Kurang Gizi


Kalo mendengar istilah kurang gizi. Dipikiran langsung terbayang seorang anak yang kekurangan asupan makanan. Badan kurus, tubuh tinggal kulit pembalut tulang, rambut kemerahan, mata cekung dengan tatapan mata yang seperti menangis terus 😥 .

Pemahaman kurang gizi seperti diatas juga ysalma anut selama ini,, sampai semua penjelasan tentang kesehatan, bisa kita cari tau semuanya lewat browsing di  mbah google.

Menurut Wikipedia disini, ternyata dalam penggambarannya,  gizi itu ada yang namanya,  kurang gizi dan malnutrisi,,  tetapi tampilan yang dihasilkannya tetap aja sama,, sama-sama kurang sehatlah menurut dunia kesehatan,,, lengkapnya tentang ini, browsing aja yaa 😉 .

Dan ysalma punya pengalaman dengan istilah kurang gizi ini.

Awal jadi anak SMA,, masa  lagi bening-beningnya nih :mrgreen:

Mulai belajar hidup sendiri,, jauh dari orangtua,, ngekost,,, males masak yang komplit,,, tapi ga kuat laper,, lagi rajin-rajinnya belajar, banyak PR, lagi rajin baca novel tebal,  yang harus tamat dalam satu malam (ketauan rajinnya bukan belajar 😛 ).

Maklum anak desa menuntut ilmu ke kota, lagi  pembuktian ke orangtua kalo bisa mandiri dan pilihannya bisa dipertanggung jawabkan.  Mana saya bawa bekal dari kampung, kopi asli Bengkulu dan kopi  Jambi dari kiriman saudara,,,nikmat.

Jadilah hari-hari awal ngekost saya begadang ditemenin kopi. Dan menu hariannya lebih banyak menyantap mie instant dikasih sayur, udang, tempe juga,,, minum susu. Malah semacam ketergantungan sama susu. Menurut saya waktu itu, itu cukup mewakili empat sehat lima sempurna 😀 . Orangtua sudah paham dengan kebiasaan saya ini, males masak, sukanya beli makanan jadi.

Dengan kegiatan belajar bermain yang lumayan padat dan gaya asupan makanan seperti itu. Tidak perlu menunggu waktu lama, saya ga bisa bangun dari tempat tidur,, pusing. Untung teman satu kost saya ada yang satu daerah asal dan kedua orangtua kami berteman baik. Dia langsung kasih tau kedua orangtua, kalo saya sakit di kost-an.

Secara keduaortu juga kerja, beliau ga mungkin nungguin saya di kost. Saya langsung dibawa pulang,, dirumah keluarga ibu, ada perawat yang ngekost yang sudah seperti anak ibu yang lain. Dapat ceramahlah saya panjang lebar.

Minum susu setiap hari bukan berarti asupan gizi kamu sudah terpenuhi. Harus diikuti dengan makanan sehat yang lainnya. Justru sebaliknya, kalo asupan makanan lain sudah terpenuhi, minum susu bukan sebuah keharusan, wong kamu bukan balita lagi,,, hiks.  Kamu harus rajin masak sebagai anak perempuan,, ysalma percaya begitu aja dengan penjelasannya,, tidak.. malah curiga,, ini ada pesan dari sponsor, ibu 😛 .

Tetap ngotot minta kedokter. Diajaklah sama orangtua,, diperiksa,, tanpa basa basi dan senyum-senyum, si dokter langsung bilang,,, “Kamu Kurang Gizi“.

Busyet nih dokter,, dikirain gw ga dikasih makan apa sama emak gua. “emang tau dari mana dok”,,,  “dari penampakan kamu,,, bintik-bintik merah kayak biang keringat dimuka, rambut kemerahan”,,, ye ilah dok,, itu mah udah dari sononya,, akibat kebanyakan terjemur matahari, berkeliaran dipanas terik 😛

Si dokter menjelaskan, kamu kurang istirahat 😆

Dari pengalaman tersebut, jadi tau,, kalo semuanya memang harus diseimbangkan, istirahat, beraktifitas dan asupan makanan yang masuk. Ayo hidup sehat 😀 .

Bagaimana dengan teman-teman, apa punya cerita juga tentang hidup sehatnya?? yok berbagi…

Artikel ini diikut sertakan dalam rangka ulang tahun blognya Kakaakin, aku ingin sehat..

Iklan

54 comments

  1. betul tuh harus seimbang…. kan kalo minum susu terus2an juga malah bisa jadi mencret hehe

    biar ga mencret harus ada karbohidratnya juga alias ditemenin roti ^^.

    Suka

  2. Assalaamu’alaikum mbak Ysalma…

    Kembali berkunjung di sore indah ini.
    Senang membaca posting di atas. Memberi inspirasi dalam menumpahkan gizi yang berkhasiat kepada pemikiran. Biar sihat dan cerdas melalui makanan rohani dan mindanya. Jika pemikiran diasup dengan makanan sehat, maka seluruh tingkah kita juga demikian.

    Didoakan mbak selalu sehat dan menjalani gaya hidup sehat biar senang dan tenang kehidupan yang dilalui sepanjang hayat.

    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.

    Waalaikumsalam Bunda,,
    Amin,, semoga Bunda juga selalu sehat 🙂

    Suka

  3. jadi mengerti sekarang, tidak mesti nampak dari luar…tapi bisa saja menggerogoti dari dalam…kurang gizi-nya.

    iya,, tetap peduli sama gejala sekecil apapun,
    yang diluar biasanya yang dialami tubuh,,

    Suka

  4. mie instan gak sehat, walau di tambah susu ..

    smoga menang dg kontes na mbak ..

    salam 🙂

    betul tuh fit,, saya udah merasakan efeknya saat ini 😦

    Suka

  5. Mengenai hal yang Bu Salma tanyakan …
    wah apa ya …
    saya sedang mencari ilham dan menggali ingatan …
    ingin juga ikut perhelatannya Kakaakin

    salam saya Bu

    yakin Om Nh punya banyak ilham yang masih tersimpan,,
    bagi-bagi dunk Om 😀

    Suka

  6. dulu pas ngekos saya makannya juga kurang teratur… jangan2 masuk kategori kurang gizi juga nie..heheheee….

    kalo sehat dan segar bugar ya ga lah,,
    cuma menjaga biar ga kena kanker “kantong kering” aja kali ^^.

    Suka

  7. Hay-hay! aku dapet ide dari tulisan ini…asyiiikkkkkk….ikut lomba ah…
    makasih mbak salma… 😛

    hayok Prim,,
    ide dateng darimana aja,, Sip 😀

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.