Langkah Kaki Menyongsong Hari sudah tentu dilakukan oleh semua makhluk hidup bernama manusia. Yups, kita manusia. Ada yang sudah memulai harinya bersamaan dengan singsingan fajar di ufuk timur, ada yang setelah matahari terbit, ada yang agak siangan, tergantung pekerjaan yang digeluti.
Pagi itu, saat melintas daerah Brebes.
Jendela kendaraan ku buka lebar, udara segar pagi menerpa wajahku. Aroma bawang merah segar langsung menyapa hidungku. Garis senyum perlahan terukir di wajah ku. Aroma pagi yang khas. Aku tak pernah berhenti mengagumi pagi-Nya.
Di kejauhan, di pinggir irigasi, aku melihat ibu-ibu berjalan dengan posisi seperti berbaris rapi, menuju ladang bawang garapannya. Mereka ngobrol satu sama lain dengan wajah berseri dan penuh semangat.
Entah apa pembicaraan mereka, mungkinkah membicarakan efek pembatasan solar terhadap kehidupan merekakah? Ataukah obrolan tentang pemimpin baru negeri ini untuk lima tahun ke depan? Entahlah.
Yang sampai ke penglihatan mataku hanya itu. Dan tentunya juga cahaya matahari pagi, mulai menghangatkan jiwa-jiwa yang penuh harap di pagi itu ๐
Bagi sebagian yang lain, pagi itu masih perjuangan menembus kemacetan arus balik, atau sudah berada dikemacetan jalanan menuju tempat kerja. Bagi sebagian yang lain, mungkin pagi itu adalah pagi penuh tekad untuk menjalankan sebuah komitmen baru.
” Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu merubah keadaannya (merubah sebab-sebab kemunduran mereka) ” (QS Ar-Ra’d: 11).
Bagaimana dengan pagi dan hari mu, hari ini sobat ?
wah kemarin nemu moment kayak gini juga tapi gak sempat berhenti buat jepretin jadi sedih T.T tapi kereeennn mbak termotivasi buat berjalan-jalan di pagi hari lagi sapa tau nemu lagi hehe ^-^
SukaSuka
pagi kan harus selalu keluar rumah, buat menjemput rezki. mudahan ketemu yang jauh lebih indah.
*btw kenapa URL blog yg ditinggalin bukan langsung URL yang di dot com ajakah*
SukaSuka
Pagi ku dimulai dengan mengerjakan terjemahan, Mbak.. Hahah.. ๐
SukaSuka
Semangat Beb!! ๐
SukaSuka
subhanallah pagi di Sini : sangat Indah dan sejuk segar
posisi rumah di bukit
SukaSuka
pagi di manapun sepertinya punya keindahannya tersendiri ya Pak.
SukaSuka
Aktivitas pagi berangkat ke tempat kerja, entah ke sawah, pasar, sekolah atau kantor ya buk
SukaSuka
iya Uni ๐
SukaSuka
suka dengan kutipan suratnya, selalu saya jadikan pegangan untuk berubah ๐
SukaSuka
penyemangat ke arah yang lebih baik ya Van.
SukaSuka
kalau di jakarta, bisa jadi berangkatnya sebelum matahari terbit uni, karena tempat kerjanya jauh dan macet
SukaSuka
dan pulangnya setelah matahari terbenam ๐
SukaSuka
[…] ← Langkah Kaki Menyongsong Hari […]
SukaSuka
Eum, kayaknya sambil ngobrolin saya deh, mbak. ๐ ๐ *ditimpuk lumpur sawah
Wah, jadi teringat kampung halaman, mbak. sering menjumpai lalu-lalang para petani pergi menggarap sawahnya.
SukaSuka
kampung halaman saya juga masih banyak sawah,
tempat tinggal sekarang juga masih mudah melihat sawah,
*hidup yang penuh pengharapan kalau petani itu ya.
SukaSuka