Hati-hati Keluhan Asam Lambung, Mirip Gejala Jantung Bengkak


Gejala penyakit jantung bengkak yang diawali dengan keluhan asam lambung yang dialami teman hidup, asam lambungnya gak sembuh-sembuh setelah berganti-ganti dokter. Mereda tapi kumat lagi. Area perut berasa begah, mulut terasa pahit.

Akhirnya setelah kedua tungkai membengkak, baru lah dokter umum mencurigai kalau gejala yang mirip GERD (gastroesophageal reflux disease) itu merupakan gejala dari penyakit jantung. Hati-hati ya, Temans!

Ditambah lagi teman hidup sebelumnya merupakan seorang perokok, pengopi dan suka begadang.

Alasan lain yang menjadi penguat kalau gejala yang mirip asam lambung tapi membuat kaki bengkak itu adalah gejala jantung, karena kencing lancar dan gak ada keluhan masalah area pinggang, sebab tungkai bengkak bisa juga gejala dari penyakit ginjal.

Gejala jantung bengkak mirip asam lambung

So, hati-hati bagi Temans yang memiliki keluhan asam lambung, jangan sampai telat menyadari kalau itu gejala penyakit jantung. Gejalanya hampir mirip tapi tak serupa.

Gejala Jantung Dikira Asam Lambung, Pemicu dan Rangkaian Cara Mengobati

Teman hidup saya jarang memiliki keluhan masalah kesehatan, kecuali masalah lambung seperti muntah dan diare karena salah makan atau kebanyakan makan sambal.

Tekanan darah, kolesterol, asam urat dan gula darah semuanya normal. Makanya dia gak mempan kalau diingatkan untuk mengurangi ngudut alias ngerokok.

Sekitar awal Februari 2023 dia mendapat kabar kalau adik bungsu laki-lakinya berpulang.

Kebetulan, di keluarga besarnya masih menganut tradisi memperingati hari anggota keluarga yang meninggal. Di bulan Februari itu merupakan satu tahun berpulangnya kakak perempuannya.

Di keluarganya dia termasuk sosok yang tidak banyak bicara. Sepertinya, secara emosi dia sangat shok dengan kabar duka pada bulan dan tahun berbeda tersebut. Tapi emosi sedih hanya dipendam, tidak dikeluarkan.

Saya yang ngeh dengan kondisinya mengingatkan, kalau mau menangis, meraung, dilampiaskan saja. Toh di rumah sendiri, gak ada yang melihat.

Tapi dia tetap memilih kondisi ‘tampak’ tegar. Apa yang dipikiran kan gak bisa dibaca orang lain.

Dua hari setelah kabar duka tersebut, teman hidup mulai mengeluhkan perutnya sakit. Alhamdulillah, cepat tertangani. Cepat membaik, tidak mengganggu aktivitas.

Entah karena pikirannya masih gak fokus, atau merasa udah enakan dengan menguji kondisi badan, dia malah meminum minuman berkarbonasi yang asam. Setelahnya, perutnya auto gak enak.

Dimulai lah perjalanan panjang mengobati keluhan yang dikira gejala asam lambung itu.

Cara Meminimalisir Keluhaan Asam Lambung

Karena dikira asam lambung kumat, maka kami berusaha mengurangi keluhan asam lambung ini, caranya dengan menjaga asupan dan pola hidup.

#1. Menghentikan kebiasaan mengonsumsi zat pemicu asam lambung naik

Begitu mengetahui bahwa teman hidup perokok, pengopi, dan suka makanan sangat pedas, dokter langsung menyarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut dan juga menghindari semua pemicu asam lambung tersebut:

  • Berhenti merokok.
  • Berhenti ngopi, tidak minum minuman bersoda, berkarbornasi, dan sejenisnya.
  • Tidak makan makanan pedes.
  • Tidak mengonsumsi cokelat.
  • Menghindari buah jeruk, nanas, tomat, kol, daun bawang, serta mengurangi bawang.

#2. Mengubah kebiasaan tidur dengan miring ke kiri

Semenjak keluhan perut berasa begah, teman hidup yang juga masih sering begadang, berusaha tidur tepat waktu. Tapi namanya badan kurang sehat, malah jadi susah tidur. Jika tidur dengan tubuh lurus maka langsung batuk-batuk.

Karena dikira menderita asma lambung maka disarankan untuk miring ke kiri, agar lambung enakan.

Tapi gak ada pengaruhnya pada teman hidup, akhirnya dia milih tidur dengan posisi duduk. Yang melihat aja capek, apalagi yang ngejalanin tidur dengan posisi duduk tersebut.

