Kembang atau bunga warna ungu dari tanaman merambat yang terdapat di gang sebelah rumah tetangga, sudah sangat sering saya jadikan sebagai objek pepotoan di instagram. Suka aja melihat warna bunganya yang cantik (tentunya ini menurut mata saya 😳 ), berwarna biru keunguan dengan bentuknya yang unik.
Si Cantik Menarik, Kembang atau Bunga Telang (Teleng)
Daun dari bunga telang ini mirip daun tanaman kacang-kacangan. Walau sudah sering memotonya, saya selalu lupa akan namanya. Padahal, sebelum-belumnya saya pernah mencari tahu tentang bunga ini dan ingat kalau si cantik ini termasuk tanaman obat orang jaman dulu.
Hingga tadi pagi, saat upload foto di instagram dengan menggunakan bunga ini sebagai objek foto dalam bentuk minimalis photo, ada tean yang memberi komentar dan memastikan apakah yang jadi objek foto saya tersebut adalah bunga Telang? Saya lupa .
Kemudian ada teman IG lain yang memastikan bahwa bunga yang saya jadikan objek foto itu memang bernama kembang Teleng.
Duh, saya sangat berterima kasih pada teman-teman tersebut.
Dan saya pun berniat menuliskan si cantik ini sebagai bahan postingan. Biar ga lupa lagi. Katanya, sesuatu yang berusaha diingat, kemudian dituliskan *dalam hati*, biasanya akan selalu terkenang *ngawur* 😳 .
Sejarah Penamaan
Menurut wikipedia Kembang Telang atau Teleng ini bernama Clitoria Ternatea, spesies yang paling banyak dikenal.
Kalau kamu yang pikirannya mempunyai lompatan (membaca sembari mikir), begitu mendengar nama latinnya tentu pikiran akan langsung bekerja cepat, dan menghubungkannya dengan Clitoris dan Ternate.
Yups, spesies bunga Telang yang terkenal ini berasal dari Maluku. Juga ada di daerah tropis dan iklim sedang lainnya, Malaysia dan Madagaskar.
Genus ini dinamai klitoris manusia karena bunganya yang memiliki kemiripan dengan vulva seorang wanita.
Berdasarkan kemiripan tersebut, pada tahun 1678 seorang ahli botani kelahiran Jerman bernama Rumpf yang dipekerjakan oleh Dutch East India Company, memberi nama bunga ini Flos clitoridis. Nama ini juga disepakati oleh ahli botani lainnya, Johann Philipp Breyne di tahun 1747.
Ditahun berikutnya, ada juga ahli botani yang mengkritik penamaan bunga tersebut diantaranya James Edward Smith (1807), Amos Eaton (1817) mengusulkan nama Vexillaria, Michel Étienne Descourtilz (1826) dengan usulan Nauchea, dan Eaton and Wright (1840). Mereka menganggap penamaan bunga tersebut kurang baik tentunya.
Nama lain dari Clitoria Ternatea ini adalah kacang kupu-kupu (butterfly pea).
Zaman dulu ga jauh beda dengan era sekarang kalau dalam urusan kritikan ini, semakin dikritik justru semakin teringat oleh orang-orang. Itu juga berlaku buat kembang Telang ini. Dia tetap dikenal dengan nama Clitoria hingga saat ini.
Pesan moral yang bisa diambil, kalau kamu kurang menyukai sesuatu atau seseorang, jangan terlalu dikritik berlebihan, orang lain yang sebelumnya ga tahu apa-apa justru jadi mencari tahu. Akibatnya, yang kamu kritik justru semakin menjadi pusat perhatian. Kalau memang kurang elok, mending cuekin aja, ntar juga bosan dan anyep 😆 .
Pengembangbiakan Bunga Telang
Bunga Telang adalah tanaman perdu merambat yang bisa mencapai tinggi hingga 6 meter. Buahnya mirip dengan kacang kapri. Bisa dikembangbiakkan atau dibudidayakan melalui biji buah yang sudah matang atau berwarna coklat kehitanaman.
