Daun berguguran pada musim kemarau merupakan bagian siklus hidup dun dari sebuah pohon.
Daun gugur ke bumi setelah menyerap sari makanan dari bumi lewat akar pohon kemudian melepaskan O2 ke alam sebagai hasil dari fotosintesis. Semakin banyak pohon rindang dilingkungan tempat tinggal, semakin adem udara sekitarnya. Semakin banyak juga daun-daun tua yang akan berguguran, yang kembali memberikan kebaikan kepada bumi dengan menjadi humus. Humus sendiri berfungsi untuk menjaga struktur tanah dan meningkatkan kapasitas air tanah.
Proses ilmiah yang dialami oleh sebatang pohon adalah urusan ahli biokimia, ysalma cuma pernah belajar ilmu Biologi sewaktu SMA. Tetapi proses bergugurannya daun-daun dari pohon hampir sama dengan proses hdup seorang manusia, bedanya akankah kita sewaktu muda memberikan banyak manfaat pada sekitar, serta ketika tiada pun memberikan kebaikan pada yang ditinggalkan, entahlah.
Catatan yang terinspirasi setelah pindah ke lingkungan yang lumayan rindang, setiap hari melihat tumpukan daun berguguran yang harus dibersihkan. Efek dari banyaknya pohon bukan udaranya saja yang terasa lebih segar, debu juga sangat berkurang, padahal hanya bergeser 500m. Jadi lingkungan hidup nan hijau sangat perlu dijaga.
Jangan karena malas nyapu, semua pohon ditebang dan tanah disemen…
SukaSuka
oooo jadi orang2 yg sering nyemen tanah itu karena malas nyapu ya bli?
SukaSuka
“sewaktu muda memberikan banyak manfaat pada sekitar, serta ketika tiada pun memberikan kebaikan pada yang ditinggalkan”, ilmu yg didapat dari daun yg berguruan ini, sunggu mengena bu.. mudah2an bisa seperti itu.
Alamdulillah ya, slama mash tinggal di kampung, masih banyak pohon2 yg rindang.. 😀
SukaSuka
punya banyak pohon apalagi rindang, memang enak yaa yuk.. hanya saja, daun2 itu kadang bikin emosi ketika nyapu.. hehe #curcol 😀
SukaSuka
Dedaunannya jadi pupuk kompos. 🙂
SukaSuka
daun berguguran pun tetap indah, asal dibersihin aja daun-daun nya supaya gak terlihat kotor 😀
SukaSuka
bener mbak udara di sekitar rumah yang ada pohonnya memang lebih segar..
saya juga ada pohon alpukat di depan rumah, biar daun dan ulatnya banyak tetep aja pohon itu dipertahankan 🙂
SukaSuka
jadi inget rumahku yang dulu, daun-daun nangkanya gak mau berhenti berguguran 😀
tapi pas lagi sepi gugurannya malah nungguin soalnya aku yg tugasnya nyapu 😀
SukaSuka
Dari selembar daun saja kita bisa memaknai seluruh kehidupan, apalagi kalau kita mau menghayati seluruh bagian pohon itu.. *mendadak jadi filusuf*
SukaSuka
Semoga kita jg ga ‘kalah’ dari daun ya Mak..
SukaSuka
Siklus hidup manusia dan daun itu sama. Setuju, Mbak, sama kamu. Tapi sepertinya daun itu lebih berguna ketimbang manusia itu sendiri. Maka penting bagi kita untuk menilik ke dalam diri sendiri, apakah kita berguna atau pernah berguna buat sesama. Jangan kalah sama daun… Berguru sama daun (??). Hehe
salam kenal, Mbak! Aku tunggu kunjungan baliknya 🙂
SukaSuka
[…] Growth: Pucuk daun rambutan. […]
SukaSuka
[…] curah hujannya kurang dari 60mm per bulan, biasanya diikuti dengan daun-daun pohon yang menguning. Daun berguguran lebih banyak dari biasanya, rumput mengering, ibu kota Jakarta yang banyak hutan betonnya akan […]
SukaSuka