Sebagai seorang emak, saya mengetahui betul bagaimana risaunya menjadi orangtua pada zaman teknologi yang sudah dalam genggaman setiap orang ini. Semua kena imbasnya, termasuk dunia anak-anak. Mereka terpapar lewat tontonan dan permainan game yang bertebaran di dunia maya. Ini tentu saja membawa efek positif dan juga negatif.
Jauhkan saja anak-anak dari gadget & benda elektronik itu!
Kalau kalimat di atas hanya sebagai sebuah saran, itu memang sangat mudah untuk diucapkan oleh setiap orang. Tapi, pelaksanaan di lapangan untuk anak sekarang, itu sangatlah sulit.
Apalagi bagi saya yang hari-harinya lebih banyak waktunya dilewatkan dengan duduk di depan note book karena mengaku sebagai seorang blogger π³ .
Walaupun saya berkegiatan setelah bermain dengan anak, saat mereka sekolah, atau setelah mereka tidur. Mereka tetap tahu, kalau emaknya ini, kalau sudah di depan note book, seperti punya dunia sendiri yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka.
Nah, bagaimana bisa, saya emaknya, melarang mereka untuk tidak berinteraksi dengan dunia internet, game, tv dan lainnya. Sedangkan saya sendiri begitu akrab dengan itu semua.
Anak-anak sekarang beda dengan jaman saya dulu masih anak-anak, yang hanya mengangguk, mengiyakan apa yang dilarang dan diperbolehkan oleh orangtua.
Anak sekarang? Kalau orangtuanya hanya bicara doang, tanpa contoh nyata, mereka akan melakukan protes keras minta penjelasan, “enak amat jadi orangtua, bisanya hanya melarang, bukan memberi contoh π “
Aplikasi Permainan Penjalin Keakraban
Bagaimana solusi yang saya pilih untuk meminimal dampak buruk dari tontonan atau permainan yang dilakukan oleh anak-anak?
- Menemani Anak Bermain
Saya menemani mereka bermain atau menonton. Saya dan anak selalu bercerita apapun yang kami tonton dan mainkan. Kalau permainannya hanya bisa dilakukan satu orang, maka saya akan memberikan komentar atas permainannya. Intinya, komunikasi dengan anak terus terjalin saat mereka asyik bermain, apalagi bagi anak-anak usia balita.
- Memberi Nasehat Dengan Bahasa Yang Dipahami
Saat bermain game atau menonton itu, saya juga menyisipkan pesan-pesan, mana permainan yang sebaiknya dia mainkan, tentunya yang sesuai dengan usianya. Saya selalu mengingatkan dengan bahasa yang dimengerti mereka, bahwa mereka harus menikmati usia kanak-kanak mereka dengan melakukan hal-hal yang memang untuk usianya. Jika masa kanak-kanak itu kalau sudah lewat, tidak akan bisa kembali lagi. Sebaliknya, jika umur mereka panjang, mereka pasti akan mengalami kehidupan orang dewasa. Maka bersabarlah untuk sampai ke sana.
- Memilihkan / Merekomendasikan Permainan Untuk Anak
Namanya anak-anak, mereka itu masih polos dan lugu, sangat mudah dipengaruhi. Orangtua yang terbiasa berkomunikasi dengan anak-anaknya dan terlibat langsung dengan kehidupan anak-anaknya tidak akan sulit memilihkan permainan yang cocok untuk mereka, tanpa mereka merasa dibatasi *padahal emang dibatasi π *
Dengan melakukan hal di atas, sampai saat ini, saya masih menjadi orang pertama yang diajak diskusi atau dikasih tau oleh anak, tentang permainan baru yang mereka dengar dari teman-temannya.
Sejalan dengan antisipasi dampak buruk permainan game bagi anak ala saya di atas, saya juga menemukan aplikasi permainan game yang cocok bagi anak-anak balita. Tepatnya untuk anak-anak usia 2-6 tahun yang dibuat oleh tim Creative Digital Media Studio, Rolling Glory, Bandung, yaitu aplikasi Petualangan Boci.
Dengan kata lain, walaupun anak memegang gadget tapi itu sembari menambah pengetahuan.
Aplikasi Petualangan Boci yang mereka tawarkan bukan hanya sekedar game, tapi juga edukasi bagi anak-anak. Tentu saja tetap perlu pendampingan orangtua untuk bercerita, sehingga imajinasi anak akan terangsang dan keakraban orang tua dan anak pun akan terjalin baik.
Saya men-download aplikasi Taman Bermain Boci: Pasar Malam (Boci Theme Park: Carnaval) di hp android. Tidak memerlukan waktu lama dan ruang yang besar, karena hanya 42,06 MB.