#3. Meminum wedang jahe dan air kunyit

Agar perut begah lebih berasa enak an, selain meminum obat dari dokter juga saya selingi dengan meminum minuman hangat wedang jahe dan rebusan air kunyit hangat.

Minuman rebusan jahenya dipercaya sebagai anti gerd dengan resep terdiri dari jahe seukuran jempol yang dibersihkan kemudian digeprek, direbus dengan satu sendok teh ketumbah dan dua batang kayu manis. Setelah air rebusan kira-kira tersisa sekitar 400 ml disaring ke jelas saji dan diminum dengan memberi madu sekitar 2 sdm.

Rebusan air kunyit juga dibuat sendiri, kadang menggunakan kunyit segar yang digeprek kemudian direbus, seringnya menggunakan kunyit bubuk. 1/2 sdt kunyit bubuk direbus dengan segelas air selama lebih kurang 5 menit. Minum dengan tambahan 1 sdm madu. Mengharapkan manfaat kunyit yang dari dulu baik untuk pencernaan bisa membantu.

#4. Makan makanan lunak dan camilan roti gandum

Walau dokter membolehkan makan nasi biasa dengan porsi secukupnya. Teman hidup lebih memilih memakan makanan lunak seperti bubur.

Jika perut terasa kosong di antara jam makan, maka camilan diganti dengan buah seperti alpukat, apel, melon, atau roti gandum, camilan yang disarankan baik untuk asam lambung.

#5. Mencoba obat herbal dan terapi alternatif

Ada obat herbal, obat alami yang gencar di dunia maya untuk mengatasi keluhan asam lambung, itu juga dijabanin.

Ada rekomendasi obat asam lambung yang manjur dari tetangga yang pernah kerja sebagai penyalur obat ke apotek-apotek, dicoba juga.

Coba juga beberapa terapi alternatif seperti bekam, refleksi, yang sebelumnya gak pernah mau dilakukan teman hidup.

Mengusahakan dan mencoba semua ikhtiar yang kira-kira terlewat.

Setelah menjalani semua kebiasaan baik di atas, keluhan perut begah yang dikira asam lambung, gejala yang dirasakan teman hidup gak membaik juga.

Gejala Jantung Bengkak Mirip Asam Lambung

Kalau sekarang diingat-ingat lebih detail, ternyata keluhan yang dialami teman hidup sebenarnya sedikit berbeda dengan keluhan jika dia mengalami masalah asam lambung, tapi membutuhkan waktu dan observasi lumayan sehingga baru menyadarinya, seperti:

  • Perut terasa begah, tapi jika diisi gak pernah muntah. Kalau biasanya asam lambungnya bermasalah, biasanya dia selalu muntah.
  • Tidur, tubuh gak bisa lurus terlentang, selalu terbatuk-batuk, kalau dibawa posisi duduk batuknya gak ada. Kalau asam lambung, dibawa tidur miring kiri, meringkuk mengamankan perut, malah terasa enakan, ini enggak sama sekali.
  • Mudah capek dan tubuh lelah, kalau perut gak enak karena asam lambung dia masih bisa aktivitas. Ini bawaannya lelah mulu.
  • Tubuh jika membungkuk dan sujud juga batuk-batuk gak berhenti. Tapi kalau posisi berdiri atau duduk, gak batuk sama sekali.
  • Nafas tersengal atau nafas pendek ketika melakukan kegiatan. Bahkan usai mandi yang kecepatan gerak anggota tubuh disesuaikan dengan kemampuan tubuh, nafas tetap seperti orang habis lari jauh, ngos-ngosan.
  • Punggung dan lengan kanan terasa pegal.

Tungkai (Kaki) Membengkak, Gejala Penyakit Jantung Bengkak

Sekitar awal Mei, kedua kaki teman hidup nampak mulai agak membengkak, mirip pasien dengan keluhan masalah ginjal.

Awalnya kami berpikir kalau kaki bengkak itu karena teman hidup kebanyakan duduk. Sebab sudah dari bulan Februari, aktivitas di luar rumah menurun drastis. Paling hanya berjemur di depan rumah dan kalau hari Jum’at ke masjid dekat rumah.

Saya mengompres kakinya dengan air hangat dan baluran minyak yang dapat memberikan rasa hangat, gak berani mijat.

Saya juga mengorek informasi tentang apa yang dirasakan teman hidup, apakah saat kencing ada keluhan, area pinggang terasa gak enak. Teman hidup bilang gak ada masalah dengan kencing dan pinggang.

