Kegunaan daun sirih dalam pengobatan tradisional atau herbal untuk kesehatan tubuh, khususnya untuk mulut dan gigi sudah dari dulu dipercaya oleh tetua di Indonesia.
Masyarakat sudah terbiasa mengambil manfaat daun sirih dari berabad-abad lalu, salah satunya menggunakan daun sirih hijau untuk menyirih.
Menyirih merupakan kegiatan mengunyah daun sirih hijau dengan campuran beberapa bahan lain.
Jenis daun sirih yang sering diambil manfaatnya untuk kesehatan adalah sirih hijau, sirih merah, dan juga sirih hitam. Sirih hijau tingkat pahitnya paling bawah.
Sebenarnya, semua bagian dari tanaman sirih dapat digunakan sebagai tanaman obat, tetapi yang paling sering diambil khasiatnya adalah daunnya.

Kegunaan Daun Sirih dalam Tradisi Turun Temurun
Di daerah asal saya, Sumatera Barat, dulu kegiatan menyirih bukan hanya dijadikan sebagai tradisi oleh para tetua. Tapi sirih juga sebagai jembatan komunikasi tradisional dalam mempererat tali persaudaraan. Selain itu, daun sirih juga sebagai sebuah simbol peghormatan.
Walaupun kegiatan menyirih secara rutin tidak lagi dilanjutkan oleh generasi sekarang, menyirih hanya menjadi kebiasaan harian pada generasi angkatan ‘mak gaek’ (nenek) saya. Angkatan ibu saya yang sekarang ini juga sudah termasuk generasi sepuh, tidak lagi mempunyai kebiasaan menyirih. Tapi penggunaan sirih dalam kegiatan adat tetap terjaga hingga saat ini.
Ibu saya atau saya akan menyirih kalau ada yang “maucok” atau yang mengundang untuk datang ke acara pernikahan, acara anak turun mandi, atau acara lainnya.
Sebab, di kampung saya, di Sumatera Barat sana, orang masih menggunakan daun sirih untuk “maucok” atau mengundang orang kampung untuk datang ke acara pernikahan, aqiqah, dan acara syukuran lain yang di lakukan di rumah.
Sirih untuk “maucok” ini dibawa dengan nampan yang ditutup sapu tangan, kemudian sesampai di rumah orang yang akan diundang, pengantar akan mengambilkan sirih selembar dan diberi campurannya, seperti pinang, kapur sirih, dan gambir. Kemudian diserahkan sembari menyampaikan kalau sirih itu undangan dari hajatan si anu pada tanggal sekian. Si penerima akan mengunyah sirih tersebut.
Kalau dalam penyambutan tamu atau bagian dari prosesi adat pernikahan Minang, sirih dan kelengkapan menyirih ditaruh di tempat khusus bernama carano, yaitu dulang atau nampan ‘berkaki’ yang dialas dengan kain bersulam benang emas. Carano yang sudah terisi sirih dan kelengkapannya kemudian ditutup dengan kain “dulamak” (kain bersulam benang emas juga).
Sirih carano dalam tradisi turun temurun masyarakat Minang merupakan ungkapan, mewakili hati tulus dan sikap hormat untuk si tamu atas ikatan silaturrahim yang akan dibangun.
Selain itu, tanaman sirih merupakan simbol alam yang mewakili kerendahan hati, saling berbagi, dan menghormati satu sama lain. Makna ini diambil dari mengamati cara hidup tanaman sirih. Tanaman sirih merupakan tanaman merambat, tapi sirih tidak merusak inang tempatnya numpang merambat.
Masyarakat di daerah saya juga percaya bahwa kegiatan menyirih ini juga baik untuk kesehatan mulut dan gigi. Kandungan dalam daun sirih dapat menguatkan gigi dan memperpanjang usia. Nenek atau mak gaek yang hobi menyirih giginya utuh, tapi yang enggak menyirih giginya lebih cepat ompong.
Menyirih di daerah Sumatera Barat menggunakan campuran gambir, pinang, dan kapur sirih dalam takaran secukupnya. Yuks kita lihat satu persatu kandungan yang terdapat dalam bahan tersebut:
- Daun sirih mengandung antioksidan alami dan juga antibakteri.
