Bekerja Dari Rumah


Dimasa sekarang ini dari rumah bukan sebuah keniscayaan. Seperti yang umumnya terjadi, boleh dibilang hampir semua keluarga baru, suami istri bekerja diluar rumah. Hanya satu dua yang termasuk pengecualian.

Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari alasan ekonomi, ketemunya sudah sama-sama kerja, tidak mau saling membatasi perkembangan diri masing-masing. Tapi, satu yang  pasti penghasilan berdua lebih menjanjikan daripada hanya suami/istri saja. Besaran penghasilan setiap bulannya juga sudah bisa diperkirakan, sehingga pengeluarannya pun bisa direncanakan dengan sebaik-baiknya.

Alasan lain adalah mempraktekkan ilmu yang sudah didalami sekian tahun hingga ke jenjang Sarjana, sayang kalau hanya untuk kembali ke dapur. Apalagi kalau kedua orang tua juga mempunyai pemikiran umum seperti itu. Ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau hanya di rumah ngurus anak dan suami.

Kalau hanya untuk alasan memasak, bisa catering, bisa pesan yang sudah jadi. Dan untuk mengurus anak, harus bersama, juga bisa dengan mengerjakan seorang asisten ( pembantu rumah atau suster). Semua tinggal diatur, yang penting bisa memperkerjakan atau memakai tenaga orang yang tepat dan bisa dipercaya.

Sejalan dengan perjalanan waktu, keadaan suami istri yang duanya bekerja diluar rumah, dengan kesibukan yang sama-sama padat, kadang juga memberikan konsekuensi yang kurang baik. Apalagi kalau tempat tinggal berada lumayan jauh dari tempat kerja. Waktu tempuh diatas kertas hanya hitungan 30 menit perjalanan, tetapi kota-kota besar yang semakin ruet kemacetannya, membuat perjalanan menjadi berjam-jam. Apalagi disaat jam sibuk seperti jam pulang kerja. Waktu jadi banyak terbuang di perjalanan.

Begitu nyampai rumah, sudah tinggal capeknya aja (bukan karena kerjanya, tetapi akibat stress kemacetan dijalan 😀 ). Belum lagi kalau ada tambahan beban kerja, di rumah benar-benar ingin melemaskan badan dan pikiran tanpa gangguan apapun. Tidak rengekan anak, apalagi keluhan pasangan yang seharusnya terlihat sepele. Masing-masing minta dimengerti dan dihargai.

Jika masalah komunikasi ini tidak cepat di selesaikan, dan waktu bersama yang memang harus disediakan khusus, efeknya bisa berujung fatal.

Jika suami istri komunikasinya sudah ga bagus. Tentunya akan berimbas pada komunikasi ke seluruh anggota keluarga secara keseluruhan. Curhatan seorang anak jadi oper-operan antara ayah dan ibunya. Akhirnya anak lebih dekat sama pengasuhnya.Tentunya tidak semua anak kehilangan sosok orang tuanya. Banyak anak yang kedua orang tuanya sibuk, malah mereka jadi tauladan bagi anak-anaknya. Semua kembali ke manajemen masing-masing.

Kalau memang dari sononya punya pribadi egois. Jangankan kerja di luar rumah, ada yang memang males ngurus tetek bengek anak. Maunya anak rapi dan nurut.

Jika tipikal yang seperti itu, baru repot. Walaupun alat komunikasi semakin canggih, dimana saja dan kapan saja, bisa terhubung satu sama lain, lewat berbagai sarana komunikasi. Tetapi komunikasi di dalam sebuah keluarga tidak hanya cukup dengan say hello seorang ibu dengan anaknya lewat telpon, atau seorang istri dengan suami. Tetap harus ada interaksi fisik yang harus dilibatkan didalam membangun komunikasi itu.

Sekali lagi, bekerja di rumah atau di luar rumah, yang penting cara menangani keluarga yang penting dan semua kebutuhan tercukupi dengan baik.

Seorang anak, walaupun semua materi tercukupi, ada saat-saat dimasa pertumbuhannya dia memerlukan dekapan seorang ibu untuk memberikan rasa aman. Tidak diucapkannya, tapi seorang ibu akan mengetahuinya.

Tapi, semua tidak perlu jadi sebuah momok.

Dengan semakin cepatnya kemajuan IT, saat ini, orang-orang tidak perlu lagi beranjak dari rumah untuk melakukan beberapa transaksi. Semuanya cukup dilakukan secara online dari depan komputer. Termasuk bekarja.

Jadilah bekerja tanpa kantor atau bekerja dari rumah menjadi trend dan pilihan. Baik membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Maupun menjalankan usaha orang lain dengan sistem bagi hasil.

Beberapa alasan yang kadang jadi pertimbangan saat memutuskan untuk bekerja dari rumah adalah:

  • Fleksibel mengatur waktu kerja. Sambil bekerja, tapi tetap bisa mendampingi proses perkembangan anak-anak.
  • Menentukan sendiri besar penghasilan yang mau dicapai, sebagai penghasilan utama atau penghasilan tambahan.
  • Menjadi ”bos” bagi diri sendiri, khususnya bagi mereka yang tidak suka bekerja dibawah perintah orang lain.
  • Menjadi tabungan masa depan, dengan memulai bekerja dari rumah saat ini, anda mempersiapkan bisnis masa depan anda sendiri, karena kalau anda bukan profesional (di bayar karena spesialis yang miliki), misalnya bekerja di PMA akan ada waktu dan rasa deg-deg an dengan istilah perampingan dan peremajaan perusahaan.

Bagaimana dengan Ysalma??

Setelah 9th an bekerja di manufakturing dengan jam kerja yang sangat-sangat ketat. Apalagi kalau sudah di akhir bulan dan akhir tahun, saatnya laporan bulanan. Kayaknya dunia ini hanya diisi dengan kerjaaa aja 😦 .

Dan juga mengalami kendala saat menemukan aisten yang pas untuk dipercayai di rumah. Mungkin termasuk yang kurang beruntung, saya pun menghadapi dilema dengan yang namanya menjaga si buah hati. Akhirnya dengan penuh kesadaran dan kebesaran jiwa, siap dengan semua konsekuensinya, memutuskan untuk ”di rumah saja”.

Saya sempat sedikit ketakutan dengan rasa jenuh dan bosan saat nanti di rumah saja. Ternyata melihat perkembangan seorang anak, itu sungguh momen sangat luar biasa, bisa lebih bersyukur di beri kesempatan hamil dan menjadi seorang ibu.

Setelah si kecil bisa bermain dan punya teman main sendiri, kesibukan saya mulai berkurang, mulai banyak waktu senggang.

Mana TV juga dikuasai si kecil, bagus juga sih, berhubung maknya juga tidak suka nonton sinetron, efeknya, saya lebih tau cerita Avatar, Naruto, Pocoyo, Ben 10, sampai serial yang sekarang lagi booming Upin, Ipin.

Untuk melihat berita dunia luar, akhirnya internetan,  facebukan untuk ketemu teman-teman lama, main game online. Tapi,  lama-lama, jenuh juga. Inginnya internetan, tapi juga bisa menghasilkan, dan tidak harus meninggalkan rumah, tidak harus di kejar target. Bergabunglah dengan sebuah MLM 😳 .

Up-date: apapun yang di kerjakan dari rumah, jika tidak konsisten, apa yang di mau dan inginkan tidak akan tercapai. So, mau kerja dari rumah atau di luar rumah, disiplin pada diri sendiri dan komitmen kerja itu penting :mrgreen: .

Iklan

4 comments

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.