Kita Memang Berbeda


Kita Memang Berbeda satu sama lainnya. Tak ada satupun dari makhluk ciptaan-Nya yang persis sama, bahkan saudara kembar sekalipun. Ada yang terlahir dengan warna kulit lebih bersih, ada yang agak gelap, ada yang berambut lurus, ada yang keriting. Ada yang rambutnya hitam dan ada yang pirang. Ada yang berkepribadian ceria, ada yang kalem. Semuanya unik dan semuanya mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik-Nya.

Kita Memang Berbeda. Dengan adanya perbedaan itu membuat kita jadi tidak bisa bercerita dan bertukar kabar??

Tentu tidak.

Kita bukanlah minyak dan air, walaupun sudah dicampurkan, tetap saja tidak bisa menyatu.

Kita manusia. Makhluk yang diberi kelebihan akal untuk berpikir. Dengan adanya kelebihan itu, kita jadi punya alarm diri, kapan harus tersenyum, kapan harus bercerita banyak, kapan harus curhat dan kapan kita agak sedikit menjauh.

Kita Memang Berbeda, tapi bukan berarti itu akan menjadi jurang pemisah buat kita.

Dalam kehidupan ini, kita diberi kaki yang kuat, agar bisa menelusuri pinggiran bukit yang ada, untuk turun ke dasar jurang  dengan hati-hati, agar bisa melihat lebih dekat apa yang ada di dasar jurang tersebut.

Ternyata, di dalam jurang itu ada beberapa material  yang sama dengan yang ada di dua puncak bukit yang membuat jurang itu ada. Jelas sudah, jurang dan bukit hanya dibedakan oleh banyak tidaknya tumpukan tanah dan batu.

Jika berada di puncak bukit, kita bisa melihat keindahan alam sekitar. Kita berteriak kencang untuk meluapkan rasa kagum.

Sebaliknya, saat terperosok ke dalam jurang, karena gak pernah berniat untuk turun kesana, yang kita lihat hanyalah kegelapan. Padahal, jika hati sedikit membiarkan cahaya masuk, kalau kita mau, kita justru lebih dekat dengan ‘keindahan’ saat berada di dasar tersebut. Kita bisa meraba, memegang, dan membelai keindahan yang hanya dapat disaksikan dari ketinggian.

Kita saling membutuhkan.

Yang sedang di puncak bukit pencapaian, punya suara nyaring untuk meneriakkan kata-kata pemberi semangat, agar yang sedang terperosok ke bawah tidak mudah menyerah.

Yang sempat terperangkap di sunyinya dasar jurang, pelan-pelan akan termotivasi, mereka akan melihat pegangan kuat untuk naik keatas, mengikuti suara panggilan yang sayup-sayup terdengar itu.

Yang sedang di atas, ulurkan lah tanganmu untuk menarik saudaramu yang sedang berada di bawah, agar bisa berdiri bersama dan saling menguatkan.

Kita Memang Berbeda, dengan perbedaan itu membuat semuanya jadi beraneka ragam, majemuk dan penuh warna-warni.

Semuanya menjadi indah kalau berada pada posisinya masing-masing dan saling mengingatkan, membantu sesuai dengan kapasitasnya. Tidak harus melebur menjadi sosok yang sama dan seragam.

Semua bisa saling mencintai atas nama sama-sama makhluk ciptaan-Nya, saya, Anda dan kita semua, mari rapatkan barisan demi kesatuan dan kemajuan negeri tercinta ini, Indonesia.

Iklan

52 comments

  1. seperti semboyan kita walao berbeda beda tetap satu jua ^^
    numpang PERTAMAX dulu y mbak salma ^^
    pagi2 dah mogok ni jadinya harus nyebar silaturahmi dulu biar dapat PERTAMAX wwkw

    Suka

  2. Sahabatku, mulai esok sampai beberapa hari kemudia saya gak banyak BW dulu karena mo menyiapkan pernikahan. Tapi saya dah pakai sistem skedul jadi tiap hari jam 8 pagi ada postingan baru 🙂

    Mohon doa restunya ya 😀

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.