Akibat bercanda keterlaluan bersama temannya, junior mengalami luka di bagian tulang pipi sebelah kanan. Luka yang sangat dekat dengan mata itu membuat ysalma merasa ngilu saat membersihkan, mengompres dan memberikan obat.
Photo akibat bercanda keterlaluan junior bersama temannya :
Kejadiannya pada hari Minggu, tanggal 2 Maret 2014. Hari yang bertepatan dengan momen junior mensyukuri hari kelahirannya yang ke 10 😥 .
Sekitar pukul 11 siang, temannya datang ke rumah.
Mereka asyik bermain game. Bukannya tanpa beranjak sih, tapi diselingi waktu dzuhur, makan siang, hingga sampai sebelum ashar.
Setelah ashar, kami (saya dan suami) meminta anak-anak itu untuk mengistirahatkan mata dengan bermain diluar.
Mereka akhirnya bersepeda dan main ke taman. Nikmatnya dunia anak-anak.
Junior pulang, mandi sore, dan berangkat shalat magrib bersama bapaknya.
Ia ikut mendengarkan ceramah saat jeda waktu shalat sebelum masuk Isya.
Setelah usai shalat Isya, tanpa dinyana, dia pulang sendirian sambil melapor ke emaknya kalau pipinya berdarah.
Emak kaget, dan tentunya mencari tahu dengan bertanya kenapa sampai bisa seperti itu.
Sambil meneteskan air mata dan menahan perih junior cerita : ” aku di dorong teman saat rukuk sampai jatuh. Badan temanku sampai menghimpit aku. Karpet masjidnya kan kasar, pipiku jadi luka begini”.
“Bukan karpetnya yang salah, tetapi kalian bercandanya yang kelewatan. Sudah bermain seharian, shalat masih pakai bercanda juga? Shalat itu bukannya waktu ngobrol sama Allah, bukan sama teman lagi kan?”. Emak mulai “berceramah”.
“Iya, tapi aku shalatnya ga bercanda Mama. Si Ron tuh yang mendorong aku. Kemaren dia juga mendorong si Am sampai tersungkur, tapi ga sampai luka kayak gini sih”, junior membela diri.
“Sebelum shalat, pastinya kalian asyik bercanda kan?, sehingga si Ron masih kebawa aja bercandanya. Segala sesuatu yang berlebihan itu kan ga baik. Ingat ga cerita, bahwa mereka yang punya teman rajin, dia akan ketularan rajin. Berteman dengan teman yang ga jujur, akan ikut ketularan ga jujur. Ikut dalam rombongan anak ‘nakal’, kita juga akan dianggap anak nakal. Untung matamu ga kenapa-kenapa”.
Besoknya sekitar luka dan bawah mata memarnya semakin kelihatan. Junior ga mau berangkat ke sekolah, alasannya malu dan nanti di omelin guru kalau tau alasannya mendapatkan luka tersebut 😛 .
Keluar lagi deh ‘ceramah emak’, “Akibat bercanda keterlaluan, berapa banyak ruginya tuh. Ga sekolah, perih, merasa malu karena luka di dapat saat bercanda lagi shalat. Ntar itu di ingat. Ga diulangin lagi”.
Dan yang bikin dia sedih lagi, ternyata si Ron yang dia anggap ‘teman’ dan sepertinya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu. Memberikan alasan ke yang lain, kalau junior mendapatkan luka itu karena kepeleset karpet saat rukuk terakhir.
Si junior membuat pernyataan, “ternyata temanku jahat ya Ma” 😕 .
Akibat bercanda keterlaluan ini, semoga bukan hanya mendapatkan luka dan bekasnya yang akan membekas lama. Semoga junior mendapatkan pelajaran hidup lain juga. Bagaimana cara bersikap, saat sakit oleh luka, menghadapi sikap teman yang diluar perkiraannya.
Sementara itu di sisi lain, teman dan guru di sekolah, yang diperkirakan akan mentertawakan luka yang dialaminya, justru sangat perduli dan empati kepadanya .
Hidup adalah proses belajar yang terus menerus 😀 .
Ikutan miris lihatnya mba Y. Semoga cepet sembuh ya. Sayangnya temannya kok tidak sportif. Memang anak-anak sih ya.
SukaSuka
Moga jadi pelajaran buat yang lain juga ya.
Itu teman baru juga ceritanya, baru beberapa kali main,
dan umurnya di atas junior ku juga.
SukaSuka
Waduh ngilu lihat dari fotonya. Sakit banget kali ya
SukaSuka
kalau saya ngilu ngelihat dekat matanya itu uni.
SukaSuka
mudah2an luka junior lekas sembuh…
namanya juga anak-anak…. anak laki… jadi ya luka-luka dikit gpp. dulu saya juga begitu 😀
SukaSuka
biar tau kalau luka itu perih ya 🙂
SukaSuka
Kasian ya dede nya.. namanya juga anak-anak becandanya suka tidak terkontrol ya mba..
SukaSuka
Iya, tapi mereka harus mulai belajar di mana dan kapan waktunya bercanda.
SukaSuka