Ceker termasuk bagian dari ayam yang dapat diolah. Saya baru bisa ikut menikmati olahan ceker ayam ini beberapa tahun belakangan, tanpa menahan rasa geli dan rasa mual karena tidak terbiasa. Hubungan lidah saya dan ceker ayam seperti sebuah ungkapan ‘suka hadir karena terbiasa’ *halah 😛 .
Sekarang-sekarang ini saya malah sering memasak sup (sop) ceker ayam. Olahan ceker ayam buatan sendiri dengan mencampur resep yang dianggap oke, ternyata hasil sopnya lebih terasa segar, empuk dan yang terpenting tanpa bau amis.

Sop ceker ini termasuk menu kesukaan teman hidup, saya paling nyicipin paling banyak 3 potong ceker serta sayuran yang digunakan sebagai campuran. Tapi memakannya sangat dinikmati *yaiyalah, masakan sendiri wkwkwk.
Tidak Suka Olahan Ceker Ayam karena Tak Terbiasa
Lidah saya tidak akrab dengan menu olahan ayam bagian ceker ini karena tidak terbiasa. Di kampung halaman saya, orang-orang dulu mengolah ayam tidak membawa bagian jari-jari ayam tersebut. Dengan kata lain, bagian jari atau ceker ayam itu termasuk bagian yang dibuang. Sehingga mata dan lidah saya tidak familiar dengan olahan ceker ayam.
Terlebih lagi kasak kusuk yang terdengar bahwa bagian ayam bernama ceker itu mengandung kolesterol yang gak baik bagi tubuh. Belum lagi di daerah asal, olahan masakannya didominasi berbahan santan atau digoreng. Mungkin itu juga sebabnya ceker gak pernah ikut dimasak.
Setelah merantau ke pulau Jawa, saya melihat orang-orang nikmat banget makan sup atau sop ceker. Saya gak berniat untuk ikutan mencoba.
Akan tetapi, setelah menikah dengan seseorang yang dibesarkan di daerah Jateng, mata saya mulai terbiasa melihat menu ceker ini. Secara teman hidup saya kalau makan soto suka pakai ceker, makan bubur ayam pakai ceker, dan menu lain yang bisa ditemenani si ceker.
Melihat si teman hidup nikmat banget melahap ceker, saya mulai ikutan coba mencicipinya. Awal nyoba, saya hampir muntah, karena menurut penciuman saya, si ceker terasa berbau amis. Trus kalau dimakan, di langit-langit mulut seperti ada lemak yang bikin gak nyaman. Saya menyerah dengan menu ceker ayam.
Beberapa tahun belakangan ini semakin banyak variasi olahan ceker. Olahan ceker ayam kekinian yang pedesnya berlevel-level. Trus di drakor juga suka ada menu ceker ayam pedes. Saya mulai penasaran lagi, ‘apa nikmatnya sih makan ceker ayam? Keponya kembali kumat. Hahaha.’

Saya tanya ke teman hidup, menurutnya menu soto kalau ditemeni ceker ayam jauh lebih nikmat dan seger daripada dengan campuran daging ayam thok. Menyesep ceker ayam itu mirip nyesep sumsum yang ada di tulang sapi yang diolah sup. Seger dan nikmat.
Karena penasaran, saat makan bareng teman hidup, saya nyoba ikut makan ceker ayam dengan cara menahan napas, gak merasakan rasanya, langsung telan aja. Banyak percobaan, terkadang saya hanya sanggup menelan satu gigitan aja, sisanya teman hidup yang menghabiskan.
Berkat sering mencoba, akhirnya saya berhasil juga menghabiskan satu ceker, walau dengan menahan geli-geli mual saat menelannya.
Dari serangkaian percobaan mencicipi ceker ayam agar bisa juga memakannya, saya berkesimpulan bahwa mulut saya susah menelan olahan ceker ayam karena bau amis yang masih tercium di hidung sensitif.
