Transformation menurut google translate artinya perubahan. Kata ini sepertinya juga diserap kedalam bahasa Indonesia dengan penyebutannya menjadi transformasi.
Transformasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya).
Begitu membaca tema photo challenge minggu ini dari The Dailypost WordPress adalah transformation, pikiran saya langsung terbayang pada foto bunga kamboja kuning dalam genangan air yang difoto saat hujan deras beberapa waktu lalu. Juga satu stok foto ulat bulu yang masih tersimpan di galery ponsel.

Waktu mengambil foto bunga itu, saya berharap hasil fotonya akan terlihat wow di mata saya sendiri. Tapi ternyata, itu tak menjadi sebuah kenyataan. Foto bunga yang ditangkap kamera ponsel saya hanyalah foto setangkai bunga yang biasa-biasa saja. Buram malahan, hiks.
Ini jelas bukan kamera ponsel yang salah. Biasanya saya moto-moto juga menggunakan kamera ponsel yang sama.
Untuk pembenaran dan penghibur diri, saya pun membuat alasan. Foto bunga yang tergeletak tak berdaya ini terlihat biasa saja karena hari hujan sangat deras, sehingga saya tak bisa jungkir balik atau tiarap saat mengambil foto. Hanya bisa dari jauh dan dengan posisi yang tidak menguntungkan. *Halah, ngelesh bisa aja. Lha, memang fotonya pernah bagus? Belum sih š #jangan dibahas lagi, malu :shy: *
Transformasi Sekuntum Bunga
Bunga apapun yang ada di alam, ketika saat mekar, selalu memesona mata yang melihatnya.
Semuanya tentu setuju bahwa bunga yang sedang mekar memang dianugerahi keindahan tersendiri.
Makanya, serangga pada berebutan untuk singgah menghisap sarinya sembari membantu penyerbukan. Simbiosis mutualisme.
Bahkan saat bunga pemangsa serangga sekalipun yang mekar, si serangga tetap saja merubung di sekitarnya, walau berakhir jadi mangsa si bunga. Ini namanya siklus kehidupan yang harus terjadi demi kelangsungan hidup.
Serangga pun takluk dalam sergapan pesona si bunga mekar .
Setelah mengalami penyerbukan, bunga pun layu.
Memulai proses membesarkan kepala putik menjadi buah.
Kelopak-kelopaknya yang layu pun berguguruan ditiup angin.
Ada yang terjatuh di atas tanah yang gembur, tanah merah penuh air, selokan, atau banyak tempat lainnya yang tak bisa dipilih sendiri. Kemudian membusuk. Proses kembali menjadi bagian tanah bernama humus pun dimulai. Selanjutnya bisa memberi kesuburan bagi tanaman lain.
Ada juga yang saat mekar cantik-cantiknya, kemudian dipetik manusia, dirangkai menjadi sebuah buket bunga cantik. Diberikan sebagai hadiah pada seseorang yang disayang dan menjadi hiasan di hati dan di meja. Setelah layu tetap dibuang tapi ‘pemberian’ itu tetap tersimpan baik di salah satu sudut hati penerimanya ⤠.
Ada juga saat bunga masih kuncup ataupun sudah mekar sempurna yang dipetik manusia kemudian dikeringkan, dijadikan pajangan dan properti foto-foto. Mempunyai nilai lebih karena sudah melewati sebuah kreativitas.
Bunga kering malah mempunyai pesona keindahan sendiri dan memiliki pengagum setia.

Transformasi Seekor Ulat Bulu
Sudah bukan rahasia umum lagi jika perubahan ulat bulu menjadi kupu-kupu cantik merupakan proses perubahan yang menakjubkan.
Akan tetapi, saat masih menjadi ulat bulu, umumnya manusia menjauh darinya dan kalau bisa jangan sampai menyentuhnya. Alasannya bermacam-macam.
Ada yang karena beranggapan ulat bulu menakutkan.
Alasan lain adalah bahwa ulat bulu kalau mengenai kulit, bisa membuat gatal yang luar biasa. Bahkan ada jenis ulat bulu yang bila mengenai kulit bisa menyebabkan badan panas dingin, meriang.
Sedangkan bagi pecinta tanaman, suka gondok melihat kemunculan ulat bulu karena bisa membuat daun hijau tanaman miliknya menjadi bolong-bolong tak karuan. Itu merugikan emosi merawat tanaman kesayangan tersebut.
Pokoke, saat masih berwujud ulat bulu, banyak yang gak suka dibanding yang sukanya.
Tetapi di dunia fana ini tidak semunya selalu dijauhi, selalu terlihat buruk, begitupun dengan si ulat bulu.
Begitu sudah berubah wujud menjadi kupu-kupu, sangat banyak yang pada terpesona.
Bahkan manusia percaya sama mitos kupu-kupu bisa sebagai pertanda pembawa kabar.
Hmm. Entahlah.

Pengagum kupu-kupu kadang ada yang lupa bahwa sosok sebelum menjadi kupu-kupu yang indah itu adalah seekor ulat, termasuk ulat bulu.
Kupu-kupu bahkan mampu menambah pesona setangkai bunga yang di hinggapinya, tentunya dalam pandangan manusia.
Hmmm, mata manusia memang cendrung ke yang indah-indah š³ .
Dan, kedua keindahan bunga dan kupu-kupu ini selalu diidentikkan pada seorang wanita.
Gadis belia diibaratkan bunga yang sedang mekar. Wanita yang memilih jalan di keremangan kerlap-kerlip lampu dinihari disebut dengan kupu-kupu malam.
Cerita photo challenge : transformation kenapa jadi mbulat kemana-mana begini?
Apa yang nulis sedang merasa menjadi setangkai bunga dan yang lagi membaca tulisan ini sedang terbang kesana kemari bak seekor kupu-kupu menjelajahi dunia maya? Bisa jadi š³ .

Mantap kak, dulu pernah ada yang timelapse dari kepompong menjadi kupu-kupu.. keren parah
SukaDisukai oleh 1 orang
Yang jago foto-foto, pasti sangat bisa menyampaikan keindahan menakjubkan itu.
Yang amatiran dan moto dgn alat seadanya, kadang yg indah aja, hasil fotonya malah amburadul
SukaSuka
[…] lantunan ayat suci ataupun kajian bermanfaat, sementara matanya berselancar melihat foto-foto photo challenge : Liquid minggu ini š […]
SukaSuka