Prambanan Borobudur sempat kita kunjungi waktu perjalanan lebaran kemaren ( postingan tertunda nih ceritanya ).
Semuanya pasti sudah mengenal warisan budaya yang sudah diakui dunia yang terletak di daerah Jogjakarta. Kemaren adalah kunjungan ysalma yang ke 3 ke candi Prambanan dan Borobudur. Dengan rentang waktu sekitar delapan tahun delapan tahun, lama juga ya.
Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Sedang legenda rakyat yang menyertainya adalah perjuangan Bandung Bondowoso si raja jin untuk memenuhi syarat yang diminta wanita yang dicintainya, Roro Jongrang.
Membangun 1000 candi dalam semalam. Tetapi baru sampai ke arca 999, kokok ayam jantan sudah terdengar menandakan datangnya fajar. Bandung Bondowoso merasa dicurangi oleh Roro Jongrang dengan kokok ayam lebih awal karena melihat api unggun besar dan suara gaduh orang menumbuk padi yang dibuat penduduk, yang dimintai tolong oleh Roro Jongrang karena ingin menolak cintanya Bandung Bondowoso. Kekecewaan Bandung Bondowoso dilampiaskan dengan mengutuk Roro Jongrang menjadi arca ke 1000. Candi Prambanan dikenal juga dengan sebutan Candi Sewu.
Candi Prambanan memiliki 3 bangunan utama candi di halaman utama yang melambangkan Trimurti yaitu dewa Siwa, Wisnu dan Brahma. Di bangunan candi Siwa terdapat empat ruangan yang berisi empat arca juga, yaitu Arca Siwa, Arca Durga ( istri Siwa/ atau yang dalam legenda di kenal dengan Roro Jongrang), Arca Agastya (guru Siwa), arca Ganesha ( putra Siwa).
Bangunan candi Siwa yang paling tinggi dan paling besar. Sayang sekali, kunjungan kemaren tidak mengijinkan wisatawan untuk masuk, karena masih dalam renovasi :(,. Padahal sangat banyak wisatawan yang sangat ingin melihat arca Roro Jongrang, termasuk junior 🙂 .
Setelah lelah mengitari candi, menjelang pintu keluar ada taman dan bangku-bangku untuk beristirahat, arena bermain untuk anak-anak, kuda dan sepeda sewa. Walaupun rumput-rumput kering karena musim kemarau panjang, masih terasa teduh dengan pohon-pohon yang terawat.
Candi Borobudur adalah tempat ibadah umat Budha. Di bangun oleh Raja Samaratungga. Berbentuk punden berundak terdiri dari sepuluh tingkat, yang melambangkan tahapan kehidupan manusia.
Enam tingkat pertama berbentuk bujur sangkar, melambangkan manusia masih terikat hawa nafsu ( disebut Kamadhatu), dilambangkan dengan patung Budha yang terletak terbuka.
Tiga tingkat diatasnya berbentuk lingkaran, tingkatan manusia yang sudah terbebas dari nafsu, dilambangkan dengan patung Budha di dalam stupa berlubang ( Arupadhatu). Menurut cerita, mereka yang masih single merogoh ke stupa berlubang dan bisa menyentuh patung Budha di dalamnya, dipercaya akan cepat menemukan jodoh 😉 . Tingkat paling atas di sebut Arupa adalah tempat stupa Budha bersemayam yang melambangkan nirwana.
Kunjungan ke Borobudur kemaren, pengunjung hanya diijinkan sampai ke tingkat enam. Tempat stupa berlubang ke atas masih dalam tahap renovasi.
Sepertinya di kunjungan kemaren, melihat relief-relief di dinding candi ada yang sudah aus/berlubang, ada yang tak nyambung reliefnya, apakah karena masih dalam tahap renovasi?. Mudahan saja, warisan budaya ini masih tetap terawat dan bisa dilihat sama generasi berikutnya.
Kunjungan ke Prambanan Borobudur kemaren walaupun panas, tetap menyisakan penasaran dan semangat untuk bisa berkunjung lagi bagi junior 🙂 .
udah lama ga ke pramabnan or borobudur, padahal dekat 😀 …
SukaSuka
klo ada teman yg ngajak seeh ayo ajah :D, palagi gratisan,ahahahaha maunya 😀
SukaSuka
legenda kadang suka dilebih-lebihkan yah, ga mungkin bikin 1000 arca dalam semalam
suka acara amazing race ga? amazing race 19 episode ke-3 senin besok akan mengunjungi candi borobudur dan menghitung jumlah stupanya 😀
SukaSuka
alhamdulillah, bunda juga pernah mengunjungi kedua candi ini, walaupun msh dlm rangka pembersihan setelah ditutupi debu gunung merapi.
tapi, tetap masih bisa menikmati indahnya kebudayaan masa lampau Mak 🙂
salam
SukaSuka
saya blm pernah ke Jogja, hiks… 😦
padahal udah kepengen banget
SukaSuka
Sempet kesana cuma numpang pipis doang. rombongan buru buru pada mau melanjutkan perjalanan. kejer setoran. he.he . . .
SukaSuka
wah kalo saya sudah sering ke sama bun, soalnya emang say aslinya magelang. Iya sayang sekali bun bangunannya sudah banyak yang rusak. Kalo lihat keadaan candi lain akan lebih miris lagi malahan. Seperti candi Ngawen yang dari 4 bangunan candi tinggal 1 aja yang berdiri, itu pun sudah bolong di bagian atapnya.
Semoga yang masih ada bisa terawat dengan baik. Amien
SukaSuka
Saya pengen ke Prambanan dan Borobudur lagi nih…
Terakhir kalo ke sana saat saya SD. Udah lupa kayak apa rupanya. 😆
SukaSuka
salma pernah ke dieng? meski tidak semasif kedua candi di postingan ini, tapi candi dienglah yang membuat saya benar2 terpesona…..
SukaSuka
udah lama banget aku gak ke borobudur dan prambanan. masih terawat gak ya borobudur, hehe. terus para pedagang di situ masih suka pada sedikit memaksa gak ya 😀
SukaSuka
bukan dikit ming… banyak 😆 kalo cuman liat2 kita malah di-kata-katain yang gak enak…. jadi malas dweehhh
SukaSuka
Sepakat sama yang diatas… pedagang di sono emang harus dikasih penyuluhan…. biar agak sopan ke pengunjung..
SukaSuka