-emak

Ucapan Maaf

Kebiasaan ini sekarang mulai digalakkan lagi. Dulu, ucapan mohon maaf lahir dan bathin itu seringnya diucapkan saat menyambut 1 Syawal alias saat Hari Raya Idul Fitri.

Tapi sekarang, jadi semakin tahu, bahwa seharusnya sebelum memasuki Ramadhan, semua urusan pertikaian kata, prasangka, praduga pada sesama manusia sudah harus diselesaikan sebelum bulan suci Ramadhan.

Bagaimana bisa seorang hamba akan mendapatkan hari kemenangan di akhir Ramadhan, jika dia memasuki Ramadhan masih dengan sejuta uneg-uneg kekesalan pada pasangan, pada sesama, bahkan pada orangtua.

Akankah Ratmat-Nya akan turun jika dia sendiri seorang hamba yang jauh dari mengasihi?

Bagaimana pintu ampunan-Nya akan terbuka, jika dia sendiri seorang hamba yang begitu sulit untuk mema’afkan?
Apa surga yang katanya imbalan bagi mereka yang beramal kebaikan akan merindukan, jika dia sendiri seorang hamba yang suka ‘menghukum’ kehidupan saudaranya yang sudah menyadari kekhilafannya.

Untuk itu, admin blog ini mengucapkan maaf untuk semua kata yang kurang berkenan untuk dibaca atau komen yang membuat ingin muntah. Maafkan dengan penuh ❀ ya.

Arisan dan Pengajian Tutup Sementara

Arisan ditutup sementara di bulan puasa, masih wajar, menghindari lidah yang suka keseleo menilai orang lain. Pengajian kok bisa tutup? Bukannya seharusnya menuntut ilmu yang manambah pemahaman agama harus lebih ditingkatkan?

Hal ini terjadi karena, rata-rata pengajian emak-emak itu di sore hari, dan ada acara nyamil-nyamilnya juga, mau gak mau ya ditutup sementara.

Etapi, kan waktunya bisa digeser ke pagi saat Ramadhan, nyamil-nyamilnya ditiadakan atau di kotakin aja buat buka puasa.

Entahlah, katanya itu sudah kebiasaan, rasanya kurang sreg aja. So, tadarusnya di pusatkan di masjid. Emak yang nulis ini ga bisa bergabung, karena udah janji akan tadarusan bareng junior di rumah #alesan πŸ˜› .

Ziarah Kubur

Kebiasaan ini dilakukan oleh sebagiaan besar kelompok masyarakat. Berziarah ke makam keluarga yang sudah pulang ke rumah keabadian-Nya. Membersihkan rumput, menaburkan bunga, menyiram dengan air dan mendoakan ahli kubur. *asal jangan minta doa aneh-aneh aja pada ahli kubur atau meratap ga jelas.

Nah, kalau di daerah asal saya, Sumatera Barat, ada kebiasaan unik menjelang Ramadhan yang sudah menjadi sebuah tradisi dari dulu seperti dua kebiasaan di bawah.

Membuat Lemang dan Rendang

Kalau untuk lemang, bagi yang gak kuat melakukan pengapiannya, mulai ditinggalkan. Sedangkan membuat rendang, masih dilakukan sampai sekarang. Bahkan kebiasaan ini pun terbawa ke perantauan. Bukan apa-apa, tapi lumayanlah buat persiapan cadangan lauk beberapa waktu di bulan Ramadhan. Secara, rendang lumayan tahan lama πŸ˜€ .

Baca juga tulisan:
Menikmati makanan tradisional lemang tape
Menikmati makanan tradisional rendang

Balimau-limau

Balimau-limau atau mandi-mandi dilakukan dengan keluarga besar sehari sebelum puasa pertama. Tujuan tempat mandi adalah air terjun, sungai yang alirannya bagus.

Pokoke, sehari menjelang puasa, objek wisata air, pemandian, semuanya bakal penuh sesak. Kadang, kecelakaan lalin, di objek wisata, juga meningkat. Setiap orang harus bisa menjaga diri di keramaian, selain kenyamanan kita, ada kenyamanan orang lain juga yang haknya sama di tempat umum.

Itulah 5 kebiasaan unik menjelang Ramadhan yang sering saya temui. Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi yang menjalankannya.

Kalau di tempat kamu, ada kebiasaan unik apa menjelang Ramadhan? Atau kebiasaan unik yang dilakukan oleh orang-orang sekitar tempat tinggalmu sobat?

Iklan

7 comments

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.