Standar Menerima Iklan di Personal Blog, dalam bentuk sebuah tulisan ataupun pemasangan di sidebar blog, sepertinya itu semua tergantung kebijakan dari masing-masing admin blog. Tentunya harus sesuai dengan rambu-rambuΒ platform blog yang digunakan.
Ada yang mau blognya memposting sebuah tulisan pesanan dengan kompensasi bisa berupa uang, voucher, produk yang harus di-review, atau memasang widget di sidebar blog yang tidak melanggar kebijakan platform blog.
Ada juga yang idealis, tidak mau blognya disisipin ‘pesan’ apapun.
Semua sah-sah saja.
Yang penting, saling menghargai π .
Jenis Tulisan Berbayar
- Harus ditulis sendiri oleh admin blog, sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh pemesan.
- Disediakan oleh pihak pemesan, admin blog tinggal mempostingnya. Ada yang boleh diedit, ada yang tidak.
Kedua jenis tulisan diatas, memostingnya mengikuti aturan yang sudah disepakati.
Setelah selesai, tinggal menunggu transferan pada tanggal pembayarannya, atau menerima kiriman voucher, atau jenis konpensasi lainnya.
Endahnya ngeblog.
Ikutan Lomba Blog, Itu Sama Juga Dengan Membantu Memasarkan Sebuah Brand (Ngiklan Juga) π³ .
Ada bloger yang mengatakan bahwa blognya tidak mau menerima tulisan ‘pesanan’, tetapi, blognya rajin mengikuti lomba blog.
Kalau menurut pendapat saya pribadi, lomba blog hanyalah bentuk lain dari idealisme menulis, dan dengan kompensasi yang berbeda rasa.
Tetapi, muatannya tetap sama, me-review (mengiklankan) sebuah produk, jasa, blog atau website tertentu.
Memang sih, nilai kepuasan saat memenangkan sebuah kompetisi, tentu tidak bisa ditakar dengan hadiah yang didapat. Persaingan dan tantangannya berbeda. Hadiah yang menyertainya, akan menjadi sebuah bonus yang jadi catatan sejarah perjalanan selama ngeblog.
Ada juga yang ikut kompetisi bukan untuk mengejar hadiahnya, tapi karena ingin meramaikan saja, secara merasa ‘punya ikatan’ dengan penyelenggara hajat.
Ada yang ikutan karena ingin menguji atau mengasah keandalannya dalam menuliskan sebuah topik, dengan rambu-rambu yang memang sudah di tentukan.
Apapun alasan dan tujuan mengikuti lomba blog, isi tulisannya membantu menyebar luaskan web, produk dari penyelenggara lomba.
Atau mungkin setelah lomba usai, jika tidak menang, tulisan di blog akan di hapus? Entahlah.
Kalau saya merasa sayang, biar aja tulisan itu nempel di blog, semacam catatan bagi pertumbuhan blog.
Alasan Menerima Tulisan Iklan (Pesanan)?
Pilihan kembali kepada admin masing-masing blog. Ada yang membangun blognya dari awal memang dengan tujuan untuk monetisasi.
Ada yang awalnya menjadikan blog sebagai sebuah catatan, dan tempat menuangkan pemikiran-pemikiran tentang kehidupan yang dijalani. Di tengah perjalanan, berubah haluan setelah melihat adanya kesempatan dan peluang.
Semua serba memungkinkan dan boleh-boleh aja.
Secara, hidup itu sendiri adalah sebuah perubahan.
Apalagi hanya sebuah blog.
Hari ini mau diberi cat berwarna putih, lain hari sang admin ingin merubah dekorasinya dan merubah warna blognya dengan hijau. Tidak ada yang berhak protes.
Blog YSalma sendiri, dari awal dibangun hanyalah tempat belajar menuliskan hal-hal kecil yang bersentuhan dengan kehidupan admin blognya. Kemudian, memutuskan untuk menjadikannya sebuah rekam jejak foto, rasa, dan pikiran.
Akhirnya, berpikir juga, tidak ada salahnya juga kalau ternyata blog bisa juga menghasilkan uang π .