Makanya, saya nyari-nyari resep yang menurut perkiraan saya bisa diakali agar tak berbau amis. Jadilah saya mencoba membuat sop ceker ayam di rumah. Teman hidup suka, saya pun bisa memakannya tanpa mual 😀 . Yes!
Oiya, walaupun sampai sekarang saya masih belum tertarik mencoba menu ceker kekinian yang pedesnya berlevel-level itu, tapi mulut saya sudah berhasil mengunyah ceker dengan santuy tanpa bahu harus naik, leher menggeliat menahan mual.
Etapi, ini ditulis, memangnya ceker ada gizi dan manfaatnya? Yuks kita cari infonya.
Kandungan dan Manfaat Ceker Ayam
Ceker ayam terdiri dari kulit, tendon, serta tulang yang kaya dengan sumsum. Agar kandungan dalam tulang ayam manfaatnya juga dapat ketika dikonsumsi, saat mengolah ceker baiknya direbus hingga empuk dan tulangnya lunak.
Menurut website Helosehat dalam 100 gram ceker ayam rebus terkandung: Air (65.8 gr), Kalori (215 kkal), Protein (19.4 gr), Lemak (14.6 gr), Karbohidrat (0.2 gr), Kalsium (88 mg), Besi (0.91 mg), Fosfor (83 mg), Kalium (31 mg), Natrium (67 mg), Seng (0.69 mg), Tembaga (0.102 mg), Magnesium (5 mg), Tiamin (0.06 mg), Riboflavin (0.2 mg), Niasin (0.4 mg), Vitamin B-6 (0.01 mg), Kolin (13.3 mg), dan Vitamin E (0.27 mg).
Selain itu, di dalam ceker juga terdapat senyawa Glukosamin, senyawa yang berpotensi mencegah penyakit radang atau nyeri sendi. Juga ada Folat (vitamin B9), senyawa yang membantu sintesis DNA dan dapat mencegah kelainan pada janin. Cocok untuk bumil nih.
Dalam ceker ayam juga terdapat senyawa Kolagen. Pantesan orang-orang pada demen makan olahan ceker ayam, ternyata 70% dari protein yang terdapat pada ceker ayam adalah kolagen!
Seperti yang diketahui kolagen sangat dibutuhkan tubuh manusia untuk memperkuat struktur kulit, tendon, otot, tulang, serta ligamen. Alias kolagen dibutuhkan untuk kulit agar terlihat kencang.
Kandungan kolagen yang terdapat dalam ceker, maka tak heran jika ceker ayam mempunyai manfaat diantaranya:
- Menjaga kulit tetap kencang
- Mengurangi sakit sendi
- Mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang)
Walaupun ceker ayam kaya akan manfaat bagi kesehatan, jika berlebihan mengonsumsinya, ceker juga dapat berbahaya bagi tubuh.

Risiko (Bahaya) Mengonsumsi Ceker Ayam
Ceker memang memiliki lemak tak jenuh yang baik bagi tubuh sebesar 5.5 gr per 100 gr, akan tetapi kandungan lemak jenuh (lemak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh) juga ada sekitar 3.9 gr. Jumlah ini setara dengan 20% (6 gr) kebutuhan lemak jenuh orang dewasa per hari pada umumnya.
Selain itu, dalam 100 gr ceker ayam juga terdapat sekitar 84 mg kolesterol. Sementara kebutuhan kolesterol orang dewasa per harinya sekitar 300 mg. So, dari ceker saja kebutuhan kolesterol per hari itu sudah terpenuhi sekitar 28%.
Sehingga perlu diingat banget, jika terus menerus mengonsumsi ceker tanpa dibarengi dengan sumber karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral lainnya, maka dapat menimbulkan efek kurang baik bagi tubuh. Terlalu banyak makan ceker dapat berisiko terkena penyakit jantung, sebab ceker tinggi lemak jenuh dan juga kolesterol.
Sukai secukupnya, makan secukupnya si ceker ini ya. Mari kita mempraktikkan resep sup segar berbahan ceker ayam ya ❤ .
