Ngintip Bidadari Cantik Mandi di Ujung Pelangi


Ngintip Bidadari Cantik Mandi di Ujung Pelangi, merupakan cerita yang banyak terdapat dalam berbagai kisah legenda di tengah masyarakat.

Mimpi Ngintip?

Alkisah, seorang pemuda pemalu dan rajin,  sedang berkemah di penggiran hutan bersama sohib-sohibnya. Tiba-tiba, sayup-sayup telinganya menangkap suara merdu cewek-cewek yang sedang bersenda gurau. Dia memperhatikan wajah teman-temannya, semua asyik dengan kegiatan masing-masing.

Tanpa disadarinya, secara diam-diam dia beringsut untuk menuntaskan rasa penasarannya itu sendirian.

Dia mencari sumber suara yang terdengar oleh telinganya. Langkahnya terhenti di pinggir telaga. Tempat biasa dia melepas gerah dan menyegarkan badan, setelah puas menyusuri hutan bersama rekan-rekan seperjalanan.

Di telaga nan jernih, tepat di bawah air terjun, di bawah bias cahaya matahari yang menyembul malu-malu dari balik pepohonan, yang percikan airnya membentuk pelangi yang indah. Di situ sedang mandi tujuh orang wanita cantik.

Ia mengucek mata. Seakan tak percaya sama pemandangan indah yang dilihatnya. Dia menepuk pipinya. Sakit.

Dia mundur beberapa langkah, mengintip dari balik pepohonan pemandangan yang langka itu. Apakah itu bidadari mandi yang pernah diceritakan oleh masyarakat setempat?

Rasa penasaran mengalahkan tanya di kepala.

Selama ini ia berkemah rutin setiap hari libur di area itu, ia menganggap cerita masyakat itu hanya pemanis tempat wisata aja. Dia dan teman-temannya sangat sering mandi di telaga itu. Tak pernah sekalipun ada satu wanita cantik yang nongol. Ini kok bisa tujuh begitu?

Matanya kembali mengerjap, berusaha meyakinkan diri bahwa dia sedang tidak bermimpi.

Tapi, dalam hati dia berharap, semoga kejadian yang dialaminya saat ini sama seperti legenda yang biasa ia dengar. Mungkin salah satu dari bidadri cantik itu adalah jodoh yang dikirim untuknya. Ia hanya perlu usaha sedikit agar sama dengan kisah di legenda itu.

Matanya mulai lebih teliti menyusuri pinggir telaga. Mencari-cari pakaian dan selendang para bidadari cantik yang lagi asyik mandi itu.

Senyumnya memekar, membayangkan salah satu dari bidadari cantik itu akan menjadi miliknya. Bidadari akan tetap tinggal di sana , secara malu ga menemukan pakaiannya. Sementara, saudaranya yang lain terbang pulang ke kahyangan sambil menggodanya.

Kemudian, ia akan muncul sebagai pahlawan, membawakan pakaian sang bidadari. Bidadari pun terpesona melihatnya pada pandangan pertama. Kemudian mereka akan saling jatuh cinta.

Dia bersyukur jalan diam-diam mencari sumber suara tadi.

Tiba-tiba,,, Bruk!
Dia merasakan sakit dibadannya.

Sayup-sayup dia juga mendengar celotehan anak-anak, “ada pelangi, ada pelangi! Woi, lihat! Di langit sebelah sana!”.

Matanya masih terpejam. Suara-suara bocah itu makin jelas terdengar.

“Wah, cantik! Menurut cerita yang pernah kubaca, di ujung pelangi itu ada bidadari yang turun mandi”.

Anak yang lain berteriak, “bukan seperti itu! Tetapi di ujung pelangi itu ada anak-anak seusia kita, yang lagi main perosotan. Trus di bawahnya ada kolam susu campur coklat. Mereka merosotnya ke kolam tersebut. Hmmm,,,, nikmat”.

Suara anak yang lain kompak protes, “dasar tukang makan! Yuk kita hitung warna pelangi itu”.

PelangiPemuda itu semakin jelas mendengar suara gaduh anak-anak yang membahas pelangi. Bagaimana bisa sekumpulan anak-anak sampai ke area perkemahan? Dia berusaha mengumpulkan ingatannya. Ia berusaha membuka mata, lamat-lamat melihat ke sekitar.

Bah! Spontan dia melompat bangun.
Sambil bersungut merutuk diri, dia seret langkah kaki menuju kamar mandi. Ternyata semua hanya mimpi. Mana sampai jatuh dari tempat tidur. Semua gara-gara ketiduran di siang bolong di tanggal 17 April 😳 .

Setelah menyegarkan tubuh di kamar mandi, ia melongok ke luar rumah. Ternyata di langit memang tampak pelangi dan bocah-bocah tetangga sedang bergembira memandang pemandangan langka itu. Dia tersenyum, masih harus bersabar lagi menunggu bidadari dalam hidupnya. Bidadari di dunia nyata, bukan dalam mimpi 😳 .

Iklan

27 comments

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…

    Hehehe, awalnya saya fikir yang bener tentang angan pemuda itu saat ingat kisah dongeng tentang tujuh puteri yang sedang mandi. Saya ingat ia berlaku secara realitas. Rupanya hanya mimpi di siang hari. pasti sudah lama tidak melihat pelangi ya. Nukilan yang bagus dalam fantasinya mbak.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 😀

    Suka

  2. Katanya pelangi juga adalah selendang bidadari. Waktu kecil saya membayangkan, gimana cara pakainya ya, lebar dan panjang sekali soalnya 🙂

    Suka

  3. saya, terakhir ngeliat pelangi itu beberapa tahun yang lalu ketika ke bukittinggi… pelanginya ada dua kalau nggak salah, kembar

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.