Munafiknya Aku…
Memeluk-Mu tanpa merengkuh-Mu dengan sepenuh hati,,
karena bilik hatiku masih menyimpan dia-dia yang semakin hari
semakin tajam menancapkan cakar-cakarnya..
Munafiknya Aku..
Menghadap-Mu hanya untuk menuntaskan kewajiban,,
biar diperhitungkan dimata manusia-manusia lain,,
karena sedikit takut dengan dunia sesudah ini yang selalu didengar.
Munafiknya Aku..
Baru khusuk mengadu pada-Mu, disaat kenyataan tak seperti harapan,
Tertunduk berlinangan airmata begitu merasa kalah menaklukkan dunia,
Padahal Kau selalu ADA kapanpun dan seperti apapun caranya aku menemui-Mu.
numpang mengamankan yang pertamax…!!!
intinya… apapun yang terjadi jangan berputus asa aja deh… setiap masalah pasti ada jalan keluarnya… kalaupun merasa munafik, belum telat untuk memperbaiki diri…
maaf kalo komennya sedikit tiada nyambung…
salam akrab dari burung hantu…
SukaSuka
Silahkan,,,
Tenaang ga nyambung ntar disambungkan Den,, putus asa, jangan lah,, 😀
Salam kembali.
SukaSuka
puitisnya bahasa.
Ni mesti puan seorang penulis kan?
SukaSuka
ah Z,,
baru belajar menulis di blog ini,, 🙂
SukaSuka
Selamat berblogging.
Tapi dari gaya penulisan memang dah lama menulis ni. Hehehehe….
SukaSuka
terkadang kita manusia memang baru kembali, pulang kepadaNya, saat tak punya daya lagi menghadapi dunia…
SukaSuka
bener sekali Bangau,,
padahal dunia hanyalah perantauan sementara..
SukaSuka
Karena kita cuma manusia biasa yang sering berulangkali melakukan salah padahal sebelumnya berjanji untuk tidak melakukannnya lagi. Itu juga sering terjadi pada saya. Tapi mau bagaimana lagi. Saya manusia lemah yang kadang gagal mengontrol keimanan. Saya juga berharap kedepannya akan lebih baik lagi.
SukaSuka