Air terjun Bayang Sani (Bayang Sani Waterfall) merupakan air terjun alami yang terdapat di Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Kalau di postingan sebelumnya, saya sempat menyinggung tentang air terjun ini sedikit, dan berharap yang membacanya jadi berminat nantinya untuk berkunjung ke Objek Wisata Jembatan Akar dan objek wisata lainnya yang ada di daerah Pesisir Selatan.
Air Terjun (Ai Tajun) Bayang Sani Koto Baru Bayang, Pesisir Selatan
Nah, sekarang kita coba mengintip Objek Wisata Alam lainnya yang masih ada di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat ini yaitu Objek Wisata Air Terjun.
Dikenal dengan nama Air Terjun Bayang Sani.

Lokasi:
Air Terjun Bayang Sani ini terletak 2-3 km sebelum Objek Wisata Jembatan Akar. Terletak di Desa Koto Baru.
Untuk mencapainya, jika kita datang dari arah Padang Kota, memilih jalan lintas Padang – Bengkulu, sesampai di pertigaan ibu kota Kecamatan Bayang yang bernama Pasar Baru, ikuti plang arah yang menunjuk Bayang Utara (ada disebelah kiri jalan).
Kita perlu melintas di jalan kecamatan itu sekitar 15 menit. Sesampai di desa Koto Baru, akan ada plang penunjuk objek wisata ini.
Objek wisata ada di sebelah kanan jalan. Perlu masuk sekitar 500m dari jalan raya, kendaraan roda empat bisa masuk sampai ke area parkir Air terjun Bayang Sani.
Jika bukan pada hari libur, kendaraan boleh masuk hingga dekat area air terjunnya.
Waktu tempuh perjalanan dengan menggunakan kendraan sendiri, dari Padang Kota lebih kurang 1,5 jam.
Air Terjun Tempat Pemandian Jaman Belanda
Air terjun ini menuruni bukit yang ada batu besarnya, tapi bukan bukit batu. Sehingga saat musim hujan, airnya akan keruh.
Menurut cerita masyarakat setempat, Air terjun ini terdiri dari 7 tingkat. Tetapi yang sering dicapai dan biasa dikunjungi hanya sampai tingkat tiga.
Air terjun ini sangat ramai dikunjungi saat acara balimau (mandi-mandi), sehari sebelum bulan Ramadhan datang.
Lokasinya juga biasa di pergunakan untuk tempat perkemahan oleh para pemuda, pelajar ataupun mahasiswa yang ingin melakukan wisata dan kegiatan alam.
Sejarah Nama
Air terjun dengan ketinggian hampir 80 meter ini memang sudah sangat terkenal sejak zaman dahulu.
Pada zaman penjajahan Belanda, Air terjun Bayang Sani ini menjadi tempat mandi-mandinya mener-mener dan nona-noni Belanda.
Saking takjubnya mereka pada air terjun ini, maka mereka setiap datang selalu merasa WELL COME dan mereka merasa menjadi bagian dari pemandian ini. Saking senangnya menyambut tambahan anggota yang ikutan mandi, mereka saling meneriakkan ucapan welcome. Plang selamat datang itu pun di tulis di sebuah papan.
Oleh penduduk kampung Koto Baru yang mendengar bahasa asing itu sepintas lalu, maka terjadilah perubahan pengucapan Well Come, beradaptasi dengan pengucapan mereka sehari-hari Walikum.
Air Terjun di tingkat tiga sangat mirip dengan ekor kuda. Maka nama yang sangat populer di masyarakat sekitar hingga dekade 80-an adalah Tarasah Ikua Kudo = Air Terjun Ekor Kuda.
Di tahun 80-an ada beberapa nama daerah yang mengalami perubahan di daerah Sumatera Barat, termasuk Tarasah Ikua Kudo atau walikum ini.
Air Terjun ini salah satu yang mengalami perubahan nama menjadi Air Terjun Bayang Sani.
Bayang, merupakan sematan untuk nama kecamatan tempat air terjun ini berada.
Sani sendiri adalah nama salah satu komandan ABRI yang masuk ke desa saat itu. Nama beliau dilekatkan ke Air Terjun ini sebagai tanda terima kasih masyarakat setempat, karena ABRI sudah membantu membuatkan pipanisasi air bersih ke rumah-rumah penduduk yang diambil dari lokasi tingkat 2 Air terjun ini. Sehingga rumah penduduk mempunyai air ledeng, tidak lagi mengandalkan sumur.
Sedangkan kata Indah adalah sebagai gambaran bahwa Air Terjun Bayang Sani ini salah satu Air Terjun terbesar di Kabupaten Pesisir Selatan. Indah dan elok dipandang mata.
Air Terjun Bertingkat Yang Tak Boleh Terlewatkan
Air terjun Bayang sani tingkat pertama adalah air terjun yang menyambut para wisatawan saat baru sampai di lokasi.
Pada air terjun tingkat pertama ini ketinggiannya hampir 80 meter. Airnya tampak seperti tiga cabang air yang terjun meliuk-liuk diatas bebatuan cadas, tempat air itu mengalir. Di bawah air terjun ini ada lubuk yang difungsikan kolamnya untuk tempat mandi-mandi.