Permainannya juga tidak berlama-lama, sehingga mata anak tidak perlu lelah menatap layar hanya untuk memuaskan rasa penasarannya terhadap sebuah game.
Wahana yang ditawarkan dalam permaianan ini mirip pasar malam sungguhan, seperti bianglala, komidi putar, rumah hantu, kolam bola dan roller coaster. Juga ada aneka kios jajanan yang disukai anak-anak, seperti kios es krim, balon, dllnya. Setiap wahana dan kios yang ada, bisa dimainkan anak dengan melakukan tap, juga ditemani musik yang khas anak-anak.
Tim Rolling Glory menyampaikan bahwa partisipasi orangtua dalam permainan ini adalah dengan bercerita tentang wahana tersebut pada anak, apalagi kalau orangtua dulu pada doyan ke pasar malam, akan semakin seru lah cerita pendampingannya.
Imajinasi anak pun akan terpacu dan mengalirlah pertanyaan-pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tau akan keluar dari mulut kecilnya. Orangtua tinggal menjelaskan dalam bahasa yang mereka pahami. Keakraban dan komunikasi dengan anak tetap terjalin secara alami lewat permainan.
Taman Bermain Boci: Pasar Malam (Boci Theme Park: Carnaval), hanyalah salah satu dari beberapa seri yang ditawarkan. Mereka juga sudah merilis aplikasi Belajar Menulis Bersama Boci, dan banyak lainnya.
Semua aplikasi menggunakan dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. So, nilai tambah lainnya, anak-anak juga bisa belajar bahasa Inggris, tentunya setelah mereka lancar dengan bahasa ibu mereka yaa, Mak π .
Aplikasi Taman Bermain Boci: Pasar Malam (Boci Theme Park: Carnival) di Google Play Store.
Kesimpulan
Saya memainkan permainan ini bersama anak, aplikasi ini sangat bisa banget dijadikan alternatif game untuk anak usia balita. Anak happy, orangtua tak perlu terlalu merasa khawatir akan dampak buruk sebuah game.
Jangan lupa untuk tetap bijak memilihkan permainan bagi si kecil. Orangtua harus lihat dulu hingga selesai, sebelum memperkenalkannya pada si buah hati.
Pas belum baca kirain mau cerita pasar malam nya. Ternyata ada toh aplikasi game pasar malam. Hihihi
SukaSuka
Pasar malamnya dibawa ke dalam aplikasi game, Qied π
Kirin emak2 satu itu gini hari masih berkeliaran di pasar malam ya, etapi disekitar tempat tinggal kalo malam minggu masih ada aja yang buka pasar malam, apalagi saat liburan. Entah mrk bisa bersaing dgn wahana yg sudah dikemas dlm tempat yg nyaman *balasnya knp jd panjang gini ya β *
SukaSuka
gadget itu penting di era teknologi tapi harus dengan batasan ya untuk anak-anak. kalau mainnya seperti petualangan boci gini sih mengandung eukasi anak-anak pasti senang ya mbak
SukaSuka
betul mbak Lid, tergantung kita mengarahkan dan memilihkan yg terbaik bagi anak.
SukaSuka
anak saya kalau nangis dikasih lihat dan pegang hp langsung diem π
sepertinya seh belum bisa main game di atas
SukaSuka
Kalo Sabiq, jangan dulu, Buya.
Puas-puasin dia ngomong dan bercerita sama Abi dan Uminya dulu, nanti, baru deh π
SukaSuka
Ebuset ternyata pasar malam available on Play Store π
Coba dulu ah kek apa gameplaynya..
Anyway, tipsnya boleh dicoba nih kalo entar udah punya anak secara gue sendiri juga maniak sama gadget.
SukaSuka
Tetap gemerlap dan riuh aslinya,
Bisa bermain dengan gadget bareng sama ‘junior2 nya nanti’ π
SukaSuka
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…
Anak-anak zaman kini memang tidak mudah menerima apa sahaja yang orang tuanya dengan begitu sahaja. mereka perlukan bukti dan hujjah. Ternyata zaman sudah berubah ya mbak dan kita harus tahu mengendalikan kemahuan mereka agar tidak tersasar dari kehidupan yang benar. pasti seronok bermain bersama anak-anak ya.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. π
SukaSuka
ada parents note nya juga ya kak
SukaSuka
Itu jadi daya tarik tersendiri ya Win.
SukaSuka
menemani anak bermain jadi saling menyenangkan ya Uni, keakraban yang akan jadi kenangan.
SukaSuka
Betul baget, Bu. Masa kanak2 itu takkan terulang.
SukaSuka