Kalau anak sekolah SD sampai anak SMP punya kegiatan tambahan, yang ada dalam kurikulum sekolah ataupun hanya jalan-jalan kelas, yang memerlukan biaya tambahan, biasanya selalu ada konfirmasi dari pihak sekolah kepada orangtua murid. Terkadang, orangtua atau wali murid di ajak rembuk segala.
Kalau sudah tingkat anak SMA, semua sudah diambil alih oleh si murid, guru tinggal mengarahkan atau setelah panitia sebuah acara terbentuk, tinggal menerima laporan dari perwakilan murid. Orangtua dirumah tinggal di tagih untuk pembayaran berbagai acara tersebut, oleh anaknya. Kadang disinilah kesempatan anak mulai “menambah-nambah biaya siluman” atau mulai ngibul, “nakal” sama orangtuanya. Hayoo yang masih sekolah dan pernah melakukan pada ngaku .
YSalma punya cerita setengah lucu, tentang iuran, saweran anak sekolah ini pada jaman sekolah dulu 😉 .
Waktu jadi anak SMA, kebetulan bisa masuk sekolah terbaik dan terfavorit di kotanya, waktu itu. Kebetulan juga, mereka yang bapaknya pejabat, pengusaha, di kota itu juga berada pada kelas yang sama. Kalau ada acara buka puasa bersama, bikin baju kelas, acara jalan-jalan, seringnya “sudah ada aja sponsor utamanya”, ntar kalaupun saweran, cuma dikit.
Boleh dibilang waktu jadi anak SMA, lupa dengan slogan, anak sekolah ada kegiatan, dananya dari saweran masing-masing. 😳 .
Awal kuliah, kita sepakat mengadakan acara jalan-jalan. Sewaktu pembahasan, mobil orangtua siapa yang bakal dipinjam, biaya untuk bensin, makan siang, dokumentasi, dll.
Saya dan teman yang berasal dari kelas dan SMA yang sama, sibuk bisik-bisik berdua, “perasaan dulu, kalau acaranya cuma kayak ginian, kita gak ada saweran buat bensin dkknya deh. Kenapa sekarang harus saweran ya, apa orangtua yang mobilnya bakal dipakai pada pelit ya 😕 ,, haiiyaaa, untung sebelum melakukan “protes” kita berdua tersadar duluan, situasi, kondisi dan waktunya sudah beda woiii 😆 .

qu gk ikutan nyawer un,, bizz gk da goyang ngeborna .. hehe 🙂
SukaSuka
saweran ???? gua banget tuh…,hha
SukaSuka
biasanya kalau saweran itu kalau mau pergi ke luar negeri eh kota maksudnya hehehehe
SukaSuka
wkwwkwkwkwkwkwkwwk….. moga2 ntar anak q jujur2 semua hahahahahaha
salam persahabatan selalu dr MENONE
SukaSuka
Kok istilahnya saweran ya, Mbak? 😀
Bukannya urunan gitu?
SukaSuka
masa2 muda belajar menipu, asal jangan keterusan 😀
SukaSuka
ya…. sambil cari untunglah meski sedikit yang penting ngak rugi 🙂
SukaSuka
Heheee…
Waktu aku SMA dulu, kelas kami mau liburan ke Danau Toba dan kita semua saweran sama rata. Dan ternyata tidak banyak dapatnya. Kalau sudah begitu, kita akan cari donatur, siapa yang mau menyumbanglah. Waktu itu kebetulan papi saya berkantor di Siantar, jadilah waktu kami dari Medan sudah naik bus ke arah Danau Toba (notabene harus melewati Siantar), aku singgah dulu ke rumah kontrakan papi, ambil uang titipan papi, untuk nambah biaya perjalanan. Memang kalo saweran lebih enak, jadi semua punya andil yang sama. Tapi ya disesuaikan dengan kemampuan tentunya ya mbak.
SukaSuka
eh koq aku ndak ada kekgitu ya
apa karena awak jaman dulu kala ato karena cuma ikut kegiatan ekskul macam pramuka dan paskibra yang gak pake nyawer?
SukaSuka
kaya sinden… disawer 😉
SukaSuka