Menurut tetangga saya, pembudidayaannya sangat mudah. Biji yang sudah matang itu cukup ditebar di atas tanah atau polibag. Akan berkecambah setelah 2-3 hari. Pertumbuhannya sudah terlihat setelah seminggu penanaman dan akan mulai berbunga setelah 4 mingguan.
Setelah telang tumbuh, tidak perlu perawatan khusus kecuali rajin merapikannya, itupun kalau tidak mau terlihat menjadi tanaman semak 🙂 .
Manfaat Bunga (Kembang) Telang
Ternyata, oleh masayarakat jaman dulu, selain bunganya yang cantik dan unik, kembang Telang (Teleng) tidak hanya dijadikan tanaman pagar. Bunga dari tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat herbal, pewarna makanan, dan sebagai infused water.
* Mengatasi Mata Lelah
Di era zaman modern sekarang ini, kita semua serba praktis. Mata lelah pun diatasi dengan menggunakan obat tetes mata yang sudah tersedia dengan berbagai merek. Tapi, tetua kita dulu memanfaatkan tanaman yang ada disekitarnya untuk mengatasi mata lelah. Seperti, memanfaatkan sirih merah sebagai antiseptik.
Nah, mereka rupanya juga memanfaatkan bunga kembang Telang ini untuk mengatasi mata lelah. Caranya dengan merendam bunga kembang Telang (7 bunga) yang sudah dicuci bersih ke dalam 70ml air mineral. Setelah air berwarna biru, saring dan pastikan tidak ada sobekan bunga yang terbawa dalam hasil rendaman tersebut. Air rendaman bunga ini bisa digunakan sebagai tetes mata.
Sstt, kalau ingin memanfaatkan tanaman sekitar sebagai alternatif pencegahan, pastikan kebersihannya (seperti bebas semprotan bahan kimia tentunya) dan juga kondisi tubuhmu.
* Sebagai Pewarna Makanan
Sama seperti daun pandan, bunga berwarna biru ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna makanan. Di Malaysia, ekstrak mahkota bunganya yang digunakan sebagai pewarna ketan. Banyak pewarna alami yang bisa dimanfaatkan untuk mewarnai makanan, kenapa masih sering terdengar berita oknum-oknum yang memanfaatkan pewarna tekstil yaa.
* Sebagai Minuman (Infused Water)
Sama dengan membuat minuman (infused water) dari potongan buah-buahan lainnya yang dipercaya sangat baik untuk menambah cairan tubuh. Bunga Telang yang sudah bersih juga dicampurkan kedalam air mineral, diamkan, kemudian setelah berwana biru, siap diminum. Di Thailand, minuman penyegar berwarna biru dari esktrak bunga Telang ini dikenal dengan sebutan nam dok anchan.
Bisa juga diolah sebagai teh, seperti pemanfaatan bunga rosella. Kembang Telang tinggal di keringkan, kemudian tinggal diseduh dengan air panas seperti membuat teh pada umumnya, bisa juga dicampur perasan jeruk biar semakin segar.
Minuman dari si bunga Telang ini dipercaya bisa membersihkan darah.
Daun si bunga telang juga bisa dimanfaatkan sebagai lalapan.
Sementara buah kacangnya bisa dimanfaatkan untuk penyubur dan penghitam rambut. Sedangkan daunnya yang ditumbuk bisa mempercepat pematangan bisul tanpa perlu dipaksa pecah.
Efek samping, jika mengkonsumsi segala sesuatu secara berlebihan, tentunya akan mempunyai akibat kurang baik, begitu juga dengan bunga Telang ini, bisa menyebabkan kram perut. Bahkan kalau sampai over dosisi bisa menurunkan kesadaran.
Hmm, ternyata banyak juga manfaat lain dari si cantik kembang Telang ini yaa. Tapi, harus tetap bijak mengonsumsinya 🙂 .
