Arti stoicism adalah prinsip hidup menyelaraskan diri dengan alam agar kehidupan bahagia, terbebas dari stres, galau dan rasa gak guna saat gagal.
Tepatnya, arti stoicism adalah filosofi teras yang membuat manusia sadar saat bersosialisasi sebagai makhluk hidup dengan menerima sepenuhnya apa yang mampu dikontrol dan yang tidak dapat dikendalikan oleh dirinya.
Para stoic beranggapan bahwa apa yang terjadi dalam hidup bersifat netral. Pandangan manusia lah yang membuatnya terlihat negatif atau positif. Manusia juga harus menjaga harmoni dengan alam.
Mengenal Apa Itu Stoicism, Kepemimpinan Bebas Stres dalam Membangun Bisnis

Sering banget mendengar kalimat, “Kita adalah pemimpin, minimal untuk diri sendiri”.
Semacam kata-kata penyemangat agar selalu menjadi individu yang bertanggungjawab terhadap semua keputusan yang dibuat dalam hidup. Menjadi pribadi tangguh saat menjalani jatuh bangun dalam membangun atau merintis bisnis ataupun target lain dalam hidup.
Tapi, mana ada gagal saat membangun bisnis tidak membuat diri stres. Terkesan omong kosong banget yaks.
Tunggu!
Menurut informasi yang saya baca, dengan menyerap konsep kebahagian stoicism sangat bisa untuk dilakoni. Yuks, mari cari tau caranya.
Stoicism, atau stoic, atau stoisisme asalnya dari bahasa Yunani “stoikos” yang asal katanya dari Stoa yang berarti beranda atau serambi.
Sementara menurut kamus bahasa Inggris, kata stoic diartikan sangat tabah, menerima apa yang terjadi tanpa mengeluh.
Stoicism diperkenalkan oleh Zeno dari Citium di kota Athena Yunani pada awal abad ke-3 sebelum Masehi.
Filsafat kuno dari Yunani ini baru dikenal luas setelah disebarkan oleh filsuf Yunani Epictetus yang seorang mantan budak, Seneca yang seorang politisi di era Kaisar Nero, dan juga Marcus Aurelius yang merupakan seorang kaisar.
Ada 4 prinsip utama stoicism, yaitu:
- Kebijaksanaan, yang mencakup logika, akal sehat dan kecerdasan berpikir dengan tenang dalam setiap situasi yang dihadapi.
- Keadilan (Justice), yang meliputi kejujuran, kesetaraan, dan kesepakatan yang adil. Memperlakukan manusia dengan adil, bahkan terhadap mereka yang pernah berbuat salah, hingga mereka belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.
- Keberanian (Courage), panduan tentang daya tahan, kepercayaan diri, keceriaan, dan ketekunan. Fokus bukan hanya pada tujuan personal, tapi juga kebaikan pada yang lain dan lingkungan.
- Kesederhanaan (Temperance), yang meliputi disiplin dan pengendalian diri.
Sedangkan konsep kebahagiaan stoicism menempatkannya hanya pada hal yang memang bisa dikendalikan oleh diri. Fokus pada apa yang sudah dipunya dan apa yang sudah dicapai.
Pemikiran stoic membuat manusia merasa menjadi pribadi yang berguna, efektif, dan masalah yang ada dalam hidup dapat dicarikan solusinya dengan mudah. Bagaimanapun kerasnya kehidupan, jalani dengan mindset yang netral.

Cara Menerapkan Stoicism dalam Membangun Bisnis, Kuncinya di Pola Pikir
Bangkit lagi dari keterpurukan saat membangun bisnis dan terhindar dari stres yang berlarut-larut tidaklah mudah.
Akan tetapi, dapat dilakukan dengan mengingat konsep dasar stoicism, yaitu memberikan konsentrasi dan tindakan preventif pada apa yang dapat dikontrol, bukan berkutat dengan apa yang tidak dapat dikontrol.
Saat bisnis terdampak krisis, bisnis terseok, tidak berjalan semestinya, penjualan menurun, maka sebagai pemimpin stoic akan bergerak dengan membuat rencana dampak terburuk yang terjadi, merinci apa yang dapat dikontrol dan apa yang tidak dapat.
Selanjutnya fokus pada apa yang dapat diubah dan dibuat inovasinya.
Contoh kasus, apa yang dilakukan kenalan saya yang sempat terseok membangun bisnis, dikira kondisi bisnis kopi sudah aman dengan permintaan dari konsumen yang sedang bagus-bagusnya, tanpa dinyana saingan bermunculan dengan harga yang kompetitif. Penjualan menurun drastis.
Untungnya kenalan sempat membaca filosofi stoicism, dia merencanakan skema terburuk dari bisnisnya berdasarkan kondisi saat itu dan langsung mengambil tindakan yang dapat dilakukan, memberikan diskon dan promo menarik lainnya pada pelanggan dan calon konsumen. Keuntungan diminimalkan, yang penting bisnis tetap bertahan.
Kompetitor yang bermunculan itu hal yang di luar kendali, biarkan saja.
Jadi, seperti apa pola pikir ala stoic?
- Visualisasikan Kegagalan
Terkesan ekstrim, tapi diakui jadi cara paling cepat menemukan antisipasi untuk mengurangi dampaknya. Dengan kata lain membuat skenario terburuk alias memetakan kegagalan bisnis dan memilah yang bisa diselamatkan.
- Jangan Membenci Orang Lain/Pesaing
Jika dari kasus persaingan bisnis kopi di atas, kalau sibuk menyalahkan kompetitor, maka akan sangat terlambat untuk mengambil tindakan penyelamatan bisnis yang dipunya.
