Beberapa hari di Tanjungpinang (Tanjung Pinang), Ibu Kota Kepulauan Riau yang terletak di Pulau Bintan, banyak yang terabadikan diingatan dan beberapa dalam bentuk photo.
Pulau Bintan sendiri adalah pulau terbesar di gugusan Kepulauan Riau yang hanya berjarak sekitar 50 mil dari selatan negara tetangga Singapura.
Letak pulau Bintan yang strategis ( Selat Malaka ) dan termasuk salah satu pulau yang mengandung Bauksit. Maka pulau ini termasuk kota tambang, kota perdagangan antar pulau dan tentu saja kota tujuan objek wisata pantai yang lebih di kenal oleh negara tetangga di banding dalam negri sendiri.
Objek wisata yang terkenal di Tanjungpinang (P.Bintan) diantaranya :
- Pulau Penyengat ( pusat kerajaan Melayu yang berbentuk Kesultanan ) yang sekarang dijadikan pusat pengembangan budaya Melayu.
- Pantai Lagoi yang dikelola dan lebih diperuntukkan untuk menjamu dan menarik turis asing.
- Pantai Trikora, terletak di Utara Pulau Bintan. Trikora merujuk ke “three corrrals” yang konon di ucapkan oleh pendatang asing pertama di jaman penjajahan dulu. Tapi yang lebih banyak diyakini adalah karena pengaruh “Ganyang Malaysia” di zaman pemerintahan presiden RI pertama Ir. Soekarno dengan “Tri Komando Rakyat“. Pantai Trikora ini, seperti umumnya peruntukannya untuk turis lokal, dan bersentuhan langsung dengan perkampungan nelayan penduduk sekitar. Sarana dan prasarananya masih kurang. Tetapi jangan kuatir air lautnya masih sama dengan pantai Lagoi dan pasirnya putih bersih.
Karena keterbatasan waktu dan penyesuaian kondisi orangtua. Pulau Penyengat saya cuma dapat cerita dari saudara dan kedua orangtua yang sudah kesana sebelumnya dan cuma bisa lihat dari kejauhan. Pantai Lagoi yang berjarak 2,5 jam dari pusat kota Tanjungpinang, juga cuma dilihat dari photo-photonya saudara, sangat tertata dan menarik sekali.
Sementara di Pantai Trikora sempat main pasir, main air, dan mencari remis, kerang-kerangan kecil berwarna abu-abu, kecoklatan dan kehijauan yang terbawa oleh hempasan ombak yang tidak terlalu besar ke arah pantai.
Pulang dari pantai dimasak sup, kaldunya segar. Yang penting, junior saya masih belum puas bertemu saudara, bermain pasir di pantai. Lain waktu ingin berlama-lama di Tanjungpinang 🙂 .
Satu lagi yang sempat saya saksikan langsung adalah kerukuran hidup masyarakat di kota Tanjungpinang yang terdiri dari etnis Melayu, Tionghoa, suku Bugis dan Jawa. Peringatan 17 Agustus di kota ini sangat meriah, semuanya bersuka cita menyaksikan acara yang di gelar oleh pemerintah kota. Rasa Nasionalisme sangat kental terlihat.
Untuk menuju kota Tanjungpinang dari Ibu Kota Jakarta, bisa lewat penyebrangan antar pulau, dari Batam, Riau menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura. Penerbangan langsung ke Bandar Udara Haji Fisabilillah yang masih dilayani dua maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan Batavia Air, masih belum banyak pilihan.
Berikut beberapa momen yang sempat terabadikan di Tanjungpinang.
Mau kesana juga nih, walau pernah ke pinang, tapi belum ke pantainya
SukaSuka
Tanjungpinang yg ‘ter-abai-kan … kirain judulnya gitu 😉
untunglah saya salah baca – rupanya – ter-abadi-kan …
jauh beda maknanya! 😛
SukaSuka
liat foto2nya jadi mupeng ,Mak 🙂
bagus banget ya , pasirnya bisa bersih begitu
terimakasih banyak Mak utk info yg indah ini 🙂
salam
SukaSuka
Pantai,laut,pasir,deburan ombak…jadi pingin ke pantai
SukaSuka
hmmmm pulkam lagi ya un … oleh2na mantap hehehe
smoga lebaran ini aku bisa pulang dan kasih oleh2 juga bwt uni .. 🙂
salam 🙂
SukaSuka
teringat sebuah lagu. hohohoho, enaknya jalan2 kemana2…
met berpuasa…
SukaSuka
Penyengat dan Lagoi itu pengen banget saya kunjungi, Mbak. Selama ini baru bisa baca-baca aja tulisan tentang dua tempat itu.
Ada meriam dan masjid hijau (kekuningan) di Penyengat. Dan Lagoi yang isinya turis semua.
Meheeelll ke sana biayanya dari Jakarta. 😦
SukaSuka
otonomi daerah jika sistem nya berjalan baik, maka memanfaatkan pariwisatanya saja sudah bisa menyehatkan manajemen pemerintahan, seharusnya, idealnya dan harapannya. CMIIW 🙂
SukaSuka
[…] tanggal 17 Desember 2011 dalam usia 75 tahun (sesuai dokumen-dokumen resmi yang beliau punya) di Tanjung Pinang Kepulauan Riau, Ayahanda kami tercinta Bapak Alimar Bakar, Semoga mendapatkan tempat terbaik di […]
SukaSuka
sejenak dulu melihat postingan ysalma….
rupanya mba salma orang tanjung pinang…yang identik dengan ragam pantai dan budaya melayu, sama dong mba saya juga suka pantai….dan malah berjodoh dengan istri saya yang besar di batu hitam tanjung pinang, lahirnya sih di pulau Tarempa [orang pulau…hehehe]…..kenal enggak ya dengan istri saya??? dulu katanya pernah sekolah di SDN.15 tanjung pinang.
salam dari engku
blognoerhikmat
SukaSuka
[…] Bintan Resort merupakan surga pantai Tanjungpinang nan eksotik yang berlokasi di Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Berada di […]
SukaSuka
[…] Senggarang Tanjungpinang Vihara yang terletak di pinggir pantai Senggarang Tanjungpinang P.Bintan bernama Vihara Dharma Sasana merupakan tempat tujuan wisata paket bagi wisman yang […]
SukaSuka
[…] Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti adalah pulau kecil yang berjarak 6 Km dari kota Tanjungpinang Ibu Kota Kepulauan Riau. Pulau ini berluas 2.500 meter X 750 meter. Makanya jalan-jalan di pulau […]
SukaSuka
[…] Bintan merupakan salah satu pulau di Kepulauan Riau. Di pulau ini juga ada kota Tanjungpinang, yang merupakan ibu kota […]
SukaSuka