Demi mendapatkan sebuah mainan bernama “Spin-Go” yang sangat diinginkan dalam waktu dekat, junior berpikir kerasĀ bagaimana untuk bisa melobi emaknya.
Sebelumnya dia sudah memainkan Spin Go punya temannya. Malamnya, dia ke supermarket dekat rumah berdua bapaknya sambil gowes sepeda untuk membeli cemilan.
Kebetulan, supermarket ini menyetel iklan mainan lewat sebuah televisi yang sengaja mereka pajang di toko. Alhasil, junior langsung terpengaruh, ngerengek ke bapaknya dan dijawab dengan gelengan kepala sambil mengingatkan tujuan ke supermarket.
Wajah junior masih cemberut se sampainya dirumah.
Dia laporan sama emak tentang sebuah mainan yang sangat menarik, harganya cuma 17rb dan masih ada kembaliannya lagi.*iyalah, kalau ngasih uang 20rb š * Jawaban emak ga jauh beda dengan bapaknya, “ga ada rencana membelikan mainan dalam waktu dekat, kalau mau, silahkan nabung dulu”.
Junior mencoba cara lain, “kalau pakai uang sisa jajan yang sebelumnya, boleh ya Mam.”
Kemudian dia mencari amplop tempat menyimpan sisa uang jajannya, menghitungnya, ternyata masih kurang 7rb rupiah.
Ga kehilangan ide, junior ijin, “besok aku jual beberapa kartu animal kaiser ke teman ya, Mam”. Respon dari emak, “silahkan, tetapi ga ada alasan ntar minta dibeliin lagi”.
Malam itu junior berangkat tidur dengan mimpi, mainan Spin Go-nya besok sudah ditangan .
Pagi sebelum persiapan berangkat ke sekolah, emak menegaskan pada junior, kartu animal kaiser mana yang akan dia tawarkan sama temannya.
Junior sibuk pilah-pilih, bingung, mikir, tiba-tiba dia nyelutukĀ “enggak ah, Mam. Sayang kartu-kartu ku. A..ha,,, aku ada ide,, aku jual makanan yang biasa kubawa aja“.
Emak cuma berpesan, “orang berjualan biasanya ga rugi lho ya”.
Biasanya bekal yang dibawa junior ke sekolah, dimakan sendiri atau dia bagi sama teman-temannya, kadang kalau lupa malah balik lagi pulang.
Pulang sekolah, dia udah teriak-teriak senang sama emaknya, “aku berhasil menjual kue yang kubawa, satu 2rb rupiah, dan 1rb akau dapatkan dari bu guru” (hari itu dia bawa 2 kue, 1 buah coklat wafer).
Emak sambil senyum bertanya, “emang ga rugi tuh?”
Jawaban junior, “gak apa-apa Mam, kasihan. Awalnya aku nawarin 5rb, temanku nawar 3rb, aku ga mau, trus ketika aku mau 3rb, eh temankuĀ bilang uangnya cuma 2rb, ya udah, aku kasih aja.” *Ini mah bukan kasihan, tapi yang nawarin lagi butuh š *.
“Kalau yang 1rb, bu guru mau kasih hadiah kalau aku ngerjakan tugasnya cepat, kurang dari 5 menit. Aku kerjakan aja cepat-cepat, tapi nilainya cuma 70 sih, ya gak apa-apalah” *emak curiga, dia yang ngelobi gurunya š *.
Junior menghitung lagi uang yang terkumpul, masih kurang 4rb lagi untuk mendapatkan sebuah Spin Go. Ia berpikir, kemudian merayu emak dengan jurus ampuh, “besok ga usah jajan, sekarang tambahin 4rb ya, Mam. Ppllisss.” (maksudnya, please).
Emak setuju, junior langsung gowes sepeda ke supermarket š .
Spin Go adalah mainan motor mini (seukuran jempol tangan) tanpa baterai. Memainkannya dengan cara memutarkan roda belakang ke lantai (spin) kemudian lepas (Go). Motor mini ini bisa jungkir balik, berputar dengan bertumpu pada roda depannya. Bagi anak-anak permainan ini seru sepertinya š³ .
