Lembang merupakan daerah pegunungan yang berhawa sejuk. Wilayah Bandung Barat yang masih menjadi destinasi wisata favorit untuk dikunjungi oleh kita-kita yang tempat tinggalnya berada di daerah yang hawanya panas, makanya pengen ngadem ke tempat yang sejuk dan udaranya seger.
The Great Asia Africa Lembang merupakan salah satu objek wisata di Bandung yang sempat jadi perbincangan viral di media sosial (medsos). Wisata di alam pegunungan nan hijau yang menyajikan replika beberapa ikon arsitektur serta budaya dan kuliner berbagai negara Asia dan Africa.

Wow banget kan, melipir ke Bandung doang, tapi pengalamannya serasa menjelajahi 7 negara di dua Benua. Mana objek wisatanya juga cocok untuk semua usia.
Menuruni Lereng Bukit dengan Gaya, Berasa Menjelajah 7 Negara di Satu Lokasi
Saya sempat mengunjungi objek wisata The Great Asia Africa pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025 lalu, bersama rombongan Buibu Posyandu di tempat tinggal.
Awalnya, ketika salah satu Buibu mengusulkan untuk berkunjung ke sini dengan mengirim video yang viral di Tiktok, saya malah nggak melihatnya, kepala saya terlanjur menangkap kata Asia Africa-nya saja.
Oleh sebab itu, saya pun membatin, tumben Buibu ingin mengunjungi Asia Africa yang sekarang menjadi museum, makin keren nih tujuan wisata Buibu, apa sekalian mau foto-foto tjantik di Braga Bandung? Kita ikut aja lah.
Etapi, bukannya masuk gedung Asia Africa gratis, kok Asia Africa yang ini diinfoin kudu nyiapin budget untuk bayar tiket masuk sekitar 50 ribu, serta biaya untuk masuk wahana lainnya.
Sebab, di sana juga ada wahana gondola, kereta untuk keliling, serta sewa pakaian tradisional beberapa negara. Kayaknya nih Asia Africa-nya beda, saya salah menyimpulkan 😳 .
Setelah mencari informasi lebih detail tentang The Great Asi Africa, baru deh saya ngeh, kalau destinasi wisata yang berlokasi di seberang jalan FarmHouse Lembang ini, hampir mirip dengan beragam destinasi wisata lain yang ada di daerah pegunungan Lembang, wisata menuruni perbukitan dengan gaya.

Objek wisata yang memanfaatkan keindahan alam pegunungan Lembang dengan ‘menjual’ kekhasan-nya masing-masing, dengan menghadirkan miniatur arsitektur bangunan dan wahana yang sesuai, yang akan ditawarkan.
Sama seperti halnya The Lodge Maribaya Lembang yang menjual destinasi pegunungan dengan wahana yang lumayan bikin adu nyali bagi Makemak.
Nah, karena itu, kalau menurut saya, The Great Asia Africa ini merupakan salah satu wisata alam menyusuri lereng bukit dengan gaya 😆 .
Sebab, jalan untuk menuruni lereng bukitnya dibuat rata tanpa undakan, sehingga menuruni lembah bukitnya bisa sambil mendorong stroller bayi, kursi roda orang tua, sembari melihat view hijau alam pegunungan dan foto-foto tjantik.
Walau ramah untuk membawa bayi dan orang tua, yang memegang stroller atau kursi roda, tentu tenaganya harus prima, sebab jalannya menurun dan menanjak saat balik nantinya.
Di belokan jalan menuruni bukit nan hijau itu, kita akan disuguhi oleh replika serta kuliner khas berbagai negara, sehingga pengunjung mendapatkan sensasi menjelajah 7 negara di dua benua, Asia dan Africa.
Di sepanjang jalan dilengkapi juga dengan informasi khas masing-masing negara, yang dipajang ala-ala papan reklame di pinggir pagar pembatas jalan.
Konsep jalan seperti jalan layang untuk menyusuri lembah perbukitan yang ditawarkan The Great Asia Africa sangat seru, tapi pengunjung tetap harus menyiapkan fisik, agar kuat jalan untuk menjelajah seluruh areanya.