- Buah pinang jika digunakan dalam takaran pas, diantara khasiatnya dapat meningkatkan stamina, konsentrasi, dan merangsang produksi air liur.
- Gambir merupakan tanaman obat yang juga mengandung antioksidan, dan salah satu kandungannya dapat mengatasi plak pada gigi dan meredakan sakit teggorokan.
- Kapur sirih untuk makanan (food grade), terbuat dari cangkang kerang kepah yang dibakar dengan potongan kulit kayu. Kapur sirih food grade bersifat antimikrobial yang dapat mengenyahkan bakteri penyebab kerusakan membran gigi.
Cara menyirih, selembar daun sirih diisi dengan sedikit bagian dalam buah pinang, sedikit kapur sirih, dan sedikit gambir atau daun gambir. Selanjutnya daun sirih dibuat membungkus bahan campuran tersebut, kemudian dikunyah. Rasanya ada manis, sedikit sepat, agak-agak pedas juga. Campuran air yang dihasilkan dari menyirih ini di rongga mulut terasa hangat dan terasa unik.
Kebiasaan menyirih membuat area mulut merah agak oranye, serta gigi juga tampak kuning dan kusam.
Secara keseluruhan, kegiatan menyirih yang terlalu sering membuat estetika mulut dan gigi kurang sedap di pandang. Mungkin itu salah satu sebab, kenapa generasi sekarang sudah jarang menyirih.
Kegiatan menyirih hanya dijadikan simbolis dalam beberapa kegiatan adat.
Akan tetapi, generasi angkatan saya tetap memanfaatkan daun sirih hijau untuk merawat kesehatan mulut dan gigi, caranya bukan dengan menyirih, tapi dengan merebus atau menyeduh lembaran daun sirih untuk dijadikan air kumur.

Kegunaan Daun Sirih Hijau untuk Perawatan Mulut dan Gigi
Kandungan yang terdapat dalam daun sirih adalah antioksidan alami dan juga zat antibakteri.
Berikut ysalma.com rangkumkan kegunaan daun sirih hijau dalam perawatan kesehatan mulut dan gigi:
- Mengurangi Bau Mulut
Bau mulut memang banyak penyebabnya, tapi sumber utamanya adalah bakteri yang berkembang biak di dalam rongga mulut.
Nah, minyak atsiri yang terdapat dalam daun sirih mengandung zat allypyrocatechol. Zat ini bereaksi terhadap bakteri anaerob obligat penyebab bau mulut (halitosis).
Cara mendapatkan khasiat daun sirih untuk mengusir bau mulut adalah dengan menyeduh dengan air panas 3 lembar daun sirih hijau yang sudah dicuci bersih, tutup rapat, kemudian setelah suam-suam kuku gunakan untuk berkumur. Mulut pun memiliki aroma yang khas dari daun sirih. Bau mulut pun minggat.
- Mengurangi Pembentukan Plak (Karang) Gigi
Plak atau karang gigi salah satu pemicu kerusakan gigi karena merusak enamel gigi. Plak gigi timbul karena suasana rongga mulut yang asam. Kandungan dalam daun sirih membuat rongga mulut menjadi basa, sehingga pembentukan plak gigi dapat berkurang.
- Mengurangi Risiko Gigi Berlubang
Setelah makan atau rongga mulut tidak mendapatkan cairan yang cukup, maka akan semakin bersifat asam. Kondisi asam ini tempat tumbuh suburnya bakteri streptococcus mutans penyebab karies gigi atau gigi berlubang.
Kandungan yang terdapat dalam daun sirih dapat meningkatkan keasaman air ludah dari asam menjadi basa. Air ludah dalam kondisi basa (alkalin) membuat si bakteri tidak dapat hidup. Gigi pun terjaga dari karies atau berlubang.
- Meredakan Luka di Rongga Mulut
Calon sariawan atau bisul di rongga mulut, atau gusi bengkak karena infeksi bakteri. Dapat diatasi oleh zat yang terkandung dalam daun sirih yang bersifat antibakteri. Luka pada rongga mulut dapat disembuhkan dengan ekstrak daun sirih.
- Meningkatkan Produksi Air Ludah
Kekurangan air ludah dapat menyebabkan mulut kering atau xerostomia. Mulut jadi mudah luka. Mengunyah daun sirih dapat menstimulasi produksi air ludah sekaligus menguatkan otot pengunyah di mulut.