Kenapa tidak? Hitung-hitung untuk biaya operasional nge-blog *ga gratis kan* . Adminnya perlu tetap berpikir sehat, dengan jaringan internet memadai.
Malah, ketika awal blog dibangun, saat masih menumpang gratis di wordpress. Blog ini sudah dua kali dapat surat cinta dari wp alias tanda peringatan / suspend. Penyebabnya, gara-gara saya memasang link affiliasi yang tidak sesuai dengan tos wordpress *emak-emak punya bakat bandel π *jangan ditiru ye*.
Setelah menjadi bagian dari blog yang bisa dipasang WordAds *bahasan lengkapnya pada tulisan Ceritaku Memasang Wordads di Blog* Saya menjadi sedikit lebih hati-hati dalam menerima setiap tawaran yang masuk.
Selain ga mau kehilangan ‘idealisme’ ngeblog. Ga mau blognya kena suspend lagi, hanya gegara memberi link yang dibayar tak sepadan dengan apa yang didapatkan.
Mana WordAds (WA) juga tidak mengijinkan iklan di sidebar blog dari pihak lain. Kecuali sudah hosting sendiri.
Sekarang, penghasilan iklan dari WA semakin ga jelas.
Nyantai aja, ingat aja niat awal ngeblog. Semua hal dalam kehidupan ada pasang surutnya.
Standar Menerima Tawaran Iklan / Posting Berbayar.
Saat mendapatkan tawaran, biasanya saya sangat semangat. Begitu saling bernegosiasi, pikiran ‘idealisme’ ala saya melintas, “Apakah yang nanti akan saya tulis ini akan benar-benar membantu mereka yang membaca dan mencari informasi tersebut. Sepadan tidak kebaikannya dengan kompensasi yang saya peroleh. Kalau tentang makanan, apakah semua produk yang mereka promosikan, sudah memiliki sertifikasi halal. Ini kan penting bagi mereka yang memang peduli dengan hal tersebut?“
Hati dengan pikiran berdiskusi, seringnya hati lebih dominan π³ .
Akibatnya, pada negosiasi kesepakatan harga, jika saya pribadi ragu untuk mempertanggung jawabkan tulisan yang akan di posting. Saat negosiasi tidak menemukan titik temu, kadang malah memilih menolak nilai kompensasi yang ditawarkan.
Itu dulu.
Setelah bertukar pikiran *lebih tepatnya bertanya* ke salah satu mastah WordAds, annunaki blog. Saya menjadi dapat pencerahan tentang idealisme berbayar ini π .
“Kalau memang tawaran kerjasama tersebut memang masuk standar, sesuai dengan kondisi blog saat ini. Terima aja, kenapa tidak? Rejeki kan ga boleh di tolak” *Makasih ya Ed π *
Dari hasil bertanya pada para mastah blog juga, ternyata,Β standar kompensasi dari iklan yang ditawarkan berupa tulisan, dan link ke website tertentu itu minimal $30. Tetapi, umumnya berkisar antara $50 – $100 per postingan *ngiler*.
Standar tersebut katanya kalau blognya belum termasuk seleb blog. Tentunya semua kembali kepada kesepakatan kedua belah pihak.
Kalau sudah seleb blog, ceritanya akan lain lagi, kompensasinya tentulah berbeda. “Nilai jual seleb blog” sangat mempengaruhi kesepakan harga.
Sebagai catatan, standar di atas juga dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kondisi blog. Diantara yang paling berpengaruh adalah DA (Domain Authority dan PA (Page Authority) Blog.
Saat tulisan tentang standar menerima iklan ini di posting, blog ini kondisinya masih sangat bagus.
Sekarang, kondisinya sedang terseok-seok.
Salah satunya disebabkan oleh adminnya yang ngeblog semau hati π³ .
Akibatnya, standar penawaran kerjasama pun semakin berkurang nilainya.
Hal ini juga sejalan dengan semakin banyaknya bloger yang mau menerima tulisan berbayar. Pembagian rezeki itu semakin lebih tersebar luas π .
Kesimpulan.
Kalau menurut saya, standar menerima penawaran iklan pada personal blog, kembali pada diri masing-masing admin blog.
