Belahan jiwa,
Berbilang masa kebersamaan ini
Begitu banyak yang sudah terlalui
Tawa kebahagiaan, saat bertambahnya generasi baru
Airmata kesedihan, melihat kepergian orang-orang terdekat
Diam dalam keegoisan, penyatuan sebuah perbedaan
Menjauh sejenak, saat merasa sedikit terabaikan
Belahan jiwa,
Dalam kacamata oranglain,,
Kau,,,
Selalu memberikan yang terbaik, bagi keluarga..
Tapi,, aku, kita, hanyalah manusia
Sempat,
Sesaat,,
Terbersit sebuah rasa, aku tak memiliki kebebasan sebagai pribadi!
Karena dengan sigap kau siap mengatasi semua,, Ahh,,
Aku memang tak pandai bersyukur
Dan,, Saat kau berlalu dari kehidupan ini, pulang ke rumah-Nya.
Aku tertatih,,
Bukan hanya separoh dari jiwaku,
Seluruh jiwaku seakan ikut denganmu..
Kau,, adalah belahan jiwa hidupku
Gerimis airmata bunda, 110112
sedihnya kalau belahan jiwanya pergi ya
SukaSuka
Ini sedih sekali bu …
Salam saya
SukaSuka
Terasa setelah tiada
SukaSuka
kehilangan, apalagi belahan jiwa,,, hanya dengan pasrah dan mengembalikan padaNya, maka kelak akan dipersatukan lagi.
SukaSuka
bapa ibu aku rindu 😦
SukaSuka
dalem banget puisinya mbak.. ternyata kita sama, dhe pun sedang mengenang di gamazoe.. semoga belahan jiwa mbak salma selalu bahagia disana 🙂
SukaSuka
Terharu ne,,jadi pengen meneteskan air liur(lho?)
SukaSuka
saya mencoba menerka, “what’s behind this poem”
hmm
🙂
anyway, apakabar mba’ ?
SukaSuka
belahan jiwa, separuh jiwa,
SukaSuka
Pengakuan sebuah rasa terdalam yang tertuang dalam beberapa bait tulisan, postingan yang mudah dibaca namun menafsirkannya hanya dengan kirata saja bisanya hehe…
SukaSuka