Spot Menarik di The Great Asia Africa
The Great Asia Africa berlokasi di Jl. Raya Lembang – Bandung No. 71, Gudangkahuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Lokasinya persis berseberangan dengan Farmhouse Susu Lembang.
Objek atau tempat wisata Lembang ini menawarkan miniatur keindahan 7 negara dari dua benua, yaitu Indonesia, Thailand, Korea, Jepang, India, Timur Tengah, dan Afrika.
Wisata The Great Asia Africa memiliki luas sekitar 5 hektar dan mulai dibuka pada tahun 2019 lalu. Mengangkat tema edukasi budaya, makanya bisa banget untuk pengenalan budaya negara lain secara tipis-tipis pada anak-anak.
Tapi, yang perlu dicatat, ekspektasi di kepala tetap dipersiapkan bahwa berkunjung ke The Great Asia Africa adalah wisata alam pegunungan ya, sembari melihat sedikit gambaran tentang budaya beberapa negara.

Misalnya, penyuka drakor dan K-Popers bisa mengagumi ornamen di rumah kayu Korea, kalau momen fotonya juga dengan menyewa pakaian Hanbok Korea, maka pengunjung udah berasa jadi bagian dari drama saeguk dah.
Sedangkan di zona Thailand juga terwakili dengan patung-patungnya.
Sementara di zona Jepang, bisa merasakan beberapa yang identik dengan yang ada di negara aslinya, seperti gerbang merah Fushimi Inari Taisha, kuil Kinkaku-Ji, kuil Toji, hutan bambu Arashiyama, dan lainnya.
Bagi pencinta Bollywood, ada pesona kota Jaipur dengan The Pink City-nya, serta istana ala India yang kaya dengan ornamen.
Juga tak ketinggalan rumah tradisional Afrika yang berwarna warni.
Agar menjelajah beberapa negara di satu lokasi makin terasa otentik, di The Great Asia Africa juga terdapat kedai yang menjual berbagai kuliner menarik, jajanan khas masing-masing negara.
Ada kuliner Korea seperti tteokbokki dan bibimbap yang menggugah selera, kuliner khas Jepang seperti ramen dan sushi, di zona India ada kari dan roti canai, serta kebab yang mewakili hidangan Timur Tengah, dan ada dawet khas Bandung yang mewakili Indonesia ❤ .

Jadi, mengelilingi area The Great Asia Africa nggak perlu kuatir bakal kelaparan, banyak jajanan yang bisa dicicipi, tinggal nyiapin budget buat kulineran.
Pengalaman Berkunjung ke The Great Asia Africa
Waktu itu, kami nyampai di lokasi The Great Asia Africa sekitar pukul 8 pagi kurang dikit, penjualan tiket masuk belum dibuka. Di sana juga sudah ada beberapa pengunjung yang datang berombongan.
Kami menunggu sambil sedikit meregangkan badan di area parkir yang lumayan luas, sambil mata mengamati sekeliling, “Wah, ada jembatan penyeberangan menuju The Farmhouse Susu Lembang ini, kalau badan masih kuat, pengunjung bisa singgah juga ke objek wisata di sebrang ini.”
Nggak berapa lama, pintu masuk lokasi sudah dibuka. Salah satu dari kami membeli tiket dan kita masuk dengan tertib.
Saat itu juga sudah banyak rombongan dengan bus yang juga sudah nyampai di lokasi. Saat jalan beriringan, ada yang ngajak ngobrol Buibu, mereka rombongan Buibu dari Jawa Tengah, ruame, sekitar 90-an orang, dan Buibu itu merupakan kader-kader Posyandu juga. Menyala Buibu yang melancong barengan di tengah kegiatan sosialnya.
Tiket masuk 50 ribu per orang ternyata disertai voucher yang bisa ditukarkan dengan minuman dingin atau hangat, tersedia berbagai pilihan minuman, seperti teh, coklat, minuman rasa jeruk, dan coconut. Tinggal pilih sesuai selera.
Setelah gerbang masuk, kita disambut bangunan yang menjual berbagai perlengkapan untuk menjelajah lokasi The Great Asia Africa, ada penjual kaca mata hitam, topi, payung, hingga mantel hujan.
Di lokasi ini juga ada spot foto tjantik di depan logo The Great Asia Africa.
Setelahnya, kita kudu menyiapkan kaki untuk menyusuri jalan menurun dan berbelok di bawah naungan pohon rindang, sebelum akhirnya menyusuri jalan yang mirip jembatan layang menuju setiap lokasi destinasi miniatur berbagai negara.
Ada salah satu Buibu dari rombongan kami yang tujuannya untuk menaiki kereta yang ada di sana, karena tergoda dengan video yang beredar, kayaknya seru banget.
Sayangnya, begitu sampai di lokasi keretanya, yang boleh dibilang di area dasar lembah perbukitan, ternyata wahana keretanya sedang tidak beroperasi, masih dalam perbaikan, karena sebelumnya hari hujan terus dan aliran sungai kecil yang ada di area tersebut meluap dan merusak rel keretanya. Pupus sudah salah satu ekspektasi keseruan pengunjung.

