Permainan Raket Badminton


Permainan Raket Badminton (Bulutangkis) merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat merakyat. Hampir semua dari kita pernah melakukan olah raga permainan ini. Boleh dibilang semuanya juga paham dan bisa menjadi juri/wasit di permainan ini :mrgreen: .

Mau cewek atau cowok, mau anak-anak atau orang dewasa, semua bisa melakukan permainan ini. Tak perlu latihan khusus untuk bisa sekedar melakukan permainan ini. Cukup dengan modal rajin mengayunkan raket setiap sore, bergerak mengejar kok, bisa melakukannya. Kalau menjadi atlet profesional yo tetap harus berlatih serius dan disiplin melakukan latihan fisik lain.

Raket Badminton
Raket Badminton yang tersisa di rumah

Apalagi dulu, saat cabang olahraga ini merupakan salah satu cabang olah raga yang menjadi kebanggaan negeri ini. Saat ada pertandingan, semua orang menikmati siaran langsungnya, sama dengan euforia sepak bola. Semua orang memainkannya, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan mereka yang sudah masuk kategori lansia.

Untuk bisa melakukan permainan raket badminton (bulutangkis) ini tak perlu area spesial, yang penting ada raket dan kok (shuttlecock). Permainan seru bisa dilakukan di halaman rumah, satu di dalam pagar, satunya lagi diluar pagar. Jadilah pagar sebagai netnya ๐Ÿ˜€ . Kalau hari hujan, bisa dilakukan di teras rumah, permainan tetap berlangsung seru dan tetap bisa mengeluarkan keringat.

Saya termasuk yang cuma bisa mengayunkan raket badminton aja ๐Ÿ˜ณ . Dulu waktu kecil suka melihat bapak yang asyik mendengarkan pertandingan bulutangkis yang disiarkan di radio. Di kampung, selain sepakbola, nobar yang sering dilakukan adalah nonton bareng pertandingan siaran langsung badminton ini. Rame dan seru, walaupun yang dipantengin rame-rame cuma telivisi jadul ๐Ÿ˜€ .

Anak-anak dari mulai bisa berjalan dan berlari sepertinya juga sudah diperkenalkan kepada raket oleh orangtuanya masing-masing. Sangat banyak dijual raket yang khusus di design sesuai dengan ukuran tubuh anak-anak.

Tetapi kenapa bakat-bakat muda untuk menjadi bibit atlet nasional, di cabang olahraga badminton ini seperti sulit muncul menggantikan generasi terdahulunya ya? Olahraga badminton ditunggu geliatmu lagi, untuk mengibarkan merah putih dan memperdengarkan lagu Indonesia Raya ke seantero jagat.

Padahal lagi, cabang olah raga permainan ini salah satu cabang olahraga yang sering di lombakan. Misalnya rangkaian peringatan tujuh belasan, tingkat RT ataupun dies natalis sebuah perusahaan swasta maupun pemerintah.

Rasanya punya kebanggaan tersendiri saat menenteng tas yang berisi perlengkapan permainan badminton ini. Semoga geliat permainan olahraga bulu tangkis ini kembali bergema di negeri ini. Semangatnya menyusup ke setiap lapisan masyarakat.

Hayo pada ngaku, semua pasti pernah memainkan permainan raket badminton atau bulutangkis inikan ?

Iklan

41 comments

  1. Sejak SD sampai sekarang saya masih main badminton mbak. Tapi saya gak ikut klub yang banyak bermunculan di kecamatan. Sekarang sih lebih banyak olahraga lari, sepedaan dan basket. Semoga Thomas dan Uber kali ini Indonesia bisa membawa piala kembali. amiiin

    Suka

  2. aku dulu pas jaman sekolah sering main bulutangkis ini juga mbaaa…

    Dan sekarang2 ini Kayla lagi rajin bawa raket ke sekolah nya tuh mba..
    Tapi hampir tiap minggu harus beli kok lho, ilang melulu soalnya…hihihi..

    Suka

  3. Mbak, Kayaknya sih bukan karena Indonesia gak punya atlit berbakat, tetapi karena negara lain sudah semakin berkembang sekarang ini. Sudah banyak negara yang jago2, jadi saingannya tambah banyak. Hehe…

    Suka

  4. Duluuuu banget sempat juga main badminton, habis itu ganti pingpong, terus ganti lagi tennis lapangan, sekarang pegangannya cuma raket nyamuk, Mbak ๐Ÿ˜€

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.