Selain bisa mengademkan mata dengan warna bunganya yang menarik, telang juga sebagai tanaman obat tradisional. Mempunyai tanaman ini bempunyai manfaat ganda berarti yaa, jiwa tenang, raga juga sehat ❤ . Akan tetapi, tetap aja menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat jauh lebih baik dari apapun.
Baru tahu namanya, Teleng, bunga luar yang jarang dapat perhatian di kebon 😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya, saya awalnya ngira hanya bunga liar tanpa manfaat yg kebetulan punya bunga menarik aja.
SukaSuka
Cakep banget foto-fotonya mbak…
Bunganya cakep, motretnya cakep dan ternyata bermanfaat lagi.
Sungguh luar biasa karunia-NYA.
Salam,
SukaDisukai oleh 1 orang
Belajar moto menggunakan kamera ponsel yg ada aja Kang.
Masih banyak manfaat tanaman sekitar yg dianggap liar yg masih belum diketahui.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku suka warna bunganyaa… 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama kita, tapi kadang kalo di foto suka beda warna aslinya sama hasil foto 😀
SukaSuka
kok bisa beda Un?
SukaDisukai oleh 1 orang
Efek yg moto emak2 sepertinya 😀
SukaSuka
hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Satu bunga kecil tapi manfaatnya banyak banget ya, Mbak. Saya awalnya berpikir bunga ini hanya tanaman hias belaka. Bunganya memang cukup familiar di Bali sebagai sarana sembahyang. Akan tetapi, ternyata kembangnya punya sejarah panjang. Sejarah membuktikan ia asli Indonesia. Menurut saya ia harus sejajar dengan anggrek endemik negeri ini, sebagai puspa bangsa. Itu sangat membanggakan, hehe.
SukaDisukai oleh 1 orang
Gara masih menganggap bunga ini tanaman hias, saya awalnya mengira hanya tanaman liar seperti bunga rumput lainnya. Ternyata, si kembang Telang ini memang harus termasuk dalam jajaran puspa bangsa seperti anggrek yaa. Mudahan aja. Karena ternyata banyak yg ga tahu dan belum lihat bunga ini.
SukaSuka
Setuju, Mbak…
SukaDisukai oleh 1 orang
Kayaknya di tempat saya nggak ada deh bunga di atas. Dari kecil sampai gede belum pernah menjumpai. Atau pernah berjumpa tapi saya tidak mengenalinya ya ? He he he…. 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Mungkin matanya belum sempat terpana sama si bunga saat berjumpa. Lain kali kalo ngelihatnya lagi, mungkin akan tertegun dan seperti pernah ngelihat sebelumnya 😀
SukaSuka
Uni ….terima kasih. Sy penggemar bunga teleng biru nan cantik. Teleng yg kaya manfaat. Salam
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasih juga bu Peri yang sudah berbagi nama2 tanaman sekaligus fotonya. Itupun saya kadang masih suka lupa hiks.
SukaSuka
emak satu ini foto2nya keren2 banget deh..
aku juga sempat menyangka ini bunga liar aja…, eh ternyata banyak yang kenal sebagai tanaman obat
SukaDisukai oleh 1 orang
Kak Monda bisa aja. Masih jauh dari keren itu, kak. Masih perlu belajar banyak. Mari kita pepotoan kakak 🙂
SukaSuka
jenis bunga telang ini pun ternyata lumayan banyak variasinya yach. cantik dan birunya menggoda.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya. Ada yang warna ungunya ke arah pink, kemaren saya baru nemu saat jalan di Minggu pagi, buahnya bukan mirip kacang kapri, tapi lebih mirip kacang ijo.
SukaDisukai oleh 1 orang
aku tau bunga ini
kecil dan mungil kan tante?
SukaSuka
Betul banget, Dija 🙂
SukaSuka
[…] Bunga telang di depan rumah lagi berbunga lumayan banyak. Sayang kalau dibiarkan layu begitu saja. […]
SukaSuka