Hari Raya atau Lebaran merupakan hari kemenangan bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Hari yang seharusnya penuh dengan momen kebahagiaan dan rasa syukur di setiap wajah. Tetapi, takdir kehidupan selalu menjadi sebuah rahasia, yang kadang meleset dari rencana.
Momen kebahagiaan lebaran yang sudah di depan mata, malah lebih dulu disambangi oleh peristiwa duka. Membuat wajah rasanya berat banget untuk menyunggingkan seulas senyum, apalagi harus diiringi kalimat basa-basi.
Namun, hidup harus terus berjalan, dunia di luar diri alias anggota keluarga yang masih ada, menuntut diri untuk bersegera melanjutkan langkah, bahkan jika duka itu singgah menjelang Hari Idulfitri sekalipun.
Walau tertatih, diri harus tetap bersinar di Hari Raya, agar yang sudah berpulang tidak merasa terbebani oleh anak atau pasangan yang seperti kurang mempercayai rencana terbaik Sang Maha Mengetahui. Semangat, Teman-teman!

Cara Tetap Semangat di Hari Raya walau Masih Berduka
Sebenarnya tulisan ini merupakan sebuah catatan akhir Ramadhan untuk diriku pribadi. Sejujurnya di Ramadhan 2025 kali ini, pikiran dan hatiku rasanya sangat sulit untuk diajak bersyukur. Hari-hari di bulan Ramadhan seperti berlalu begitu saja, pikiran susah untuk diajak fokus beribadah.
Apalagi membayangkan harus menyambut momen Idulfitri yang identik dengan kumpul-kumpul keluarga, riuh dengan canda dan tawa.
Mengingat semuanya, membuat hari-hari terakhir Ramadhan dilalui dengan badan yang udah lemes duluan, kehilangan tenaga secara drastis, bahkan untuk memesan setoples dua toples kue kering, boro-boro mau bebikinan sendiri.
Terkadang, saat bersimpuh dalam isak, diri juga mengurai syukur, bahwa dalam situasi yang dijalani saat ini, masih ada Nak Bujang yang menemani hari, dan sabar mendengar keluh kesah Emaknya.
Coba jika Allah Yang Maha Mengetahui Segalanya dulu tidak melembutkan hatiku, membiarkan keukeuh untuk tetap childfree, mungkin diriku sudah tersungkur dalam situasi seperti sekarang karena merasa sendirian.
Saat dada rasanya sesak dan air mata mengalir tanpa disadari, juga menggelayut rasa syukur, bahwa dalam perjalanan hingga saat ini, Alhamdulillah selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang menjadi Sahabat, Kawans, Temans berkegiatan, dan juga Tetangga.
Walau ada juga melewati masa dimana diri ‘merasa agak sombong’, merasa bisa mengotrol apapun yang berhubungan dengan diri, dengan sedikit mengabaikan aturan Yang Maha Benar, akhirnya sempat juga dipertemukan sama sosok begajulan, yang berujung sesal tak berujung. Ahhh, tapi hidup memang berliku, nggak selalu lurus dan mulus jalannya, untuk menempa hati dan pikiran untuk ‘dipaksa’ berbaik sangka akan setiap kejadian.
Orang-orang yang melihatku dari luar, mungkin berpikir, “Lu sih masih enak, walau 6 bulan lalu suamimu berpulang, kemudian di 10 hari Ramadhan Ibundamu juga berpulang, tapi kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, masih memiliki sodara dan ponakan. Masih memiliki Nak Bujang. Kami sudah kembali dari apa yang lu harus jalani saat ini, tanpa apa-apa dan siapa-siapa. Jangan cemen dengan semua keluh kesah itu lah!”
Iya, aku tahu, aku masih sangat beruntung dibanding yang lain, saat menghadapi situasi yang sama. Tapi diriku juga berhak untuk merasa berduka, sedikit kecewa, untuk saat ini, karena aku manusia biasa.
Biar nanti waktu yang akan memulihkannya, seperti saat sosokku sebagai pribadi dicerabut ‘tanpa persetujuan memadai’ dari lingkungan tempatku bertumbuh oleh orang-orang terdekat, pada akhirnya waktu memulihkan nyeri di hati, waktu juga yang kembali membuatku bisa tertawa.
Sekarang, diriku sedang memulihkan tenaga agar sepenuhnya ikhlas menjalani episode hidup kali ini. Meyakinkan diri bahwa setiap yang bernyawa pasti akan berpulang ke Sang Pencipta, hanya saat ini yang masih diberikan harus digunakan dengan sebaiknya, agar tak ada lagi penyesalan.
Pada akhirnya, semua yang berhubungan dengan dunia akan ditingkalkan, jangan terlalu dipusingkan dengan oleh sesuatu yang bukan hasil usahamu. Justru berikhtiarlah sebaik mungkin agar usahamu di dunia dapat mengalirkan kebaikan bagi orang-orang kesayangan yang sudah berpulang itu.
Nah, tulisan ini bagian dari dirikua agar pulih secepatnya dari rasa tak berdaya, khususnya di momen lebaran.
Jika kamu yang sedang membaca juga mengalami hal yang sama tetapi dengan situasi yang berbeda, tetapi duka di hati membuatmu sedikit enggan untuk ambil bagian dalam keriuhan Idulfitri, semangat yaa.
Lebaran, momen yang penuh sukacita, tetapi terkadang terasa berat bagi sebagian orang yang sedang berduka. Kehilangan orang terkasih, masalah pribadi, atau kesedihan lainnya bisa membuat semangat meredup. Namun, bukan berarti aku dan juga kamu tidak bisa tampil flawless di hari yang fitri.