Resep Sup (Sop) Ceker Ayam, Enak Tanpa Bau Amis
Catatan resep sup atau sop ceker ini merupakan contekan untuk saya pribadi, secara tempat mencatatkannya sudah mulai kusam dan lecek, makanya tulis di blog aja. Sapa tau juga bermanfaat bagi pembaca blog ini, ye kaan.
Bahan Sup Ceker
- Ceker ayam bersih, 1/4 kg, sekitar 8 buah.
- Wortel, 2 buah, potong bulat.
- Buncis, 6 buah, potong sesuai selera.
- Jamur kancing (12 buah), ptong 3 bagian, atau jamur kuping (secukupnya), siram air panas, bersihkan pada air mengalir, iris tipis. Tiriskan.
- Kentang, 1 buah, potong dadu.
Bumbu Sop Ceker
- Bawang merah, 5 buah, iris tipis.
- Bawang putih, 4 siung, geprek, cincang.
- Bawang bombay, 1/2 buah, cincang kasar.
- Daun bawang, putihnya aja, 4 tangkai, iris tipis.
- Jahe, 1 ruas, geprek.
- Serai, 1 batang, geprek.
- Merica bubuk, 1/4 sdt.
- Pala, 1/4 sdt atau sekitar seperdelapan pala bulat, digerus.
- Garam, secukupnya (sekitar 2sdt).
- Kaldu bubuk, secukupnya (1/4sdt).
- Air, secukupnya.
- Minyak sayur, untuk menumis, seckupnya (1 sdm).
- Jeruk nipis, 1/2 buah.
Pelengkap
Rawit merah sekitar 6-10 buah, rebus, kemudian ulek. Taruh di wadah, nanti siram dengan sedikit kuah sop jika sudah matang.
Cara Mengolah Sup Ceker
- Rebus ceker dengan api sedang cenderung kecil sekitar 30 menit. Buang busa putih yang muncul pada proses perebusan hingga benar-benar bersih.
- Tumis bawang bombay, bawang putih, bawang merah, daun bawang, jahe geprek, serai, dan pala hingga harum.
- Jika busa pada rebusan sudah bersih, masukkan tumisan ke dalam panci rebusan ceker.
Masukkan merica bubuk, garam, dan kaldu bubuk jika suka. - Jika air rebusan dirasa terlalu sedikit, dapat ditambahkan.
Tambahkan wortel, buncis, kentang, dan jamur.
Masak hingga sayuran matang.
Koreksi rasa.
Jika dirasa sudah cukup, matikan kompor. Tambahkan perasan jeruk nipis. Aduk rata.
Sup ceker ayam siap menjadi teman santap nasi dengan ditambahi cabe rawit rebus yang sudah diulek. Bisa juga ditambah kecap dan taburan bawang goreng.
Selamat menikmati sup ceker ayam masakan rumah.
Salam dari jejak rasa #kuliner, mata, dan pikiran admin ysalma.com. Kamu termasuk yang suka olahan ayam berupa sup ceker sudah dari lama, atau berproses juga seperti saya, Temans?
Referensi:
Pengalaman pribadi
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/makan-ceker-ayam-sehat-atau-tidak/
Ngelihat sup ceker nyadi laper.
Campuran sayurannya banyak ya.
SukaSuka
Makan dulu biar kenyang 😀
Biar manfaat baik dari sup ceker ayam makin lengkap.
SukaSuka
Waaah, siang-siang mampir ke sini, langsung lappperrr, hehe….
Sup ceker yang mantap tentunya ini. Sedap, enak, apalagi tanpa bau amis. Siippp.
Makasih banyak resepnya ya.
SukaSuka
Makasih sudah mampir, pak.
Ma’af menunya hanya sup ceker 🙂
SukaSuka
Sop ayam dari dapur Uni emang joss. Cara masak yang oke seperti paparan Uni, meniadakan aroma amis.
Salam sehat.
SukaSuka
Biar yang masak bisa ikutan nyicipin juga, Bu 🙂
SukaSuka