Cukup tidaknya kompensasi yang diberikan, hanya masing-masing dari kita yang tahu. Karena, standar yang ditetapkan setiap orang berbeda satu sama lainnya.
Tak perlu merasa tinggi dengan bayaran yang lumayan, kemudian melihat rendah mereka yang dibayar ala kadarnya. Mensyukuri rejeki masing-masing aja π .
Sahabat semua, sudah seringkah membuat postingan berbayar?
Standar apa sajakah yang sahabat terapkan sebelum menerima sebuah tawaran kerjasama tersebut?
Boleh dong berbagi tips di kolom komentar, atau mungkin mau berbagi rejeki dengan saya? Akan diterima dengan senang hati π .
hehehe emak emak bandel π
kang majid dibayar wordads saja sudah alhamdulillah π
SukaSuka
namanya juga usaha Kang π
kalau blog motor Kang Majid mah larinya bakal ngacir habis.
SukaSuka
Saya belum banyak menulis postingan berbayar. Gak banyak juga yang menawarkan sih. Maklum lah, bukan seleb blog dan blog pun belum rame2 amat dari dulu sampe sekarang. Hahaha…
SukaSuka
tulisan yang menarik π
tapi kadang ada yang lupa, ada yang mengaku menulis murni ‘idealisme’, tetapi rajin mengadakan GA, ikut kontes yang tidak melulu sesuai dengan tema blog personal yang diusung, lha itu kan salah satu cara ‘mengiklankan’ sebuah blog?.
Kenapa juga harus sinis dengan mereka yang menyisipkan iklan di blog mereka?
suka baca dan komen, ga suka, tinggal tutup, beres.
SukaSuka
kalau saya memang melihat jenis iklannya mbak, kalau iklan obat kuat dan judi online memang saya tidak terima π
SukaSuka
hehehe, kalau itu mah bahaya ya Pak,
harus ada rambu-rambunya π
SukaSuka
Apa lagi kalau dolar lagi melambung tinggi…
SukaSuka
makin semangatlah kita ya π
SukaSuka
Wah tawaran iklan ada yang aneh juga ya mbak salma kalau saya nanti kalau cocok dan ngak merusak citra blog saya ambil , kalau tidak ya sudah .
karena Blog buat ajang nulis kalau menghasilkan ya Alhamdulilah..
SukaSuka
kembali ke pribadi masing-masing Ri,
an semuanya tidak melulu tentang uang,
kadang tanpa dibayar pun, kalau kita suka, dan orang lain layak tau,
kita dengan senang hati akan berceloteh riang tentang sebuah produk.
SukaSuka
wah…. 30 dollar, lumayan banget itu
SukaSuka
hehe, saya pernah nolak yang diatas itu Bang π
SukaSuka
aku biasanya tawar2an juga uni.., kalau mau syukur kalau nggak ya udah, krn ada aja perusahaan gede yg pelit tp minta macam2 he..he…
aku nggak mau iklan rokok, makanan yg nggak halal, produk yg nggak jelas keamanannya, paling nggak aku harus tahu produk yg mau diiklanin itu betul2 bagus
SukaSuka
iya Kak, kayak begini, yang mau ditawarin rumah, mobil, masa mau membayarnya kayak produk camilan,
padahal itu link produk akan nempel terus di blog kita, apalagi kalau kredibilitas blog kita bisa dipertanggung jawabkan di mata google π
SukaSuka
Numpang belajar standar menerima iklan disini ah, siapa tahu ada yang nawarin icip produk kebun…. Memadukan standar dan selera pribadi empunya blog ya Uni. Salam
SukaSuka
yups Jeng, idealisme yang menghasilkan, kenapa juga tidak,
bisa buat nambah pot-pot di rumah π
SukaSuka
saya masih nubi, belum pernah dapet tawaran juga π
SukaSuka
tinggal waktunya aja, semua akan melirik π
SukaSuka
aku baru sekali dibayar di blogku huhuu tapi lumayan lah
SukaSuka
asyek, langkah pertama menuju langkah selanjutnya.
SukaSuka