Tapi sedikit kekecewaan itu bisa diobati, sebab di area ini banyak tempat duduk di sepanjang aliran sungai kecilnya. Lokasinya teduh, bersih dan terawat baik. Di sini kami minum cendol khas Bandung, dan ada yang mesan kopi.
Judul wisatanya menjelajah tujuh negara Asia Africa, tapi milih minumnya es cendol Bandung alias dawet dan kopi-kopi juga, kita-kita Buibu memang spesial ye, hahaha.
Kami lebih banyak menikmati waktu di zona negara Jepang, sepertinya duduk di sana membuat betah untuk menghilangkan penat kaki, sembari menatap kolam yang airnya kecoklatan bukan bening, mungkin efek musim penghujan sebelumnya.
Duduk di sana juga lebih menenangkan kepala sambil menatap bangunan khas Jepang dengan latar hijaunya pebukitan.
Di area ini lumayan banyak remaja yang menggunakan pakaian tradisional Jepang yang berfoto dan membuat video.

Karena rombongan kami terdiri dari rentang usia yang lumayan beragam, ketika eksplor lokasi The Great Asia Africa dirasa cukup, kami pun memutuskan untuk balik, mempersiapkan tungkai kaki untuk menapaki jalan kembali yang menanjak.
Ketika balik ini, sebagian dari kami memilih naik gondola, biayanya 10 ribu per orang. Selain untuk mempersingkat jarak dan menghindari jalan tanjakan dan berbelok tajam, naik gondola juga bisa menikmati pemandangan alam dari atas bukit.
Saya dan dua Buibu lain memilih dengan kembali berjalan kaki, dan bahkan terkadang berlari kecil, kuatir rombongan Buibu yang memilih naik gondola akan menunggu lama. Lumayan, anggap sekalian olah raga sambil traveling, wkwkwk.
Sebelum keluar, rombongan kami menukarkan voucher minuman sebelumnya, kami duduk sebentar di area food court tersebut.
Kami meninggalkan area The Great Asia Africa sekitar pukul 12 siang, saat itu malah masih banyak rombongan yang baru nyampai di lokasi. Kami melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata berikutnya.
Tips Berkunjung ke The Great Asia Africa Lembang
Dari pengalaman berkunjung singkat ke wisata alam The Great Asia Africa, mungkin ada sedikit tips berikut yang akan membuat kunjunganmu lebih menyenangkan, Temans:
- Perkirakan nyampai di lokasi masih pagi, atau sekitar awal buka, pukul 08.00 WIB.
- Jika ingin menikmati suasana pengunjung yang tidak terlalu sesak, tidak begitu riuh, pilih berkunjung saat weekday, hindari berkunjung saat weekend atau musim liburan.
- Karena tujuan wisata adalah daerah pegunungan yang cuacanya susah diprediksi, untuk jaga-jaga, tetap bawa payung lipat kecil atau jas hujan, dan juga topi.
- Bawa alat potret yang memadai, lumayan banyak spot menarik yang sayang banget kalo tidak diabadikan dalam bingkai foto dan video.
- Jika berkunjung untuk seseruan, bukan untuk santai-santai bersama orang tercinta, maka berkunjunglah dengan rombonga yang stamina dan kondisi kebugaran tubuh yang ‘hampir seragam’.
Demikianlah sekelumit jejak catatan cerita perjalanan saya bersama rombongan Buibu dan Emak-emak ke salah satu objek wisata yang sempat viral di Lembang.
Gimana denganmu Temans, apakah sudah pada punya cerita menarik juga saat berkunjung ke The Great Asia Africa? Atau penasaran ingin mengunjunginya saat musim liburan?
Selamat traveling dan berwisata alam di daerah Lembang ya. Salam jejak #Wisata dari mata, rasa dan pikiran YSalma.