Dari hasil browsing, bertanya ke mbah Google, membaca informasi di berbagai website kesehatan, saya menyimpulkan, mungkin kah bengkak kedua kaki yang dialami teman hidup, adalah masalah aliran darah balik ke jantung.

Saya sempat agak nggak percaya, masa iya, keluhan asam lambung teman hidup larinya menunjukkan gejala jantung?

Saya lupa kalau belakangan ini, sebelum mengeluhkan kondisi perutnya, kegiatan ngudut teman hidup semakin kayak sepur yang jarang berhenti.

Mulut teman hidup juga makin terasa pahit, akibatnya dia minta minumannya ada rasa-rasa manisnya. Lama-lama dosis rasa manis dalam minumannya semakin meningkat. Ujung-ujungnya akibat kebanyakan minum madu, kadar gula darahnya naik, hiks.

Mulai lah puasa yang manis-manis dan mengganti nasi dengan rebusan ubi jalar, kentang, brokoli, wortel. Hingga dia mengeluh bosan.

Ke dokter umum yang lain lagi. Akhirnya dokternya bilang untuk kaki tungkai yang membengkak itu kudu mengeceknya ke dokter jantung atau penyakit dalam.

Teman hidup sempat agak-agak menyangkal kondisinya, masa kena penyakit jantung, ginjal dan lainnya? Alasannya, karena indikator tubuh umum tentang kondisi kesehatan seperti tensi, kolesterol, asam urat, gula darah, semua normal.

Akhir bulan Mei, karena merasa proses berobat bakal marathon, kami memutuskan berobat menggunakan BPJS. Fasilitas kesehatan yang selama ini gak pernah digunakan.

Saat minta surat rujukan ke faskes pertama, memperlihatkan kaki yang membengkak, dokternya ‘ngomel’, “Bapak masih merokok aja, padahal sudah pernah diterapi uap gegara batuk karena rokok. Bandel sih. Ini hasil dari kegiatan merokok bapak selama ini. Pola hidup dan makan yang semaunya. Rujukannya ke dokter jantung aja. Diagnosa awal saya, bapak mengalami masalah jantung”.

Deg!

Keluhan Asam Lambung dengan Diagnosa Akhir Pembengkakan Jantung

Awal Juni mulai mendatangi dokter jantung di rumah sakit yang ditunjuk. Proses dan ngantrinya, jangan ditanya.

Pesan moralnya, jaga kesehatan! Siapin budget khusus kesehatan!

Setelah melalui rangkaian pengecekan jantung, dinyatakan kalau jantung teman hidup mengalami pembengkakan, katupnya lemah.

Dokter jantungnya sampai heran karena baru pertama mengunjungi spesialis jantung, “Bapak gimana caranya tidur selama ini, menggunakan berapa bantal? Ini paru-parunya juga udah penuh cairan. Kondisi seperti ini sudah gaka bakal bisa tidur posisi normal”.

Begitu saya bilang kalau teman hidup tidurnya dengan cara duduk nyandar ke pinggiran tempat tidur dari bulan Februari. Gak mengira penyakitnya masalah jantung, ke dokter umum dikira asam lambung. Dokter jantungnya mengangguk mengerti.

Saat saya tanya kenapa pembengkakan jantung dan katup jantung lemah bisa menyebabkan kedua tungkai membengkak.

Dokter jantungnya bilang kalau teman hidup saya jantungnya bermasalah, tapi konsumsi minumnya juga berlebih.

Pasien dengan masalah gangguan jantung hanya boleh maksimal konsumsi cairannya sekitar 1000 ml, setengah kebutuhan orang sehat.

Dokter memberitahu kalau dia akan memberikan obat yang menyebabkan sering kencing untuk mengeluarkan cairan yang menyebabkan tungkai bengkak tersebut.

Jika dalam evaluasi pengobatan nanti tidak begitu ada kemajuan, kemungkinan akan dipasang ring pada jantungnya.

Alhamdulillah, beberapa kali mengonsumsi obat, walau teman hidup sempat mengeluh ampun-ampunan dengan urusan kencing, kaki bengkaknya kempes, tidur sudah bisa dengan tubuh lurus.

Berat badan waktu awal ke dokter jantung mencapai 80 kg (BB saat sehat dan kondisi bugar saat usia masih muda hanya pernah sekali diangka 78 kg. BB standar 72- 74 kg).

Setelah 2 minggu minum obat, kaki sudah gak bengkak, BBnya ada diangka 69 kg. Badan udah mulai enakan.

