Tadi siang, sayup-sayup kuping ysalma mendengar cerita tentang layar tancap, dari sebuah stasiun TV swasta. Hiburan yang sudah terpinggirkan.
Eh, pikiran saya langsung ikut berkelana kemasa puluhan tahun silam. Ke Hiburan Masa Lalu. Kemasa siaran TVRI belum menjangkau kampung halaman yang tertutup bukit. Masyarakat belum berkenalan dengan CD/DVD.
Maka hiburan yang paling ditunggu-ditunggu semua masyarakat saat liburan anak-anak sekolah dan libur lebaran adalah pertunjukan pementasan drama, tarian, nyanyian yang ditampilkan oleh anak-anak muda yang pada bersekolah di kota, yang pada bulan puasa sudah pada mudik dan melakukan latihan bersama.
Kemudian 2 hari setelah lebaran, malamnya, melakukan pementasan di panggung yang juga dibuat secara gotong royong oleh kawla muda dan swadaya dari masyarakat. Pementasan anak-anak muda ini lebih dikenal dengan pertunjukan “SANDIWARA”.
Pemberitahuan kemasyarakat dan ke tetangga desa dengan berkeliling motor dan halo-halonya dengan pengeras suara, ” Saksikan,,, nanti malam, di desa Anu ,setelah isya, ada pertunjukan sandiwara, Kasiah Tak Sampai”.
Sandiwara ini untuk dapat menontonnya dengan membeli karcis di pintu masuk dan acara bakal berlangsung sampai lewat tengah malam, awal acara untuk anak-anak, mereka menonton sampai tengah acara aja.
Dan acara puncak yang paling ditunggu itu, bukan tarian, drama, yang ditampilkan, tetapi justru ” acara lelang kue”. Kue yang di lelang sih kue bolu biasa.
Tapi yang tak biasanya itu, kue di pegang oleh salah satu primadona pementasan. Penonton menawar kue setelah harga pertama dibuka pemandu acara. Si penawar bisa menitipkan kata-kata, bisa kata yang menunjukkan rasa suka ke seseorang atau kelompok, juga sebaliknya, mengejek seseorang dengan guyon.
Misalnya ada yang teriak ” Rp 500, yang megang kue bikin ngantuk, ganti sama yang lebih manis”. Petugas yang di tengah penonton akan memungut saweran sebesar 500 perak tersebut. Dan pemandu acara lelang kue yang di panggung/pentas, akan mengulang kata-kata tersebut. Dan dipastikan bakal ada yang “membeli” itu omongan, acara semakin panas dan seru. Sampai dana yang terkumpul dirasa cukup dan penawar terakhir memberikan harga bagus .
Kalau ada pemuda yang “agak bandel”, yang minum-minuman keras, kata yang keluar bakal ngacau dan memancing keributan antar kampung. Tapi ga ada yang sampai seperti “tawuran” yang sering diberitakan TV sekarang.
Dan hiburan masa lalu ini, sekarang sudah “mati suri” tertelan kemajuan jaman 😦 .
sepertinya udah tergilas teknologi semuanya mbak semoga aja kebudayaan yang tersisa tidak mengalami nasib yang sama……… kalau dulu waktu kecil saya nonton itu Misbar (gerimis bubar…. hehehehe sama seperti layar tancap)
SukaSuka
Semua hiburan masa itu sekarang tinggal dikenang. KArena hiburan jaman sekarang semua terletak di jemari tangan yang memegang remote TV 😆
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
SukaSuka
hehehe sama seperti saya kemarin nih Mbak Salma lagi terkenang nostalgia TVRI yo
SukaSuka
Wuiiih…kebayang serunya mba Y..
SukaSuka
terakhir denger woro2 seperti itu kapan yaaaa hmm
seingetku sih dari 2 bioskop di dalam komplek perumahan penduduk sini dan 2 bioskop itu sudah tinggal sejarah doang tapi yang 1 masih bertahan
tapi sekarang udah ga ada lagi yang woro2 seperti itu
dulu klo ga salah woro2 nya kl ga pake becak pake woro2
eh sekarang ada yang woro2 seperti itu,
yaitu salah satu minimarket … saya lupa apa ind*mart ato alf* 😀
SukaSuka
aha…takana madocketek.. sayang dak ado dokumntasi..hanyo ingekcfimemori..baraa lah ka lenggang lenggok..burung kakak tua..he..he
SukaSuka
Sandiwara radio saur sepuh dulu juga hiburan yang menyenangkan ya Mbak, hehe..
SukaSuka
..
hihi seru juga acara kawla mudanya..
tapi semua memang ada masa-nya sih mbak..
..
SukaSuka
Hehe.. Saya jadi pengen juga turut menyaksikan ‘kasiah tak sampai’ itu, Mbak 😀
Oiya, kue bolunya siapa yg bikin, Mbak?
SukaSuka
di kampung saya (jakarta) ga ada beginian nih dulu juga 😀
SukaSuka
kue bolunya rasa apa Mbak?! kayanya seru juga ya acaranya!
SukaSuka
Saya baru tau ada jenis hiburan seperti ini …
terutama mengenai Lelang Kue Bolu itu …
🙂
Yang saya tau … hiburan khas rakyat sumbar itu … Kim angka …
salam saya
SukaSuka
layar tancep????
saya sekalipun belum pernah menyaksikan bu,,, 🙂
rugi saya ga bisa menikmati pertunjukan2 seperti itu…
SukaSuka
Salam Takzim
Saya suka layar tancap dibanding drama mbak, mau nonton layar tancap lagi tapi udeh ga ada.
Salam Takzim batavusqu
SukaSuka
ngomong2 hiburan masa lalu…ketika masih kecil daerah say juga sering ada layar tancap, kebetulan ada lapangan bola….nah tu tempat nonton rame2
tapi sekarang sayang sudah tak ada lagi 😦
SukaSuka