Objek wisata Jembatan Akar ini merupakan salah satu destinasi wisata unik di Provinsi Sumatera Barat. Lokasinya lebih kurang 112km kearah Selatan dari Pusat kota Padang atau lebih kurang 2 jam perjalanan kalau membawa kendraan sendiri. Kalau naik angkutan antar kota akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Karena yang namanya angkutan antar kota akan berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Objek wisata ini berada di Kabupaten Pesisir Selatan. Daerah pantai dan juga pegunungan.
Jalan yang dituju adalah jalan lintas Barat Sumatera, yaitu jalan penghubung Padang Kota dengan Muko-muko- Bengkulu. Rutenya dari Padang Kota menuju arah Teluk Bayur, kemudian ambil yang arah ke Painan (Ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan).
Setelah 95km perjalanan dari Padang Kota, akan bertemu dengan Pasar Baru (Ibu Kota Kecamatan Bayang Selatan), di kota Kecamatan ini ada jalan pertigaan menuju lokasi objek wisata unik ini. Belok kiri lah menuju jalan kabupaten dari jalan lintas itu.
Sepanjang perjalanan di kiri dan kanan jalan akan terlihat petak-petak persawahan penduduk dan juga bukit. Di kaki bukit ini mengalir sungai Batang Bayang, sungai yang berarus deras dengan batu-batu besar.
Sesampainya di desa Pulut-Pulut (desa tempat beradanya Objek Wisata Jembatan Akar yang terletak di Kecamatan Bayang Utara), akan terlihat penunjuk arah menuju objek wisata ini.
Kita harus turun dari jalan raya lebih kurang 50m untuk melihat Objek Wisata Jembatan Akar ini.
Jembatan Akar ini sendiri merupakan jembatan penghubung dua desa yang dipisahkan oleh sungai Batang Bayang yang lebarnya lebih kurang 30m.
Jembatan ini lebih tepatnya merupakan buah dari kreativitas warga yang muncul karena ketidakmerataan pembangunan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan jaman, akhirnya menjadi objek wisata yang unik.
Sesuai dengan namanya, jembatan ini terbuat dari akar-akar (Minang: aka) dua pohon yang berseberangan. Panjang jembatan sekitar 30 meter, lebar lantai satu meter, dan tinggi dinding pengaman kurang lebih 1 meter. Ketinggiannya dari dasar sungai sekitar 6 meter.
Jembatan yang menghubungkan Desa Pulut-pulut (Puluik-Puluik) dengan Desa Lubuak Silau ini sudah berumur hampir 100tahun. Dulu bisa dilalui sampai 30 orang. Sekarang untuk menjaga kelestariannya, lalu lintas warga kedua desa dialihkan ke jembatan gantung yang sudah dibangun. Pengunjung yang ingin coba melewati jembatan ini diminta bergantian.
Sungai Batang Bayang yang mengalir di bawah Jembatan Akar adalah sungai yang berair jernih pada musim kemarau dan akan sedikit keruh pada musim penghujan.
Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi sehari sebelum bulan Ramadhan. Pengunjung datang untuk acara ‘balimau’ (tradisi acara mandi-mandi yang dimaksudkan untuk menyucikan diri menyambut kedatangan Ramadhan di Sumatera Barat).
Menurut carita penduduk setempat, jembatan akar tersebut dibuat karena seorang ulama yang bernama Pakih Sokan yang kasihan melihat murid-murid mengajinya dari Pulik-puluik sering tidak datang karena aliran Batang Bayang kerap meluap, dan jembatan bambunya sering rusak.

Pada tahun 1916 Pakih Sokan menanam dua batang jawi-jawi (sejenis pohon beringin yang berdaun lebar). Pohon jawi-jawi tersebut ditanam di dua lokasi, satu di daerah Pulik-Puluik dan satu lagi di daerah Lubuak Silau yang dipisahkan oleh air Batang Bayang.
Setelah pohonnya mulai besar dan mempunyai akar yang bergelantungan, maka akarnya yang bergantungan itu dijalin pada batang bambu yang sudah dijadikan jembatan sebelumnya. Dengan kata lain, jembatan bambu itu sebagai tulang Jembatan Akar.
Setelah 3 tahun lamanya, akar dua pohon jawi-jawi tersebut bertaut namun belum bisa dilalui. Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama hampir 20 tahun. Setelah itu, jembatan dari akar tersebut bisa dilalui warga Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau atau sebaliknya.
Objek Wisata Jembatan akar ini kedepannya bisa dikembangkan untuk wisata Arung Jeram juga. Mudah-mudahan aja Pemda Kabupaten Pesisir Selatan bisa lebih profesional dalam pengelolan bersama masyarakat setempat. Tentunya dengan meningkatkan SDM agar mengelola Objek Wisata ini dengan baik, sehingga benar-benar bisa menjadi Objek Wisata andalan Kabupaten Pesisir Selatan .
Assalamu’alaikum mas.
Jika mas ingin membuat Blog mas cepat terkenal, silahkan lihat di sini Dijamin 100% berhasil
Insyaallah, ini adalah terobosan terbaru. Dan liat segera hasilnya, mencengangkan..!!
Salam kenal,
Dedhy Kasamuddin
SukaSuka
bagus ya
SukaSuka
Wow
Jadi pengen melintasinya
Rasanya menantang deh 😀
SukaSuka
kapan2 ke Sumbar, sempetin mampir deh.. 🙂
SukaSuka
hehe, saya belum pernah lintas pulau
takut naek pesawatnya 😀
SukaSuka
kok jadi ngeri ya??
soalnya takut akarnya licin…
SukaSuka
enggak licin kok den, kan ada pinggirannya ut pegangan 🙂
SukaSuka
dulu bunda pernah ke tempat ini, ada rasa takut namun juga kagum.
disini kita melihat kebesaran dan kekuasaan Allah swt.
salam
SukaSuka
takut nyemplung ke sungainya ya Bun 🙂
tinggal berenang hehehe.
SukaSuka
jd pengin kesana nih…sayang jauh…BGT
tp kayaknya ngeri juga ya…klu lewat…
SukaSuka
wisata alam enggak ngeri kok, cuma penuh tantangan 🙂
SukaSuka
[…] Objek Wisata Jembatan Akar […]
SukaSuka
Saya pernah ke jembatan akar awal tahun 2005. Mungkin sekarang udah lebih terkelola dengan baik ya… Bahkan kami dulu juga mewawancara pengelolanya 🙂
Sumbar emang kaya dengan objek wisata
SukaSuka
[…] ysalma berada di desa Asamkumbang, 3km sebelum objek wisata jembatan akar. Bangunannya sendiri terletak 50m dari jalan raya, disepanjang jalan ini terdapat kebun penduduk, […]
SukaSuka
[…] oleh bukit dan merupakan sebuah kota di pinggir pantai. Dipantai Kota Painan inilah terdapat sebuah objek wisata Pantai Carocok. Pantai […]
SukaSuka