Sahabat tak ada yang abadi di dunia ini, karena keabadian itu sendiri adalah sifat dari-Nya. Tetapi manusia di setiap tindakan langkah kehidupannya diharapkan menerapkan sifat-sifat terbaik itu. Sehingga tidak perlu “tersesat” untuk menemukan sebuah kedamaian. Karena damai itu ada di hati, orang terdekat dan lingkungan pergaulan kita.
Sahabat, saat menjadi penulis tamu di blog Om NH. Saya menulis sebuah postingan yang bercerita tentang kuatnya sebuah ikatan persahabatan yang dijalin oleh bapak saya dengan salah seorang temannya.
Ditulisan yang berjudul Sahabat Sejiwa itu, saya sempat mengucap syukur kepada-Nya karena sudah diberi kesempatan untuk mempertemukan dua sahabat yang sudah berusia senja tersebut.
Tanggal 17 Desember 2011, Bapak YSalma pulang ke rumah keabadian-Nya.
Tanggal 20 Januari 2012 sekitar pukul 20.00 WIB, saya online di FB, chat (setelah sekian lama Off), terbuka sebuah jendela dari anaknya sahabat bapak,yang kebetulan juga teman sekolah. Bertukar kabar, ngobrolin bapak-bapak kita yang hebat, yang satu baru menghadap-Nya, yang satunya lagi kondisi kesehatannya juga sudah mulai menurun.
Tanggal 23 Januari 2012, hari ini, tahun baru imlek, 36 hari setelah berpulangnya bapak, sekitar pukul 20.00 WIB. Saya menerima sebuah sms dari saudara yang mengabarkan sahabat sejiwa bapak telah berpulang sekitar pukul 16.30 WIB.
Saya tercenung, gambaran pertemuan terakhir dua sahabat seakan diputar kembali di pelupuk mata. Rahasia DIA yang tak pernah bisa di tebak manusia. Junior nyelutuk, “semoga teman kakek juga berkumpul di surga sama kakek ya mam”.
Selamat jalan Pak Yusdi. Semoga semua kekhilafan di dunia dirangkul ma’af-NYA. Di tempatkan di sisi terbaik-NYA, di rumah keabadian. Kami yang ditinggalkan ikhlas, juga semakin sadar bahwa manusia hanyalah hamba-NYA.
Kata-kata mutiara Kahlil Gibran : sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita, karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya.

inspiratif sekali postingan ini…
hmmm, betapa pentingnya persahabatan ini
apalagi yang terus-menerus dibangun karena cinta Ilahi
SukaSuka
semoga amal ibadah mereka diterima oleh Allah dan memang penting sekali sebuah persahabatan itu terjalin terlebih lagi jika bisa saling memberikan energi positif dan bisa memberikan kebaikan kepada yang lainnya juga
SukaSuka
Inna lillahi wa inna ilahi rojiun
semoga amal ibadah kedua sahabat ini diterima Allah SWT
SukaSuka
innalilahi wainaillaihi rojiun..
turut berduka cita,sudah suratan takdir kita harus mengikhlaskan kepergiannya
semoga amal ibadahnya di terima allah swt.amien
SukaSuka
baru baca 😦
turut berduka ya mba
eh saya juga seperti junior mba tuh
klo ada kerabat yg meninggal, pasti kita bilang, semoga mama bertemu dengan mereka semua di sana, jadi bisa kumpul2 dan bersenang2 seperti kita di sini …
SukaSuka
[…] sahabat semuanya :). Seandainya saja saya hamil lagi, waktu 7 bulan itu sudah bisa syukuran dan pengajian […]
SukaSuka
[…] Cincin Blue Safir ketemu saat bersih-bersih pagi ini. Jadi tersenyum ingat almarhum bapak yang suka dengan batu cincin. Hanya sebatas suka, bukan suka yang sampai tergila-gila, sehingga […]
SukaSuka