Virus corona jenis COVID-19 sudah ditetapkan sebagai pandemi (wabah penyakit global) oleh WHO (World Health Organization) pada 11 Maret 2020 lalu. Agar bisa mengakhiri wabah penyakit ini, sangat diperlukan kerjasama semua pihak untuk melawan virus ini dengan memutus mata rantai penyebarannya.

Supaya tidak semakin stres oleh imbas isu hoax yang beredar, sebaiknya lindungi diri dan keluarga dengan mengetahui cara pencegahannya melalui informasi dari sumber yang dapat dipercaya.

Bersama, Lawan Virus Corona

Saya termasuk yang shock saat awal mengetahui kemunculan virus corona ini di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu. Berita video yang memperlihatkan orang-orang pada berjatuhan saat melakukan berbagai aktivitas.

Informasi yang benar-benar mampu menimbulkan rasa panik. Manusia dibuat tak berdaya oleh virus yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang (tanpa menggunakan alat atau media pembantu).

Puncaknya, saat Indonesia secara resmi mengumumkan adanya warga masyarakat yang terjangkit virus ini pada Maret 2020 lalu.

Beberapa grup WhatsApp yang saya ikuti tak pernah sepi oleh beragam informasi tentang virus ini. Perkembangan berita tentang virus corona seperti hantu yang mengikuti setiap langkah.

Bahkan sekarang daerah tempat tinggal sudah dinyatakan sebagai zona merah. Sebab, di desa sebelah ada satu keluarga yang terinfeksi covid 19 ini, seorang ibu dan dua orang anak yang masih berusia 8 dan 4 tahun.

Sangat sedih membayang situasinya, saya aja kalau kena flu bisa tepar beberapa hari, apalagi anak-anak. Anak demam saat terkena flu dan batuk pilek karena perubahan cuaca saja, sangat rewel, apalagi terinfeksi virus corona yang perlu penanganan khusus dan harus menjalani masa isolasi.

Semoga kita semua bisa melewati masa-masa sulit ini.

Virus Corona Apa Sih?

Yang dimaksud dengan (pengertian) Coronavirus atau virus corona merupakan sekelompok virus yang tampilannya seperti memiliki halo atau mahkota (corona) apabila dilihat di bawah mikroskop.

Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Infeksi dari virus ini bisa seperti terkena penyakit flu pada umumnya atau parah, hingga dapat memperburuk kondisi penyakit yang sudah ada dengan disertai kesulitan bernafas dan bisa berujung kematian.

Jenis Virus Corona

Virus ini pertama kali diidentifikasikan oleh Dr. Almeida di laboratorium Rumah Sakit St Thomas London pada tahun 1964. Sepertinya virus ini terus bermutasi dari waktu ke waktu.

Hingga saat ini sudah ada tujuh virus corona atau coronavirus (HcoVs) yang sudah teridentifikasi oleh ahli kesehatan, yaitu: HcoV-229E, HcoV-OC43, HcoV-NL63, HcoV-HKU1, SARS-COV (menyebabkan sindrom pernapasan akut. Muncul di Tiongkok pada November 2002 dan menyebar ke negara lain. Epedimi virus ini berkahir hingga pertengahan 2003), MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah), dan yang terbaru COVID-19 atau nama lainnya Novel Coronavirus yang menyebabkan wabah pneumonia.

Pneumonia sendiri merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung-kantung udara di dalam paru-paru seseorang.

Penyebaran Virus Corona

Virus ini menyebar melalui percikan air liur mereka yang sudah dinyatakan positif mengidap covid 19.

Orang lain akan terpapar jika wajahnya terkena percikan ludah penderita. Atau sempat menyentuh tangan atau wajah penderita yang sudah terinfeksi, dan tangan yang belum dibersihkan dari paparan virus tersebut sudah digunakan untuk menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Reaksi tubuh akan terlihat dalam rentang 2-14 hari setelah tubuh terpapar pertama kali oleh virus ini.

Gejala yang dirasakan tubuh ketika bereaksi melawan virus ini hampir mirip dengan gejala flu, pilek, tenggorokan sakit dan batuk, kepala dan badan terasa sakit, serta demam.

Bedanya, penyakit yang disebabkan covid 19 saat batuk akan menimbulkan sesak nafas bagi penderitanya.

Sesak nafas ini akan sangat parah bila penderita mempunyai riwayat penyakit jantung, paru-paru, imun tubuh rendah, dan juga pada bayi dan lansia.

Lindungi Diri Dengan Pencegahan, Dapatkan Info Dari Sumber Valid

Pada masa wabah seperti ini, maka untuk melindungi diri dan membantu memutus mata rantai penyebaran virus ini, sebaiknya sebagai warga yang baik, maka harus melakukan pencegahan dengan mengikuti himbauan untuk melakukan social distancing dan #DiRumah Aja.

Biasakan memakai masker jika ada keperluan mendesak keluar rumah, tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan selalu mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik hingga bersih, sebelum tangan menyentuh area wajah.

Tetap bersikap optimis dengan pikiran positif, membebaskan diri dari hal-hal negatif yang akan membuat daya tahan tubuh menurun.

Tingkatkan imun tubuh dengan tetap berolah raga teratur di rumah, berjemur pada pagi hari selama 15-20 menit, serta konsumsi makanan dan minuman sehat seperti wedang jahe, olahan labu kuning dengan kuah dari rempah-rempah tanpa santan. Jika dirasa perlu, konsumsi vitamin dan suplemen tambahan.

Apabila tubuh mengalami gejala yang dicurigai sebagai tanda-tanda awal terpapar covid 19, apalagi kalau sebelumnya sempat melakukan perjalanan ke wilayah zona merah penyebaran virus corona, sebaiknya segera meminta bantuan diagnosa tenaga medis.

Akan tetapi, saat ini untuk antri di rumah sakit, bukanlah sebuah pilihan bijak juga. Sebagai antisipasi situasi, sebaiknya cari info melalui aplikasi kesehatan seperti Halodoc terlebih dahulu.

Walaupun tidak bertatap langsung, tapi dengan diagnosa tepat dan konsultasi dengan dokter pada aplikasi tersebut, akan mendapatkan arahan tepat yang harus dilakukan.

Selain itu, semua dokter di aplikasi Halodoc bisa memberikan diagnosis awal infeksi virus corona. Dan apabila harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, dokter bisa langsung melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat dengan tepat tinggal.

Semoga informasi ini menjadi pengingat untuk kita semua, bahwa pada tahun 2020 manusia dibuat tak berkutik oleh coronavirus.

Semoga wabah ini cepat berakhir dan yang sakit mendapatkan kesembuhan.
Tetap semangat, jaga kesehatan dan stay at home.
Bersama kita lawan virus corona.