- Orisinalitas
Stoic menerima diri sendiri dengan baik, baik kelebihan ataupun kekurangan, melihatnya sebagai otentik diri.
Maka penerapannya dalam bisnis adalah dengan menjaga keaslian produk dan menonjolkan keunggulannya. Bangga dengan produk sendiri, bukan tiruan.
- Terima Keadaan
Stoic yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, maka reaksi pikiran lah yang perlu dikontrol. Respon dan pikiran orang lain itu di luar kendali diri.
Jika sudah mengusahakan yang terbaik dalam berbisnis dan tetap menemui kegagalan, maka stoic akan menerima keadaan tersebut, mengevaluasi dan memperbaikinya pada rencana bisnis berikutnya.
- Hadapi dan Move on
Pernah membuat kekeliruan dalam kehidupan? Jangan lari, tapi hadapi dan beradaptasi dengan situasi yang sudah terlanjur kisruh, perbaiki diri dan terus melangkah.
Semoga sedikit gambaran penerapan filosofi stoicism dalam menghadapi stres berbisnis, dapat bermanfaat bagi Temans yang memerlukan.
Salam, jejak #Lifestyle, belajar kepemimpinan dari mata, rasa dan pikiran YSalma.
Referensi Tulisan:
https://dailystoic.com/workplace/
https://www.gramedia.com/best-seller/filosofi-stoicism/
Sumber foto:
https://www.freepik.com/free-photo/ edit by admin ysalma blog.
Dulu saya ragu belajar stoicism
Sampai dapat channel MJS (Majelis Masjid Sudirman) yang mengunggah ngaji filsafat bareng doktor Fahruddin Faiz yang bilang bahwa stoicism merupakan ajaran yang islami
SukaSuka
Jika ‘pondasinya’ sudah kuat, membaca dan mengetahui pemikiran beberapa filsafat malah sebuah pencerahan.
Dalam meyakini sunnatullah dan sebagai khalifah di muka bumi dalam Islam, hampir sejalan dengan pemikiran stoic tentang hidup selaras dengan alam dan menjalani hidup yang harus dilalui ya, Ambu.
SukaSuka
Empat prinsip utama dalam Stoicism ini merupakan prinsip-prinsip yang sangat mendasar sekali ya, Kak. Berlaku untuk internal atau diri sendiri dna bagi orang lain tentunya.
SukaSuka
Kalau semua pebisnis menerapkan pola filosofis dari teori ini, sepertinya tidak akan ada dunia hitam dan dunia putih ya. Semua bisa berdampingan dan bisnis aman dari hal tidak diinginkan
SukaSuka
Iya, dunia bisnis jadinya bisa saling rukun tanpa iri dengki tapi menggali potensi unik dalam bisnis yang dikelola. Sering dengar beberapa kisah hitam putih di dunia usaha kan bikin ngeri juga.
SukaSuka
Nah setuju dengan yang dibayangkan Teh Okti. Tapi balik lagi bisnis rata-rata persaingannya seperti itu. Harapannya semoga makin banyak yang membaca tulisan ini, biar makin banyak yang tahu dan menyadari
SukaSuka
Setuju Teh,
Gak ada persaingan yang tidak sehat.
Kalau persaingannya sehat dan saling kolaborasi mah masih oke aja ya
SukaSuka
Waaah enak juga ya kalo bisa menerapkan cara berpikir ala stoic ini, karena kita akan merasa diri kita lebih berguna, dan juga tidak mudah stress karena segala permasalahan hidup bisa ditangani dengan mudah ya. Dan kalo diterapkan pada bidang bisnis juga bikin kita makin berkembang dan maju pastinya ya.
SukaSuka
Jadi kuncinya di mana? Ya, betul. di mindset! Hehe…sering banget baca komen begini di Twitter. Tapi sepertinya memang sih, kuncinya di pola pikir. Aku juga sedang berusaha memperbaiki pola pikirku.
SukaSuka
Ada baiknya sih ini, Stoicism mengajarkan bahwa manusia harus menerima keadaan dan situasi yang terjadi dalam hidupnya, dan bahwa kita tidak dapat mengontrol segala hal di dunia ini. Namun, kita dapat mengontrol reaksi dan sikap kita terhadap situasi tersebut.
SukaSuka
Tulisan yang luar biasa ini Mbak. Bagus banget ini disampaikan di seminar atau workshop tentang pengembangan diri (self improvement). Saya yakin filosofi STOIC beserta dengan rincian yang dibahas di atas, bisa menguatkan para entrepreneur untuk tidak gampang menyerah dan menghadapi persaingan pun kegagalan dengan hati yang lapang dan kuat.
Saya sendiri jadi dapat ilmu tambahan nih. Benar-benar sesuatu yang baru bagi pengetahuan psikologi saya.
Terimakasih banyak sudah berbagi.
SukaSuka
Kalau lagi menjalankan bisnis tetiba ada kompetitor baru yang muncul, memang jangan kelamaan menyalahkan yang baru itu. Sesegera mungkin perbaiki atau lebih kreatif lagi, sebelum menyesal ya
SukaSuka
sangat bermanfaat sekali memahami konsep Stoicism.
Karena sebagai manusia sering merasa terjatuh dan terpuruk tanpa jalan keluar. Dengan memperbaiki pola pikir dan terus bangkit dengan berbagai cara, semoga perlahan kita bisa kembali meraih impian.
SukaSuka
Rupanya pemahaman ala ala filosofi teras begini bisa juga dipakai dalam menjalankan sebuah bisnis ya. Sikap positif sih ya dengan nggak terlalu memikirkan pesaing, namun lebih pada memunculkan sisi unik dari usaha yang dijalani untuk menarik perhatian pasar.
SukaSuka