- Meredakan Sakit Gigi
Sakit gigi dapat diredakan dengan berkumur menggunakan air hangat. Apalagi kalau air hagat yang digunakan berasal dari rendaman air sirih. Berkumur dengan air hangat daun sirih dapat dijadikan pertolongan pertama saat sakit gigi.
Cara Mudah Mendapatkan Khasiat Daun Sirih
Mendapatkan semua kegunaan daun sirih untuk kesehatan mulu dan gigi secara tradisional lumayan ribet ya.
Zaman sekarang ekstrak daun sirih banyak digunakan dalam produk kesehatan gigi dan rongga mulut seperti pasta gigi.
Sekarang ini tidak perlu lagi repot-repot merebus atau mengunyah daun sirih untuk mendapatkan manfaat daun sirih untuk gigi dan juga area rongga mulut. Cukup gunakan pasta gigi berbahan esktrak daun sirih seperti Pepsodent Action Herbal. Jauh lebih praktis, tapi manfaat yang didapatkan tetap maksimal.
Salam jejak #sehat 🙂 .
Jika belum terbiasa akan terasa agak berbeda, daun sirih membantu perawatan gigi dan mulut
SukaSuka
Betul. Aroma mulut jg khas setelah menggunakan daun sirih.
SukaSuka
Beneran ya mbaaa, tanaman obat keluarga ini manfaatnya buanyaaakkk
daun sirih memang sejak dulu kala sih, terkenal mengusung banyak ragam manfaat.
Aku sukaaaa ulasannya mbaa
SukaSuka
Saya tertarik dengan buaya Maucok yang diceritakan, jarang-jarang tradisi macam ini masih ada di zaman modern seperti sekarang. Saya punya om asli Sumbar, tapi belum pernah dengar soal itu dari beliau. Terima kasih sudah berbagi tentang Maucok. Jadi dapat pengetahuan budaya tradisional Sumbar.
Kalau kita mau rajin, penggunaan herbal seperti daun sirih untuk kesehatan mulut, lebih mudah dan murah. Sayangnya orang-orang sekarang lebih suka berpikir dan berkegiatan praktis dengan cara menggunakan produk buatan pabrik 😀
SukaSuka
Kalau mataku lelah, aku suka milis dahiku pake daun sirih yang dibakar, Mbak. Rasanya nyesss. Ibuku malah buat nglinang mata 😌 pedes banget tapi
SukaSuka
Jadi ingat pas 2014 nemenin suami di Kupang, kalo saya ke pasar itu mama-mama di pasar pada oranye-oranye semua bibirnya. Pada nyirih semua mereka. Hehehe. Makanya senyum orang sana senyum Pepsodent semua. Gigi putih bersihhhh, meski pun kulit hitam manis.
SukaSuka
Almarhumah nenek saya semasa hidupnya masih rajin menyirih. Tetapi, kalau sekarang kayaknya udah langka banget, ya. Pohon sirih aja udah jarang terlihat. Memang enaknya sekarang yang praktis, deh
SukaSuka
Daun sirih hijau banyak ya manfaatnya..kalau saya paling cespleng kalau lagi radang tenggorokan berkumur dan gaurgle pake sirih hijau cepat sembuhny
SukaSuka
Diriku sudah mengetahui kalau daun sirih banyak manfaatnya. Apalagi sebagai perempuan daun sirih itu familier banget kegunaannya buat wanita, khususnya di bagian intim. Untuk manfaat daun sirih untuk gigi, saya baru tahu. Saya cuma tahu orang dulu, zaman eyang saya suka ngunyah sirih, giginya pada bagus-bagus. Ooo, ternyata memang sirih punya manfaat yang luar biasa untuk kebersihan gigi dan mulut.
SukaSuka
nenek saya dan saudara-saudaranya masih menyirih
terlihat nikmat banget, menyirih sambil dengerin sandiwara radio
hehehe jadi kangen, pingin pulang ke Jogja 😀 😀
SukaSuka
Katanya sih kalau ambil daun sirih yang berruas ganjil untuk obat. Sekarang daun sirih di kemas modern sehingga tidak perlu repot merebus lama seperti resik v
SukaSuka