Andaikan dulu kita tidak terlalu egois dengan sedikit kesombongan akan kemampuan diri yang ternyata tidak terlalu bersungguh-sungguh. Andaikan dulu kita benar-benar serius memanajemen waktu untuk menggapai tujuan menyelesaikan universitas dilevel strata satu yang paling lama hanya membutuhkan waktu dua tahun lagi.
Andaikan dulu kita tidak merasa hanya Ekstensi UI lah yang pantas kita singgahi berikutnya untuk menimba ilmu, padahal banyak universitas yang lebih dekat dan bagus-bagus juga yang bisa kita capai setelah kita bekerja di perusahaan yang waktu kerjanya sangat-sangat ketat.
Sekarang kita baru sadar bahwa Manufacturing tidaklah begitu bersahabat dengan jiwa kita yang sedikit masih punya idealisme, yang selalu ikut tersentak setiap melihat ketidak adilan yang dilakukan sama manajemen perusahan kepada karyawan-karyawannya. Sehingga kita bukanlah termasuk karyawan yang selalu mengiyakan apa kata manajemen. Tapi tidak pula kita pungkiri bahwa kita mempunyai banyak pengalaman yang belum tentu bisa kita temui dalam kerjasama bidang lainnya.
Andaikan dulu kita “sedikit” aja mendengarkan nasehat orangtua untuk segera memprioritaskan penyelesaian pendidikan yang masih nanggung. Memang tidak ada kata terlambat untuk menimba ilmu, tetapi saat ini kita lebih memprioritaskan yang terbaik buat junior-junior kita.
Teman,,, itu adalah kisah tiga sahabat yang dulu dengan semangatnya, setelah menyelasaikan Polytechnic untuk bekerja di manufacturing, sekarang, setelah lebih dari 10tahun dan selalu dengan masalah yang sama setiap tahunnya, susah mendapatkan asisten untuk menemani si kecilnya aman ditinggal dirumah, akhirnya mengalah untuk menjadi ibu rumah tangga. Dan ketiganya belum satupun yang bisa menyelesaikan S1 nya sampai sekarang :P.
Dan ketiganya juga sepakat mengucapkan salute buat para ibu rumah tangga (irt) yang notabene adalah manager keuangan keluarganya, bagian produksinya juga, sekaligus bagian bersih-bersih perusahaan keluarganya dan juga harus memberikan training manajemen kehidupan untuk karyawannya yang adalah buah hatinya, di tangan ibu rumah tanggalah calon pemimpin baru berikutnya akan tercetak. Dan itu tidaklah mudah teman 🙂
Semuanya memerlukan ilmu yang tidak didapatkan dibangku pendidikan manapun. Tetapi pola pikirlah yang terbentuk dibangku pendidikan.Dan hati-hatilah menentukan dan menyelesaikan prioritas yang sudah direncanakan, secara hidup tidak bisa diulang dengan “andaikan dulu” aku begitu dan yang lebih penting kita sebagai manusia sudah diberikan otak untuk memilih yang terbaik yang harus dilakukan.
Kesempatan baik itu belum tentu datang dikehidupanmu dua kali. Segera ambil kesempatan baik yang ada dan lakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Manfaatkan semua sisa kesempatan yang masih ada. Jika tidak, menyesal pun tak ada artinya 😀 hehehe…. *so bijak ah-
SukaSuka
Seharusnya manusia itu harus melihat pensil, dia bisa menghapus apa yang sudah dia tulis. Itu sama saja seperti manusia, manusia pun dapat memperbaiki kesalahan mereka yang telah diperbuat.
SukaSuka
Selesaikan apa yang telah ada dgn baik, tdk usah muluk2 😀 gtU mgkn pesan sPoNsornya ya?
SukaSuka
Hidup itu pilihan, kesalahan dalam pengambilan keputusan bisa berujung penyesalan. Tapi menyesali & menyalahkan diri sendiri juga tidak baik.
Insya Allah, Allah akan memberikan yg terbaik bagi kita.
Salam hangat, & salam sukses
SukaSuka
Pendidikan memag penting,…
Sahabat, komentar saya yg pake nama ‘dedekusn’ ketangkep, keluarkan ya 🙂
Saam hangat
SukaSuka
ilmu yang didapat dari hasil pendidikan adalah harta yang tak pernah habis,,
itu udah dikeluarkan dari perangkap akismet,,
SukaSuka