Munafiknya Aku


Munafiknya Aku

Memeluk-Mu tanpa merengkuh-Mu dengan sepenuh hati,,

karena bilik hatiku masih menyimpan dia-dia yang semakin hari

semakin tajam menancapkan cakar-cakarnya..

Munafiknya Aku..

Menghadap-Mu hanya untuk menuntaskan kewajiban,,

biar diperhitungkan dimata manusia-manusia lain,,

karena sedikit takut dengan dunia sesudah ini yang selalu didengar.

Munafiknya Aku..

Baru khusuk mengadu pada-Mu, disaat kenyataan tak seperti harapan,

Tertunduk berlinangan airmata begitu merasa kalah menaklukkan dunia,

Padahal Kau selalu ADA kapanpun dan seperti apapun caranya aku menemui-Mu.

Iklan

24 comments

  1. numpang mengamankan yang pertamax…!!!

    intinya… apapun yang terjadi jangan berputus asa aja deh… setiap masalah pasti ada jalan keluarnya… kalaupun merasa munafik, belum telat untuk memperbaiki diri…
    maaf kalo komennya sedikit tiada nyambung…

    salam akrab dari burung hantu…

    Suka

  2. Karena kita cuma manusia biasa yang sering berulangkali melakukan salah padahal sebelumnya berjanji untuk tidak melakukannnya lagi. Itu juga sering terjadi pada saya. Tapi mau bagaimana lagi. Saya manusia lemah yang kadang gagal mengontrol keimanan. Saya juga berharap kedepannya akan lebih baik lagi.

    Suka

  3. namanya manusia mba, wajar bila melakukan kelalaian…
    tapi bukankah pintu ampunan masih terbuka lebar bagi siapapun yang mau memohon ampunan-Nya..

    salam…

    Suka

  4. hmm sebuah renungan yang bagus mbak..
    terkadang kita emang banyakan menghadapNya hanya ketika sudah terjadi kesedihan/musibah tapi pas lagi seneng suka lupa.. moga2 kita makin memperbaiki diri ya mbak 🙂

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.