Memakai Pakaian Khas Sunda di Acara Sundanesse’s Day dan membawa makanan khas Sunda, pada saat UKK mata pelajaran Bahasa Sunda. Itu pengumuman dari pihak sekolah tempat junior menuntut ilmu.
Saya sebagai emak nyantai aja. Dengan pemikiran, ntar junior pakai baju ala si Kabayan aja. Sarung udah ada, tinggal cari baju, celana dan ikat kepala. Makanan kha Sunda kan juga ga ribet. Gampang itu, kan kita tinggalnya di daerah Sunda.
Perkiraan saya ternyata salah. Ternyata mencari pakaian khas Sunda itu susah!
Hari ini, 2 hari menjelang hari H saya ke pasar tradisional di Ibu Kota Kecamatan. Muterin pasar sampai pegel. Tanya satu-satu toko yang menjual pakaian, ga ada satupun yang jual pakaian khas Sunda. Yang lebih membuat saya bingung, sebanyak itu toko yang ditanyai baju pakaian khas Sunda untuk anak cowok, hanya dua penjaga dan pemilik toko yang paham, yang lainnya pada bingung. Sampai dijelaskan, baju yang kayak di film si Kabayan, mereka tetap ga ngerti. Apa semua pedagangnya adalah pendatang?, Mungkin.
Harusnya ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk memperkenalkan kebudayaan tradisional setempat ke semua warga. Perkenalannya tidak pada anak SD aja.
Misalnya pemerintah daerah bisa memasang foto besar kayak baliho-baliho pas kampanye itu lho. Tetapi foto dan iklannya pemberitahuan tentang pakaian khas atau pakaian tradisional daerah setempat. Warga yang melihat kan jadi tau.
Secara udah ga sempat mau menjahit pakaian untuk membuat pakaian khas Sunda untuk anak cowok, dan mencari tempat sewa pakaian tradisional bakal muter-muter lagi, iya kalau dapat.
Akhirnya saya ke toko baju muslim aja, nyari baju koko yang polos, putih kalau ga hitam. Sambil curhat dengan penjualnya tentang susahnya mencari baju khas Sunda di lingkungan Sunda. Padahal yang dicari hanya pakaian sehari-hari pria Sunda jaman dulu kayak si Kabayan, ga yang ribet.
Si penjual memberi usul, pakai baju anak pesantren yang warna hitam aja, yang celananya mutung. Toko baju muslim tempat saya curhat kebetulan barangnya lagi kosong. Dia menunjukkan tiga toko yang letaknya ujung ke ujung. Saya harus muterin pasar lagi 😥 . Akhirnya di toko terakhir yang kita samperin baru ketemu tuh baju. Kata yang jual itu namanya celana “kampret”, Duh.
Di Acara Sundanesse’s Day lusa, junior memakai pakaian khas Sunda cowok dengan penampakan kira-kira seperti foto berikut. Baju hitam dan celana mutung tambah dengan sarung dan kopiah yang sudah ada.

Hasil fotonya agak buram. Tukang potret dan yang memperagakan sudah sama-sama pegel, muter-muter .
ahh ternyata susah dapatnya ya Mbak.. wah..aku harus siap siap juga nih kalau gitu.. siapa tahu tiba-tiba aja sekolah anakku menyuruh begitu..
SukaSuka
secara saya tinggalnya di kampung, makanya susah Bu 🙂
kalau masih Jabar dan Kotamadya tinggal sewa aja. Sekolah ngasih pemberitahuan pasti jauh2 hari buat dipakai anaknya Bu, kalau ini saya aja sebagai emak yang kepedean nyarinya mudah.
SukaSuka
Wah.. Rupanya susah ya Mbak, nyarinya? Aku pikir gampang.. Segampang cari baju adat Minang di sini.. Hihihi.. :p
Itu kenapa motonya gitu? Uda ngga mood ya? 😀
SukaSuka
Iya Beb, ‘modelnya’ udah capek dan gerah 🙂
Di Sumatera nyari baju adat kayaknya mudah ya, baju Minang untuk daerah Medan dan Riau kayaknya banyak *bayak yang nyewain 🙂
SukaSuka
Lucu juga kalau penjualnya orang sunda enggak tahu ya mbak.. Sekalipun pendatang harusnya juga paham. Dan benar mungkin peran pemerintahnya kurang dalam mengenalkan adat. Etapi masyarakat juga turut bertanggung jawab lho. Seandainya saja semua aware tidak turut dalam modernisasi. Misal ada beberapa kelompok yang konsisten kesehariannya pakai baju adat pasti akan lestari budayanya. Coba kita tengok india
SukaSuka
Iya, padahal itu termasuk pakaian sehari2 jaman dulu,
salut ya sama India dengan pakaian tradisionalnya, bahkan di film2nyapun tak ketinggalan *dasar penggemar film India 😀
SukaSuka
tapi akhirnya bisa make baju adat sunda juga akhirnya…. ayo junior, semangat
SukaSuka
‘mirip’ baju adat Sunda Bang, sebenarnya baju santri itu, potongannya beda.
SukaSuka
Apa kabar, Mbak?
Waduuh,…ppasti capek ya yang habis muter-muter, he he he
Udah cakep tuh, si AA:D
SukaSuka
Alhamdulillah kabar baik Han,
lumayan capek *lebih kepada ga sesuai dengan yang diharapkan sebenarnya 🙂
SukaSuka
[…] ← Memakai Pakaian Khas Sunda di Acara Sundanesse’s Day […]
SukaSuka
Sebagai orang sunda pituin (asli) akang merasa kaget juga kalo di daerahnya sendiri sulit mencari baju adat sunda 😥
SukaSuka
Iya tuh Kang, katanya kalau di Purwakarta atau Sukabumi baru banyak,
lha saya mah kejauhan atuh.
SukaSuka
Pakaian Sunda modifikasi berhasil disandang Aa…, emaknya kreatif dan ulet puter2 (jempol ah)
SukaSuka
emaknya harus kreatif Jeng, kalau ga diprotes sama anaknya 😉
SukaSuka
[…] ga tau siapa penulisnya. Pokok e semua tulisan yang memihak ke capres yang dijagokan, wajib share. Memakai cara-cara yang kurang […]
SukaSuka
Celana Mutung itu celana panjang ya mbak? atau cuma sampai lutut,, fotonya nggak kelihatan 🙂
SukaSuka
celana 3/4 mbak, nggantung mbak.
SukaSuka