Kemaren, tgl 20 Juli 2023 saat kontrol lagi, BB ada diangka 72.9 kg.

Dan teman hidup mulai ‘mbandel’ lagi, karena cuaca panas, doi jajan es cendol, minumnya gak cukup segelas.

Dokter meminta jalan pagi rutin selama 30 menit dari Senin – Jumat, gak pernah dilakukan. Memang dari dulu doi malas jalan kaki, lebih memilih bersepeda. Tapi kalau bersepeda kondisi sekarang, nafas masih belum kuat, hanya bisa rumah ke masjid.

Doi mulai tidur malam lagi, dan akibatnya mulai agak terbatuk lagi kalau tidur lurus. Doh!

Badan berasa enteng dikit, udah merasa ‘tangguh’. Semangat sembuh dulu yo, Pak.

Penutup

Selama menemani teman hidup berobat ke dokter jantung, pasien jantung yang sedang berobat itu, ada yang usia muda dan sudah pasang ring jantung, banyak yang usia sepuh, rata-rata keluhan awalnya adalah asam lambung.

Ada juga yang awalnya berkutat dengan pengobatan asam lambung dan diabetes, diagnosa akhir ternyata jantung. Ada yang pasien baru, banyak yang sudah jadi pasien dokter jantung di atas tiga tahun.

Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya – HR Al Bukhari dan Muslim.

Syaratnya, sabar dan ikhtiar tentunya. Semangat sembuh yang sedang kurang sehat ya, Temans.
Salam jejak #Kesehatan dari mata, rasa dan pikiran YSalma.

43 comments

  1. Aduh, klo bahas penyakit jantung, langsung ngilu aku. Kebetulan Papa penderita jantung dan emang gejalanya kurang lebih sama seperti di artikel ini. Solusinya juga bener banget tuh, kurangi tidur hadap kiri karena jantung lagi tertekan. Mending menghadap ke kanan saja

    Suka

    • Iya kak Mon, kalau lambung harus miring kiri, sebaliknya kalau jantung tidurnya justru miring ke kanan.
      Telat mendeteksinya bisa salah penanganan ya.

      Suka

  2. Syafahullah teruntuk teman hidup, kak.
    Memang mengubah gaya hidup ini gak mudah ya..

    Beneran kudu siapin budget juga siapin mental ketika pasangan atau diri sendiri sakit. Kitanya harus lebih kuat, agar bisa bantu kalau membutuhkan dorongan moral. Pastinya orang sakit ada perasaan-perasaan sedih, denial dan lain-lain.

    Semoga dimudahkan untuk kesembuhan sang teman hidup.
    Aamiin~

    Suka

  3. Tidur miring ke kiri ternyata bukan cuma saran orang tua aja ya, tapi ternyata ada manfaatnya yang secara tidak langsung bikin badan makin nyaman dan sehat … Khususnya organ tubuh lambung

    Suka

  4. Ngeri jg ya gejalanya mirip gt. Aku jg dl kena gerd krn emg suka ngopi meski ga full kopi hitam. Minum kopi cm dr gerai ternama itu sih.

    Tp yg plg parah pemicu gerd sih krn pola makan ga teratur, istirahat kurang dan stres kerjaan. Tmnku jg ada yg meninggal sih krn gerd ini. Dan aku jg udh pernah opname krn gerd ini.

    Dulu prnh checkup jg. Ternyata malah kena paru2 basah. Krn emg sering plg malam sih. Smg jgn sampe kena jantung ini ygy.

    Suka

  5. Waduuh, aku yang punya indikasi asam lambung jadi ikut degdegkan, karena memang setelah dipikir gejalanyaa kayak lambung :((

    Suka

  6. ngeri juga yaa, klo gejalanya dikira Gerd ternyata kok jantung :(, baru tau juga klo coklat ternyata bisa jadi Salah Satu pemicu untuk sakit jantung ya? makanya harus dihindari

    Suka

  7. baru tau soal jantung bengkak mba. kayaknya kalau sudah ada keluhan gitu mending langsung ke dokter aja ya biar ngga salah diagnosa

    Suka

  8. bener mba, banyak yang abai karena dikira maag atau lambung biasa, padahal bisa jadi gejala jantung, kayak mertua aku

    Suka

  9. Terima kasih banyak untuk artikelnya, Mbak. Menjadi pengingat supaya waspada. Dan, periksa ke ahlinya, ya. Semoga lekas sembuh untuk teman hidupnya, Mbak. Semua diberi kesabaran. Aamiin Allahumma aamiin

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Monica Anggen Batalkan balasan