Air terjun tingkat kedua hanya berupa air terjun yang tingginya sekitar 1 meter. Sebagian pengunjung bahkan tidak menyadari kalau ini sebenarnya tingkat kedua, karena dalam pikiran masyarakat setempat, yang namanya air terjun itu, ya tinggi.
Di lokasi ini ada bak penampungan air untuk kemudian disalurkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa.
Untuk mencapai tingkat dua ini dari tingkat satu, kita harus menyusuri bukit perkebunana karet penduduk sekitar 300 meter dari tingkat pertama.
Kira-kira 100 meter dari tingkat dua akan ditemukan Air Terjun tingkat ketiga. Air Terjun ini terjun tegak, bukan mengalir di punggung bukit bebatuan seperti tingkat pertama. Terjun airnya hanya satu. Ketinggian kira-kira 25 meter. Agak mirip dengan air terjun lembah anai.
Udara di sini agak lembab, karena ditutupi oleh dedaunan tumbuhan hutan yang rimbun. Di sini, air dilubuknya berwarna kehijauan, pertanda dalam.
Keindahan lain pada air terjun ini adalah, di lubuknya yang dalam itu terdapat batu-batu besar yang menyembul ke permukaan, seperti pulau-pulau ditengah lautan.

Mitos Seputar Air Terjun
Menurut cerita-cerita orang tua kampung, di balik air terjun ini ada jalan tembus ke danau kembar yang terletak di daerah Solok, seperti terowongan rahasia. Wallahualam.
Mitos ini belum bisa dibuktikan karena belum ada yang berani berenang mendekati jatuhnya air di tingkat tiga ini.
Dulu, anak-anak yang kurang nurut sama orangtua, juga ‘ditakuti’ bakal dibawa oleh Cindaku (salah satu hantu di Minang) ke air terjun ini dan bakal ga bisa balik lagi.
Sama seperti mitos pada umumnya, tentunya jauh dari aktual. Tujuannya hanya untuk mengingatkan bahwa alam harus dijaga dan dirawat, hidup itu berdampingan dengan makhluk lain juga.
Semoga tulisan ini bisa jadi referensi dan tempat ini bisa menjadi tujuan untuk Wisata Alam anda berikutnya bersama orang-orang tercinta 🙂
banyak sekali obyek wisata yg indah2 di Sumbar, namuun sayang kurang promosi, disamping juga utk sarana dan prasarana juga kurang memadai ya Salma.
oh ya, tulisan2 ttg obyek wisata daerah ini dikirim saja ke blognya PakDhe Cholik, Salma
nanti ketika dimuat, akan mendapat tali asih, khan lumayan , selain berbagi info ttg wisata daerah juga mendapat kenang2an. 🙂
salam
SukaSuka
setuju bunda…
ayoo kirim ketempat Pakde 🙂
SukaSuka
wah…
pertama nih kayaknya…
SukaSuka
ya…no 2…
btw ..
asyik juga air terjunnya…kayak perosotan … 🙂
SukaSuka
hehehe,, kalau berani merosot dari atas seru tuh, tapi biasanya dari separuh Air terjunnya, perosotan alami yah 🙂
SukaSuka
betul tuh Bun, belum digarap sepenuh hati sama pemerintah daerah, padahal ini asset yang sangat luar biasa, mudahan kedepannya bisa lebih baik lagi,,
Makasih informasi ya Bun,, ntar dicoba deh 🙂
SukaSuka
bagus…. 🙂
tapi lagi-lagi saya takut..
soalnya takut licin..hiks.. 😦
SukaSuka
hehehe,, ga hobby petualangan alam ya Den..
SukaSuka
Aduuh jauhnyaa….
kayaknya bagus banget tuh untuk refreshing.
SukaSuka
hehehe,, jauh kalo jalan kaki yaa 🙂
SukaSuka
wahhh Indah banget ya..
sumbar memang banyak tempat yang Indah..
sepanjang payakumbuh sampai kota padang yang pernah ku lalu sangat indah
Apalagi daerah2 lainnya ya…. ^_^
SukaSuka
gemericik air terjun
pancaran sejuknya
seolah mengisyaratkan makna
jangan bosan berkiprah dan tetap dalam sejuknya hati kita 🙂
SukaSuka
salam kenal y dari aku …abdul
postingannya bagus menarik,asli sana y….?
udah lama gak kesana ,waktu kecil dulu pernah kesana 11 tahun aku gak ke bayang sani,minggu maren barusan pulang dari sana .asyik ya….
aku dari teratak baru…
SukaSuka
[…] kasihan melihat murid-murid mengajinya dari Pulik-puluik sering tidak datang karena aliran Batang Bayang kerap meluap, dan jembatan bambunya sering rusak. Pada tahun 1916 Pakih Sokan menanam dua batang […]
SukaSuka
nampak airnya sungguh deras dan bening sekali…berbeza keadaannya di Waterfall Kota Tinggi, Johor..klu mau mandi bisa kena bayar tidak ??
SukaSuka