Membuat Akun di Jaringan Profesional Linkedin, baru saya lakukan beberapa hari yang lalu. Sudah sangat terlambat sekali ya. Seharusnya sudah mempunyai akun di Linkedin selagi aktif di sebuah bidang. Sehingga akun profil di sana bisa dipergunakan untuk ‘menjual diri‘ lompat ke perusahaan idaman.
Tetapi, sekarang saya kan sedang menjadi seorang blogger profesional. Siapa tau lewat linkedIn, jadi banyak yang menawarkan kerjasama yang berhubungan dengan blog *berharap* 😆 .
Sebenarnya sudah lumayan lama ada yang mengundang untuk bergabung di jaringan profesional Linkedin ini. Waktu itu masih mikir, kan sudah mantap jadi emak-emak, jadi apa alasan untuk membuat akun di Linkedin.
Jaringan Profesional LinkedIn di peruntukkan bagi profesional yang ingin tampil secara online dengan sempurna. Semacam curriculum vitae online. Yang bisa menonjolkan keahlian, minat, hasil karya, publikasi karya, penghargaan dan pelatihan yang pernah diikuti.
Dan juga bisa dilihat langsung oleh bos-bos perusahaan besar yang juga tergabung di Linkedin. Pokoke mantaplah untuk mempromosikan diri sendiri, mencari perusahaan impian.
Begitu masuk ke Linkedin, langsung terlihat perbedaannya dengan medsos yang lain. Diantaranya:
– Mentang-mentang kenal dengan seseorang di dunia nyata, kemudian akan mudah memasukkannya ke jaringan/koneksi kita, tidak. Harus kirim email dulu, ada juga yang harus di undang dengan email khusus dari LinkedIn, secara dia belum ada koneksi bersama dengan kita.
Ini salah satu efek membuat akun LinkedIn yang tidak ada koneksi dengan medsos lain. Jadi bagi teman yang ingin membuat akun di Linkedin, lebih baik daftar dengan menggunakan akun FB yang ada. Sehingga teman-teman, bos kantor, yang sekarang ataupun rekan kerja sebelumnya, bisa tetap terhubung dengan baik, cukup dengan berkirim email. Tak perlu undangan khusus.
– Foto profil di akun Linkedin yang dipasang rata-rata menunjukkan keprofesionalan yang punya akun dalam bidang yang dikuasainya. Tidak seperti medsos lainnya, yang kadang memasang foto paling imut atau paling seksi. Di Linkedin itu tak berlaku. Yang bos menunjukkan foto kalau dia seorang bos, yang profesional menunjukkan foto dengan keahlian. Yang blogger, bolehlah beda sendiri ❤ .
Membuat sebuah akun di jaringan profesional LinkedIn benar-benar untuk profesional. Blogger kan juga profesional, jadi bolehlah kita mempunyai akun juga di sana.
Follow gua dong gan di Linkedin, https://www.linkedin.com/in/ysalma . Biar koneksinya bertambah 😆 .
menyimak sis 😀
SukaSuka
monggo Kang 🙂
SukaSuka
Jadi gak ragu mbak buat ajun linkedin
SukaSuka
Kalau yang masih kerja mah jangan ragu lah, bisa buat peluang loncat kerja.
SukaSuka
mantab Mba Y! 😀
SukaSuka
jadi tersipu malu Dan 🙂
SukaSuka
aku belum bikin…
Mantap mbak semoga sukses ya…
SukaSuka
buat akun ingin tau aja Ri,
kalau ada manfaatnya, bonus 🙂
SukaSuka
semoga sukses seperti jim geovani ya bund.
SukaSuka
itu ke jauhan,
kita kan pakarnya, mengarang indah 😀
SukaSuka
Saya belum begitu kenal (paham) dengan LinkedIn ini. Membaca ini, kok jadi kepengin yaaa…
SukaSuka
saya juga baru kenal sama Linkedin beberapa hari Pak,
kalau yang profesional seperti Pak Uztad bisa jadi ruang promosi juga.
SukaSuka
ada beberapa yang kirim email ngundang untuk join ke situ. cuma nggak ditindaklanjuti. nggak bikin akun di situ
SukaSuka
Bikin aja Bang, sekalian ruang promosi baru
SukaSuka
mungkin nggak sekarang, uni 😀
SukaSuka
Hihihi.. Aku jugak disuruh bikin nih, Mbak. Entar ya.. Pasti aku follow 😀
SukaSuka
Siip deh Beb 🙂
SukaSuka
Aku jg mau kak, kalo di tawarin kerja sama 🙂 #SeriusanNgarep tp aku ngak punya linkedin cuman banyak banget yg invite di email
SukaSuka
Ayu cumilebaynya di promosikan di Linkedin,
sapa tau ntar ada tawaran keliling dunia, ajak-ajak kita ya #SeriusNgarep.
SukaSuka
[…] ← Membuat Akun di Jaringan Profesional Linkedin […]
SukaSuka