Demi mendapatkan mainan yang diinginkannya. Anak-anak bukan hanya merengek dan menangis, tetapi bisa mencari “jalan keluar” dan memunculkan ide kreatif agar apa yang diinginkannya tercapai. Mudahan dengan semakin bertambahnya usia, junior dan anak-anak lain juga semakin kreatif ke arah yang lebih baik.
Pesan emak buat junior : Besok udah 8 tahun lho, jangan hanya semangat memikirkan mainan yang diinginkan, tetapi juga semakin serius dan konsentrasi ketika belajar di sekolah ya.
Wow! Hebat sekali, mbak. Wah saya harus belajar banyak dai mbak nih untuk cara mendidik anak.
SukaSuka
Wah saya tau nih …
Inikan motor yang bisa berdiri itu kan?
Bukan anaknya yg mau … Tapi ayahnyaaaa …
Hehehe
Salam saya bu
SukaSuka
baru tahu ada mainan kayak gitu.
untung anak-anak masih kecil dan belum kenal macam2 mainan kayak gitu. Masih tetap asyik dengan main kuda-kudaan dan kejar-kejaran di taman š
Sepakat dengan cara pendidikannya, anak harus dibiasakan untuk berusaha kalau menginginkan sesuatu
SukaSuka
ck ck ck bener2 deh kagum sama Junior yg begitu kreatif utk cari uang tambahan buat beli si spin go ini …
Emak bener2 hebat mendidik Junior , hingga begitu pinter dan kreatif … š
( seratus jempol deh buat eMak) š
salam
SukaSuka
Kalau junior udah main…ibunya pasti tertawa kan?
SukaSuka
Kalo yang motor bisa berdiri saya belom pernah lihat, Mbak. Spin Go yang saya kenal, paling mobil, digesek ke belakang, nanti dia akan maju ke depan. Udah abis tenaganya, berenti sendiri.. š
SukaSuka
Junior itu pintar banget Mbak..Pintar berusaha mengujudkan kemampuannya. Sdh gitu berjiwa dagang lagi..Semoga terus di pupuk Mbak…:)
SukaSuka
hebaaat… bisa belum pernah kupraktekkan sistem begitu. Nadine terkadang nyebelin kalau sudah mau sesuatu :(… kalau pas di mall bisa dia nangis2 guling2 dilantai. hiks..orang2 pada nontonin deh. Pengen praktekin kayak mbak.. pertanyaannya : apakah saya sanggup?? š *ortu lemah*
SukaSuka
semoga kelak kalau besar Junior jadi seorang Saudagar… aamiin
SukaSuka
Dimana-mana lagi jamannya animal kaiser. Kunjungan malam-malam nih gan…
SukaSuka
hahaha masih kecil udah deras jiwa enterpreneurnya mbak
salut euy!
itu kelas berapa ya mbak? Gak nyimak niy postingan yang lalu2.
saya mengiri deh kayaknya, si abang gak seagresif itu š
SukaSuka
sungguh beruntung punya jagoan yang nggak manja dan mau berjuang keras seperti ini. dengan difasilitasi secara memadai, talent seperti ini kelak mungkin menjadi orang nomor satu di negeri in dalam urusan perdagangan š
SukaSuka
salut aku. . . . masih kecil gitu udah bisa main bisnis yak. . .
SukaSuka
oooh ini yang namanya spin n go banyak anak2 yg membicarakannya
SukaSuka
Anak saya yang kecil juga sedang seneng2nya mainan seperti itu.
SukaSuka
subhanallah ngedidiknya bagus banget mbak. moga junior sukses kelak jadi pengusaha ya. hebat2 umur segitu udah diajarin untuk berusaha mendapatkan keinginan/sesuatu. pasti gak kan boros / rajin nabung tar klo udah gede…eh sekarang juga pasti udah rajin nabung kan,
keren banget mbak. semoga bisa aku contoh tar cara mendidiknya, amin..
SukaSuka
[…] sudah sering membisniskan camilan yang dibawa dari rumah ke beberapa temannya, kalau lagi ada mau *demi mewujudkan keinginan membeli […]
SukaSuka