Manusia Bermuka Dua, merupakan ungkapan yang sering terdengar di tengah pergaulan yang ditujukan kepada mereka yang suka berbaik-baik dan bermanis-manis di depan seseorang, tetapi berbalik menjadi musuh yang siap menerkam di belakangnya.
Tetapi kalau di hadapi secara langsung dan tegas, dia dengan mudahnya bersimpuh di kaki seseorang hanya untuk memberikan bukti kalau dia termasuk orang yang setia dan dapat di percaya.
Sifat manusia bermuka dua ini bisa terjadi dalam hubungan anak-orangtua, menantu-mertua, antar saudara, atau antar teman dan sahabat. Si empunya sifat ini membuat sebuah hubungan baik menjadi penuh prasangka dan curiga. Bahkan menimbulkan pertempuran hebat seperti kisah Mahabarata akibat ulah Sangkuni/Shakuni/Sengkuni yang licik dan mempunyai sifat bermuka dua *masih kena virus serial Mahabarata dan Mahadewa dari lingkungan sekitar ๐ *
Si manusia bermuka dua ini tetap aja bisa lolos, kalau ketauan dia yang menjadi ‘racun’ dalam sebuah hubungan. Dan tetap tak merasa telah berbuat kesalahan. Bahkan dia menikmati setiap kekacauan yang berhasil dia perbuat.
Memang sih, bunga cantik itu tak semuanya wangi, ada juga yang berbau tak sedap. Bahkan ada beberapa yang memang diciptakan dengan begitu unik, menggoda setiap yang melihatnya termasuk serangga. Tetapi si bunga bisa membunuh serangga yang datang mendekatinya dan menjadikannya makanan. Si bunga menjadi tumbuhan bermuka dua bagi si serangga *perumpamaan yang aneh ๐ *.
Di sebagian daerah, ada yang sudah menjadi kebiasaan, lebih baik menghindar tidak usah bersikap frontal, demi menghindari ‘konflik’. Walau hanya sekedar beradu argumentasi positif, memberikan penilaian yang sebenarnya, tapi tidak seperti yang diharapkan si pendengar.
Mereka memilih memberikan penilaian tidak seperti yang sebenarnya, demi menjaga ketentraman sesaat. Kebiasaan seperti ini lambat laun untuk pribadi yang punya bakat culas, akan berkembang menjadi manusia yang suka bermuka dua.
Bahkan seorang anak yang sudah dewasa dan jelas-jelas berbuat salah dan menyimpang, dan itu bukan lagi kekeliruan pertama kali yang diperbuatnya, seharusnya di tegur keras dan diberikan sanksi tegas, karena secara finansial dia masih tergantung kepada orangtuanya. Si orangtua hanya mengingatkan aja, sambil berharap anaknya cuma keliru.
Kemudian orangtua berusaha mencari alasan pembenaran supaya bisa menerima kekeliruan si anak. Sementara si anak, entah karena sifatnya, mengulang lagi kekeliruan yang bahkan lebih parah lagi.
Anak yang bermuka dua terhadap orangtuanya sendiri itu, membuat orangtuanya sampai kehilangan materi, kehilangan kepercayaan, dari kolega dan lingkungan pergaulan yang sudah bertahun-tahun dia bangun. Tapi si anak malah menyalahkan orang lain untuk semua yang terjadi.
Menyaksikan cerita seperti ini di episode kehidupan nyata orang lain, rasanya tak percaya, dikira hanya ada di kisah sinetron ataupun kisah Pandawa dan Kurawa yang di adu Sangkuni di Mahabarata aja.
Bermuka dua merupakan cermin ketidak beranian dalam mengambil sikap selain juga cermin dari ketidaksetiaan dan ketidakjujuran ya Mbak..
SukaSuka
yups, plin-plan,
maunya nyari aman terus, tapi dengan mengorbankan kejujuran.
SukaSuka
makanya orang munafik itu lebih berbahaya daripada musuh sesungguhnya
SukaSuka
kalau musuh bisa diambil langkah antisipasinya ya,
kalau munafik, iya bisa berubah tidak, begitu sebaliknya.
SukaSuka
semoga Allah senantiasa menjaga kita dari sifat mendua
amien
SukaSuka
Aamiin.
SukaSuka
sikap yang sangat berbahaya mbak..tentunya juga merugikan orang lain..
SukaSuka
sifat yang sangat merusak.
SukaSuka
[…] ← Manusia Bermuka Dua […]
SukaSuka
Ada dalam keseharian pergaulan kita Jeng, melatih kepekaan kita menyikapinya. Salam
SukaSuka
kalau ketemu dijadikan ladang untuk melatih kesabaran, serta menjaga semua ucapan kita, biar ga diplintir ya.
SukaSuka
Herannya orang-orang model begini koq kelihatannya hidupnya tenang dan bahagia, padahal kalau kita ngomong sesuatu yang gak betul saja rasanya gelisah dan gak tenang
SukaSuka
sepertinya itu malah jadi semangatnya mereka ๐ฆ
SukaSuka
Mending … tetap bermuka satu kan mbak ?
Soalnya jika bermuka dua, jadi lebih boros, kalau ke salon bayarnya double ๐
Piiss … just for joke !
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohn maaf lahir batin
SukaSuka
kalau makan juga porsinya gede *kidding juga ๐
Ma’af Lahir Bathin juga.
SukaSuka