Obrolan Menjelang Tidur


Kalau anak-anak lain pengantar tidurnya dengan dongeng. YSalma junior biasanya sebelum tertidur melakukan ‘diskusi kecil’ dulu dengan emaknya, atau obrolan menjelang tidur. Biasanya ngobrol tentang kegiatan si junior pada siang hari. Misalnya, dia memberitahukan temannya yang hari itu nangis, nakal di sekolah, ataupun pesan dari Bu Guru besok harus membawa apa.

Kalau yang harus dibawa ke sekolah itu tidak ada di rumah, dan harus dicari dulu keluar, tinggal emaknya yang bakal kelabakan.

Sepertinya memorinya bisa kembali mengingat semua hal itu pada waktu-waktu menjelang tidur seperti ini.

Padahal, ketika pulang sekolah ditanya tentang kabar hari itu, jawabannya selalu oke dan baik-baik saja. Tidak ada tugas ataupun hal spesial apapun.

Hmmm,,, mungkin begitu sampai rumah, anak-anak juga seperti orang dewasa yang baru kembali dari berkegiatan, inginnya santai, menenangkan pikiran dengan melakukan kegiatan yang disukai. Tidak mau dulu membahas tentang rutinitas yang barusan telah menguras energi.

Seperti obrolan menjelang tidur malam itu, setelah mengambil posisi tidur tapi masih dengan memegang mainan yang paling disukai saat itu. Dia memulai percakapan dengan, “coba aku punya Ultimatrix yang beneran ya mam. Ga hanya yang kreasi ini aja”.

“Lho, kan fungsinya sama ajakan, dipasang ditangan juga. Trus tinggal pura-pura beraksi seperti Ben 10,”  jawab si emak.

“Iya sih. Mam. tapi kan Beda. Tapi, aku juga pengin punya hot wheels yang Battle Force 5, mam”.

“Yang namanya keinginan, memang banyak. Semua diinginkan. Satu-satu dulu dong. Semuanya bisa didapatkan kalau kamu disiplin menabungnya”, wejang si emak panjang lebar.

Emak juga mengingatkan pelajaran tentang boros, “boros itu apa hayoo”.

“Udah punya satu, tapi mau beli lagi”.

“Nah itu ingat! Boros itu temannya siapa?”

“Setan”.

“Boros itu pangkal?”

“Kefakiran”.

Obrolan ngalor-ngidul menjelang tidurnya tanpa terasa, jadi sekalian ngulangin pelajaran sekolah melalui percakapan yang terjadi ituh 😳 .

Tiba-tiba, topik pembicaraan obrolan menjelang tidur berubah. Yang awalnya membahas begitu banyak mainan yang lagi booming dan diinginkan.

“Aku nanti kalau udah gede,  juga jadi bapak-bapak ya, Mam?”

“Iya dong”.

“Juga punya anak?”.

“Iya, kalau sudah menikah, dan dikasih sama Sang Pencipta. Sang pencipta manusia siapa yaa?”

“Yaaa, cipil itu jawabannya  (baca: mudah). Allah lah, Mam”.

“Tuuu,, pinterkan anak mama”.

“Kalau gitu, aku ga usah menikah dan punya anak aja, Mam”.

Si emak kaget, “Lho, emang kenapa?”.

“Ntar anaknya juga  kayak aku. Minta-minta mainan terus. Gimanaa, duitku habis dong”.

Dalam hati emak, “Lho, lho, kok kesimpulannya jadi begini nak?”

Si emak pun langsung merangkul si anak lanang sambil ngomong, “Menikah itu,  kalau sudah mampu. Sudah selesai sekolahnya. Sudah punya pekerjaan. Udah ketemu jodohnya. Dan,,,, punya anak itu kalau sudah dikasih sama Allah. Allah sudah percaya menitipkan seorang anak sebagai amanah”.

“Ingat ga cerita di film Up (ini salah satu film kesukaannya). Dan YSalma sangat terbantu dalam menjelaskan konsep menikah dan juga dreams pada anak.

“Nabung dulu kan mereka, untuk beli mobil. Kemudian nabung lagi di celengannya, dipecahin, untuk perbaiki rumah. Trus, mereka nabung lagi, untuk jalan-jalan”.

“Iya, ya, Mam. Trus, istrinya sakit, dia tungguin.  Istrinya trus dikasih balon sama dia, trus,,, trus,,,” jadi membahas film.

Kemudian, karena sudah merasa mengantuk, dia menaroh mainannya, mengambil posisi tidur dan langsung membaca do’a sebelum tidur, “Malem, Maama,” dengan mata sudah sangat mengantuk.

“Maaalem, ganteng”.

Goodnight.

Anak-anak bisa mengambil kesimpulan yang melenceng jauh dari pesan moral yang ingin kita sampaikan. Hal itu, bisa kita koreksi kembali, kalau dia mengungkapkannya. Makanya mak, biarkanlah dia, anak-anakmu berceloteh apa yang dia pikirkan. Kau dengarkan dulu. Belajarlah menjadi pendengar yang baik.

*** Ma’af ya teman-teman, belum memungkinkan  BW, ini dalam perjalanan ke Sumatera. Salam Blogger 🙂 .

 

hot wheels battle force 5 yang akhirnya kesampaian juga untuk membelinya :mrgreen: .
battle force hot wheels
Iklan

48 comments

  1. Nah, untung diungkapin, kalo nggak melencengnya bisa membahayakan ya mbak, hehhe…

    kok bisa2nya mikir gak mau nikah takut uangnya habis, hehehe…
    tapi, Junior bener2 kritis ya mbak, seneng liat anak pinter begini.. 🙂

    Suka

  2. (Maaf) izin mengamankan KELIMAAAX dulu. Boleh, kan?!
    mereka (anak-anak) tengah berusaha memahami apa yang ada disekitarnya. Kita sebagai orang dewasa hanya berusaha memastikan bahwa proses pembelajaran mereka berlangsung sesuai dengan tahapan.
    Btw, selamat melakukan perjalanan, Mbak.

    Suka

  3. Selalu saja alam pikiran anak bisa membawa kemana-mana. Untungnya punya emak yang selalu setia memberi dan mengawasi jalan pikiran agar tidak selalu melenceng 😆
    Btw, kalau anak minta mainan terus itu tugas bapaknya untuk membuatkan nya sendiri. 😛
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    Suka

  4. Hahahahaaaa…..
    Sikecil sudah berhitung matematika ekonomi mbak, nggak mau kawin karena khawatirnya anaknya seperti dia, suka meminta mainan.

    Suka

  5. wah..Junior nya kritis banget..
    sama kaya anakku kalo mo tidur ,curhat2 kegiatan seharian,biasanya suka polos terbongkar semua deh..hehhe..
    Waduh mudik nih..
    selamet berlibur,semoga selamat sampe tujuan yah..

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.