Sekarang ini, Junior lagi senang-senangnya. Dia sangat berbahagia karena kakek dan neneknya ada di rumah. Suasana rumah jadi ramai. Dia jadi punya teman ngobrol, teman becanda selain emaknya.
Interaksi kakek dan cucu adalah Junior dimintain tolong oleh kakek untuk menarik-narik tangannya yang pegel. Junior dengan semangat melakukannya. Kegiatan ini merupakan hiburan bagi hidup kakek yang memang sudah sepuh.
Satu waktu, Emak pernah minta tolong junior memberikan bubur sumsum kepada kakek.
Junior dengan senang hati mengantarkannya.
Dia melihat kakek sedang rebahan sambil ditungguin nenek.
“Kek, ini bubur sumsum buat kakek“, kata Junior.
Kakek yang sudah agak sulit bergerak, cuma menganggukkan kepala.
Melihat ekspresi Junior yang berbinar, spontan nenek menggoda Junior, “Kakek sepertinya minta disuapin, cucunya tuh“.
Ndalilah, Junior langsung memberi respon, “Emang istrinya kakek siapa? Kan nenek. Berarti, yang nyuapin kakek, ya harus nenek“. 😆 .
Nenek langsung terkekeh sambil geleng-geleng kepala.
Lain waktu, kakek memanggil Junior untuk dimintain tolong mematikan kipas angin yang terletak agak tinggi.
Junior menghampiri dan melihat kipas anginnya. “Bentar, ya Kek. Ini kipasnya serem. Tutupnya gak dipasang, aku gak berani”.
Junior langsung bergegas mencari emaknya, “Maam!!! Mama kan anak kakek, bantuin kakek matiin kipas anginnya tuh” 😛 .
Saya sebagai Emak menjadi heran. Kenapa belakangan ini Junior berceloteh memberikan alasan dengan kata-kata: istrinya, anaknya. Ada apakah 😕 .
Selidik punya selidik, dengan mengajaknya ngobrol, emak akhirnya ngeh dan ingat dengan pelajaran IPS kelas 1 SD. Ada pengenalan anggota keluarga terdiri dari ayah-ibu, paman-bibi, kakek-nenek, sepupu.
Ternyata si Junior baru benar-benar paham konsepnya sekarang, setelah berkumpul dengan kakek neneknya. Sebelum-sebelumnya, walau dijelaskan dengan kata-kata, dia kayaknya masih belum memahaminya.
Salah satu manfaat berkumpul dengan keluarga besar dirasakan Junior. Malah dia sudah berhasil bertanya pada nenek dan tau jawabannya. “Nama ayahnya nenek siapa?”
Dia suka menggoda Nenek karena namanya mirip dengan salah satu pemain sepak bola. .
Tulisan ini hanya sebuah catatan celotehan si kecil yang menurut emak merupakan sebuah obrolan ‘ajaib’ yang pada waktu mendatang mungkin akan menjadi catatan kenangan. Cerita untuk kita baca nanti dan tertawakan bersama.
senangnya kalau anak sudah bisa diajak ngobrol ya
SukaSuka
wah pada ngumpul semua ya Mbak..
senengnya..
SukaSuka
wah, junior makin pinter sekarang ya mak… 😀
salam buat kakek-neneknya… 😆
SukaSuka
xixixi teringat Egi juga melakukan hal yang sama, padahal klo menurut adat kami kurang pantes, kesannya ga sopan.
Waktu itu saya minta dia memijit kaki, lalu kata Egi, Biuda kan ada suaminya, suruh suaminya aja, kalau mamaku udah ga ada suaminya, baru kami yang pijitin. Gubrak!!!
SukaSuka
Udah paham belum Mbak si junior, ayahnya nenek sebutannya apa? 🙂
SukaSuka
Hikhikkk saya baru mau bertanya sama seperti mbak Is…tapi beneran, Junior pasti cerdas anaknya, selamat mbak yach…Junior memang lain Dia.
SukaSuka
wah, keluarga indah!
SukaSuka
xixixixi…. lutjunya…
kok gak ade potona, kek ceritanya si Tole, kelas 1 SD, jangan2 seumuran ya 😀
lucunya kalo si Tole soal IPS ditanya nama bapaknya, jawabnya Tiok (padahal itu pan nama omnya, gara-gara yang ngurusin die omnya), karena bapaknya udah raib gak tahu rimbanya sejak Tole masih setahun 😦
sukses buat si junior 😀
SukaSuka
Junior pinter banget ya Mak,
ngomong2 Junior jadi dah tau ya kalau panggilan utk ayahnya neneknya ?
salam
SukaSuka
Ternyata karena pelajaran IPS, to? Hehe…
Junior pinter! tak sabar nunggu Destin Sd tahun ini.
SukaSuka