Liburan sekolah ada yang sudah dimulai, ada yang baru akan mulai. Tahun ajaran baru, pertengahan Juli ini. Biasanya di bioskop akan banyak film yang bisa di tonton semua usia atau memang target pasarnya anak-anak di dampingi orangtuanya.
Kemaren BW, banyak yang meriview film yang bagus ditonton bersama buah hati. Sayangnya, saya belum berhasil membujuk junior untuk mau menonton di bioskop lagi, apa masalahnya 😕 .
Waktu berumur 4 tahunan, junior ngelihat di film kartun kesukaannya. Kegiatan menonton keluarga, beli minuman, popcorn, trus duduk di kursi empuk, dan mulai menonton. Dalam bayangan anak-anaknya, seru banget untuk dicoba . Merengeklah sama emak pengen nonton di bioskop. Kebetulan, film animasi Kung Fu Panda baru saja diputar (2008).
Yang namanya emak, tentu tahu kondisi anaknya. Dia memang suka teriak kencang kalau memberi salam dari luar rumah, tapi, tidak bisa mendengar suara musik yang bergema ( nonton TVpun suaranya pelan aja). Sementara di bioskop, sound systemnya sudah pasti OK punya.
Makanya sebelum nonton film ke bioskop, emak persiapkan dulu mentalnya junior.
“Ntar di bioskop, kalau filmnya di puter, lampunya di matikan, gelap, cahayanya dari layarnya aja, trus suara musiknya juga agak kencang dum-dum nya ya“. Junior Ok.
Berangkat, beli tiket dan pernak perniknya, biar acara nontonnya asyik. Masuk, duduk manis. Lampu mati, film ekstra sebelum film utama, di putar.
Tiba-tiba, junior nangis, minta keluar dan memeluk emak, gak mau ngelihat layar. Deg, emak baru nyadar, film ekstra yang di putar, film dewasa ( lupa judulnya apa ), film yang ada adengan tembak, tabrak dan berdarah-darahnya. Junior ngeri ngelihatnya.
Keluar, dia minta pulang aja. Emak berpikir, kalau langsung pulang, dia bisa trauma. Akhirnya emak minta ma’af, karena lupa ngasih tau dan tadi itu film promosi untuk orang dewasa, bukan film untuk anak-anak, dan berusaha meyakinkan kalau film Kung Fu Panda, pasti seru.
Di bantu mbak-mbak yang jaga pintu untuk meng iyakan apa yang dikatakan emak. Akhirnya setelah film utama di putar, kita masuk kembali, menonton sampai selesai, diiringi tawa junior melihat adegan si Panda yang lucu.
Tapi sampai sekarang, walau dia sudah mengajak ke bioskop lagi, mulai dari mau nonton film Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, setelah diiyakan, dia hanya nyengir aja, sambil bilang, beli kaset (DVD) nya aja deh mam.
## PR bagi orangtua, sebelum mengajak anak ke bioskop, persiapkan mentalnya dan masuk, pas film utamanya di putar 😉 .
Salam Mbak….
Film2 sekrang sudah banyak yang kurang mendidik Kak..jadi kita hrus berhati32 dalam mengajak si kecil menonton Film
SukaSuka
Saya aja yg udah 20tahun masuk bioskop pertama kali aja takut apalagi dede???
hikz, emang mending lihat vcd nya aja. Murah meriah hehe
SukaSuka
heheh junior nyengir .. 😀
SukaSuka
hehehehe,
Jdi inget dulu pas umur 6 taun pertama kali diajak ke bioskop ma c papa..
Diajak nonton film perang..
Gak ngerti,, jdinya malah tidur di bioskop..
Hahaha
SukaSuka
Saya yang sudah gede beginipun lebih seneng pilem animasi, bu. Apalagi si Junior yang dasarnya ingin menonton karakter lucu 😀
SukaSuka
Jadi inget pertama kali nonton di bioskop, hehee
SukaSuka
hehe, saya seumur-umur belum pernah ke bioskop, ntar kalo punya anak saya ajak deh haha
SukaSuka
kalau saya lebih suka lihat film di komputer, kalau ada adegan yang bagus bisa diulang-ulang
SukaSuka
hiihihi..kalo sikecil pulang kan gak enak…ibunya jadi gak nonton, hehehe…sayang kan tiketnya.. 😀
SukaSuka
juniornya umur berapa?
emang boleh ya mbak anak msuk bioskop?
SukaSuka