Wajah muda mu begitu segar
Menyembul diantara goyangan rumput ilalang
Warna oranye mu menyala sangar
Menggoda mata, hidung belang yang lalu lalang
Kumbang nakal hinggap di kuntum mu, penuh nafsu
Kau.. diam, tanpa bisa memilih, pasrah pada ketentuan alam raya
Waktu terus berlalu, hujan panas mendera mu
Kau pun layu, gugur dalam bisu tanpa sapa
Nasib sekuntum bunga
Mekar, menarik, dipuja, disanding vas cantik
Hari-hari dihiasi decak kagum mereka yang terpana
Layu, tak dilirik, kering, berakhir di tong sampah burik
————————
Malang benar nasib sekuntum bunga. Tetapi cewek-cewek pada senang kalau diibaratkan dengan sekumtum bunga
Aneh
SukaSuka
apanya yang aneh bro?
SukaSuka
Bunga itu cuma sementara
SukaSuka
ga ada yang abadi.
SukaSuka
Semoga saya bukan salah satu cewek itu ya 😉
SukaSuka
Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Yang abadi adalah ketidak abadian itu sendiri.
SUkaaaa dengan foto bunganya. Oranyeeee menyala….
SukaSuka
dipetik atau tidak dipetik, bunga itu pasti akan layu…. cuma kalau tetap di pohonnya bisa bertahan lebih lama 😀
SukaSuka
Filosofinya tak seindah penampakannya… ibarat cewek cantiiiik bingit tapi geleman…. hehhe
SukaSuka
bagus banget perumpamaannya 😀
SukaSuka
demikianlah sekuntum bunga
demikian pula dengan fisik kita
maka
mari mempercantik jiwa 🙂
[barangkali demikian ya, Kak]
SukaSuka
[…] ← Nasib Sekuntum Bunga […]
SukaSuka
bunga akan cepat layu dan warnanya pun akan terlihat kusam jika tidak dirawat . sama halnya seperti kita jika tidak bisa merawat diri akan terlihat layu dan kusam
SukaSuka