Bunda Sewaktu Muda


Photo diatas adalah photo bunda sewaktu muda. Sebelum-sebelumnya, saya  ngelihat photo ibu sewaktu mudanya, hanya dari album yang ada. Photo hitam putih  dipajang dirumah, beliau di photo itu sudah menjadi seorang wanita dewasa  🙂 .

Pulang kampung kemaren, beliau bongkar-bongkar dokumennya dan saya pun ikut ngelihat. Dari tumpukan dokumennya itu mata awas saya ngeliat pas photo cewek manis ini. Dan ternyata itu ijazah setingkat SMAnya beliau,, surprises berharga nih,,, langsung jepret pakai HP 😉 .

Saya sempat menggeluarkan celutukan ke Bapak, “Pak, dari photonya sewaktu muda, ternyata ibu sewaktu mudanya manis yaa”. Dengan senyum tersamar si Bapak bergumam, “sepertinya iya”,,,, heleh,,heleh.  Harusnya jawabnya lebih mantap lagi Pak, “iya, lebih manis dari kamu 😆 “,,,, kan sayanya jadi kena skak mate.

Sekarang beliau sudah tidak muda lagi, sudah 68th. I Love you Mom. Semua kemudaannya sudah berpindah ke anak-anaknya, ke cucu-cucunya, ke generasi muda yang dulu pernah jadi anak didiknya. We Love You Mom,,,. Kami akan selalu menyimpan photo bunda sewaktu muda.

39 comments

  1. Wah…..,pastinya sangat berharga sekali tu Mbak nemuin foto jadul kayak gitu. foto2 waktu kecil saya za udak pada hilang mbak, tinggal foto diraport za yang masih ada. 😦

    Oh ya, Salam Takdzim za tuk Bunda. 🙂

    Sayang sekali,, Huda kan sudah masuk generasi digital 😦
    makasih, ntar disampei in.. 🙂

    Suka

  2. Iya, semuanya menurun. Dan pastinya akan seperti itu ^_^
    Salam hangat untuk Bunda ….

    Bisa aja si abang,,
    makasih bang salamnya ^^

    Suka

  3. wah…. Seru juga, bisa liat foto ibu waktu masih muda. Kalau ortu saya malah nggak punya foto masih muda. Tapi untungnya mereka masih hidup dan saya masih bisa lihat wajah asli mereka. Tapi ngomong2 soal foto masih muda, saya semdiri malah suka lihat foto saya waktu masih kecil, yang tersisa foto2 ijazah TK, SD, MTs dan SMK. Ternyata dulu saya imut juga, hehehe… (narsis)

    berarti sekarang amit ya,, *pis,, ahh* ^^

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Mbah Jiwo Batalkan balasan