Jangan berpikir atau menuntut dunia di luar dirimu untuk memahami rasa berdukamu, mereka terlalu sibuk dengan urusan sendiri.
Aku, kamu, harus semangat dan bangkit melanjutkan langkah kehidupan, memberikan yang terbaik yang bisa diusahakan pada orang-orang tercinta yang masih ada, dan mengalirkan kebaikan pada mereka yang sudah berpulang. Bisa yuk, Guys!
Tips Tampil Flawless di Hari Raya
Berikut beberapa tips agar diri yang sedang berduka tetap tampil bersinar di hari lebaran:
Ekspresikan Diri dengan Tepat
Mengekspresikan diri pada momen lebaran tentu dengan balutan baju yang digunakan. Pilih pakaian yang nyaman dan sopan, seperti saat mengikuti tren fashion baju Ramadhan, begitu juga tren baju di hari kemenangan.
Hindari warna-warna terlalu mencolok jika tidak ingin menarik perhatian berlebihan. Warna-warna lembut seperti pastel atau netral bisa menjadi pilihan yang tepat.
Gunakan riasan wajah natural. Tidak perlu riasan wajah yang berlebihan. Fokus pada penampilan yang bersih dan segar. Gunakan produk yang tahan lama agar tetap terlihat prima sepanjang hari. Rawat tubuh, jangan sampai kulit kering dan kusam, kapan perlu gunakan sabun mandi dan body lotion bulgarian rose & east nusa vanilla untuk mencegahnya.
Pakai juga aksesori sederhana. Pilih aksesori yang simpel namun elegan. Hindari aksesori yang terlalu besar atau berat, apalagi seperti ‘toko berjalan’.
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan fisik dan mental adalah koentji untuk tampil bersinar. Istirahat yang cukup, sebab kurang tidur dapat memperburuk suasana hati. Usahakan untuk tidur cukup sebelum dan selama Lebaran.
Walau sudah bukan berpuasa lagi, selera jangan sampai kebablasan. Makan makanan bergizi, pilih mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga energi dan suasana hati. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak.
Yang selalu diingat, kudu kelola stres. Omongan orang jangan terlalu diambil hati. Terkadang ucapan itu hanya sekedar lontaran basa basi, bukan mencari sebuah jawaban. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk meredakan stres dan kecemasan.
Jangan lupa luangkan waktu untuk diri sendiri. Nggak perlu berusaha menyenangkan semua orang. Di tengah kesibukan Lebaran, sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
Fokus pada Hal-Hal Positif
Pikiran liar terkadang susah dikendalikan, tapi harus dipaksa agar bisa bersyukur. Caranya tentu dengan mengingat hal-hal baik yang masih dimiliki. Rasa syukur dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Habiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Jika memungkinkan lakukan silaturahmi dengan keluarga dan teman dapat memberikan dukungan emosional dan mengalihkan perhatian dari kesedihan.
Mari lakukan kegiatan yang menyenangkan. Meskipun sedang berduka, tetap coba untuk tetap menikmati momen Lebaran. Ikut serta dalam kegiatan yang menyenangkan seperti makan bersama bersama orang-orang baik.
Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan
Jika situasi diri memang butuh teman berbicara, tidak cukup dengan hanya mengadu pada Sang Maha Mengetahui, maka berbicaralah dengan seseorang yang dipercaya. Jangan memendam kesedihan sendirian. Berbicara dengan seseorang yang dipercaya seperti teman, keluarga, atau profesional dapat membantu diri merasa lebih baik.
Ingatlah, Diri Tidak Sendirian
Mari izinkan diri untuk berduka, karena tidak apa-apa untuk merasa sedih. Jangan memaksakan diri untuk selalu terlihat bahagia.
Berikan waktu pada diri sendiri, sebab proses penyembuhan membutuhkan waktu. Bersabarlah dengan diri sendiri dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Fokus pada harapan dan percaya bahwa rencana Allah adalah takdir Terbaik yang harus dijalani. Meskipun sedang berduka, tetap jaga harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Lebaran adalah momen untuk merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Meskipun hati sedang sedih, kita tetap bisa tampil flawless dan menikmati momen ini dengan cara sendiri. Ingatlah, walau bagi dunia kita bukan siapa-siapa, tapi bagi seseorang yang peduli kita adalah dunianya. Semangat yuk, Guys!
Selamat Lebaran. Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa karim.
Salam jejak #Beauty dari mata, rasa dan pikiran YSalma.

Innalilahi wa inailihirojiun, turut berduka buat suaminya mbak. InsyaAllah husnul khotimah aamiin 🙏🏻
Maaf aku baru tahu soal kabar duka ini.
Pasti berat di momen Hari Raya tanpa kehadiran orang yg sangat berharga di hidup kita. Akupun begitu, ini lebaran pertama tanpa Bapak dan hanya bertiga aku, ibuku dan adiku.
Keep strong ya mbak, 😇 masih ada si ganteng yg menemani. Tidak perlu dimasukan ke hati omongan orang lain yg hanya adu nasib hehe. Semangat! 💪🏻
SukaSuka
Aamiin.
Do’a yang sama untuk almarhum Bapaknya Mas, InsyaAllah mendapatkan tempat Terbaik.
Semangat melanjutkan langkah kita tanpa beberapa orang tercinta yang sudah berpulang.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin aamiin 🤲🏻
SukaSuka
Oh iya, mohon maaf lahir batin yaa mbak 🙏🏻
SukaSuka
Sami2
Taqabbalallahu minna wa minkum.
SukaSuka